43• "kapal saya rusak"

146 7 0
                                    

Setelah mengantar Fahri ke bandara, aku melanjutkan perjalananku.
Perjalanan yang aku sendiri belum tau arah dan tujuannya kemana

Perjalanan sendirian, di akhiri dengan perpisahan. Tapi kenapa perpisahan selalu memaklumi kesedihan dan air mata?

Padahal jika dia mau, dia bisa menetap di sini. Tapi dia lebih memilih untuk melanjutkan perjalanan hidupnya. Dan aku pun juga begitu

Aku berjalan menuju ke arah yang akan aku lalui setelah ini, mengikuti apa kata tuhan yang di sampaikan lewat hati.

Di sepanjang perjalananku menuju ke rumah, yang terdengar di radio dalam mobil hanyalah lagu yang mengartikan sebuah perpisahan, selalu begitu

Maka yang ada sekarang hanya air mata, walaupun aku berusaha untuk menahan kesedihan yang aku rasakan sekarang, rasanya sungguh sakit sekali

Air mata ini menetes, memikirkan rencana apa yang sedang di rahasiakan oleh semesta.

Aku bingung dengan teka-tekinya. Mataku selalu menuju ke depan, tapi sesekali menoleh ke atas

Melihat pesawat yang berlalu lalang di atas sana. Dan mungkin di dalam salah satu pesawat itu ada Fahri.

Dia sudah jauh sekarang, terbang tinggi di atas awan. Tidak tau apakah dia sedang menari di atas sana karena melihat pemandangan yang menakjubkan, atau dia sama sepertiku yang mencoba menyembunyikan kesedihan.

Ntah lah, aku tidak tau apakah dia bisa melihatku dari atas sana atau tidak, tapi yang jelas. Aku selalu berdoa yang terbaik untuk dia dan pendidikannya.

Tuhan, jikalau engkau menakdirkan aku dan Fahri untuk selalu bersama sampai akhir, ku mohon jadikan rasa rindu yang akan aku kunjungi ini sebagai jalanku menuju pada cintamu

Aku sudah tidak ingin berharap lagi pada seseorang yang sama sekali tidak memperdulikan keberadanku. Aku ingin dia, ingin seseorang yang memang tulus mencintaiku.

Maka tuhan, sekarang yang akan aku ceritakan padamu di penghujung malam bukan lah tentang siapa yang aku cinta, tapi tentang siapa yang paling memperjuangkanku

Tuhan, aku ingin lirihan hati ini tidak engkau abaikan, sebab aku pun tau kalau aku adalah hamba yang paling berdosa. Karena pernah menaruh rasa tidak percaya pada kau yang menciptakanku

Tuhan, aku tau kalau aku adalah hamba yang paling berdosa, selalu membandingkan takdir yang harus aku terima, dengan kebahagiaan orang lain. Berfikir seakan-akan engkau tidak mampu mengatur hidupku

Padahal aku pun tau kenyataannya kalau engkau adalah sebaik-baiknya tempat untuk meminta

Tuhan, inginku sekarang hanya satu. Berikan aku rasa sabar yang seluas-luasnya, aku ingin kau menambah rasa syukur ku atas segala apa yang telah engkau tetapkan di dalam hidupku

Maka aku akan menyerahkan hidupku sepenuhnya, berjalan sesuai dengan apa yang telah engkau perintahkan, karena aku tau, engkau adalah sebaik-baiknya yang mengatur rencana

Mobil ini, mau belok kemana?

Tidak tau, tapi yang aku lihat di sini hanya ada puluhan mobil truk yang sedang berlalu lalang membawa barang.

Aku menoleh ke arah kiri, DERMAGA PUSDIK POLAIR kemudian menoleh ke arah kanan PANGKALAN UTAMA TNI AL

Aku pernah mengunjungi tempat ini. Dulu, ketika mendengar kabar buruk tentang beberapa anggota yang mengalami kecelakaan di sini

Yang aku kira kalau salah satunya adalah dia, ternyata hari itu tuhan masih mengizinkan aku untuk melihat wajahnya, mencium aroma khas di tubuhnya. Walaupun ada beberapa luka yang tergores di tubuhnya

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang