41•Almeera vs Esmeralda?

147 7 1
                                    

"Abang Juna!"

Almeera menoleh ke sumber suara, ia melihat seorang perempuan turun dari mobil dan berjalan menghampiri Juna

Esmeralda memperhatikan perempuan yang bersama Juna. Wajah perempuan ini tidak asing, Esmeralda merasa kalau ia pernah bertemu dengan perempuan ini.

Ah, iya. Ketika Esmeralda bersama Naufal di salah satu tempat makan. Dia adalah perempuan bodoh yang menumpahkan minuman ke seragam Naufal

Sedang apa dia di sini. Dan, bagaimana bisa dia bersama Juna. Dari apa yang aku lihat, sepertinya dia tidak terkejut dengan keberadaan aku di sini.

Esmeralda kikuk. Takut kalau Almeera sampai memberi tau Juna tentang dia dan Naufal itu. Apalagi sikap Naufal yang mesra dengan Esmeralda

Esmeralda memperhatikan gerak gerik Juna. Dasar laki-laki tidak tau di untung. Dia mabuk lagi? di saat Esmeralda dan keluarganya sedang mempersiapkan pernikahan mereka, Juna justru malah semena-mena

"Kamu mabuk lagi?"- tanya Esmeralda

Juna tidak menjawab, Adnan mengambil alih topik pembicaraan. Adnan takut kalau Esmeralda akan melakukan hal-hal di luar nalar seperti biasanya

"Hanya sedikit"- sahut Adnan

Esmeralda menoleh "Sedikit kamu bilang? aku sudah mempercayakan abang Juna sama kamu. Tapi kamu justru berkhianat. Kamu ingat kan, aku bilang sama kamu untuk jaga abang Juna. Jangan biarkan dia bicara dengan perempuan asing"

Setelah mengucapkan itu, Esmeralda menekan kata perempuan asing. Matanya melirik ke arah Almeera. Dia seperti menyindir Almeera agar Almeera tidak bicara dengan Juna

Sementara yang di sindir diam. Di dalam hati membicarakan perempuan aneh di depannya. Jika saja Almeera licik, Almeera mungkin akan mengadukan perbuatan Esmeralda

Ah, tapi sama saja. Esmeralda kan mempunyai kekuasaan yang membuat Juna tunduk. Mau di adukan atau tidak, sama saja. Almeera tidak mendapat keuntungan apa-apa

"Ini lah alasan kenapa aku tidak pernah membiarkan kamu kemana-mana. Karena kamu seperti ulat keket. Melata kemana-mana, tidak bisa melihat perempuan cantik sedikit. Atau kalau tidak, jadinya akan seperti ini, centil. Kamu berani bicara berdua dengan perempuan asing"

Lagi-lagi menyindir. Dia bicara seakan-akan Juna yang tidak setia padanya. Tapi kenyataannya justru sangat jauh berbeda dengan apa yang baru saja dia katakan.

Tidak hanya itu, Almeera tidak terima karena Esmeralda menyalahkan Adnan. Jika saja dia mau, dia akan menyelidiki Juna sendiri, kan?

Tidak harus bergantung pada Adnan. Dan mencari informasi Juna lewat Adnan. Lagi pula, kalau pun Juna tidak setia, memangnya kenapa? toh, Esmeralda juga tidak setia dengan Juna

"Aku gak akan percaya sama kamu lagi"- pekik Esmeralda, dia menunjuk ke arah Adnan

Sementara Almeera mengeluarkan senyum sinisnya. Ia melipat kedua tangannya di dada, matanya memperhatikan penampilan Esmeralda dari ujung rambut sampai ke ujung kaki

"Jangan salahkan kak Adnan"

"Siapa kamu, berani ikut campur urusan kami"

"Tidak perduli siapa saya. Tapi kalau kamu menyalahkan orang lain untuk kesalahan yang tidak kak Adnan buat, itu akan jadi urusan saya juga"

Nada bicara Almeera tidak seperti biasanya, ia begitu tenang untuk menghadapi tunangan Juna

Jauh di lubuk hati Esmeralda menggerutu. Perempuan lancang ini berani menjawab ucapannya "Aku sudah mempercayakan tunangan aku sama Adnan, tapi dia berkhianat. Dia mengajak tunangan aku sampai mabuk begini, dan Adnan membiarkan tunangan aku bicara sama perempuan"

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang