13•kentang dan es krim

84 6 0
                                    

"Haduh. Panas"- pekik Almeera. Tangannya mengipas rambut yang terurai ke belakang.

Ia duduk bersama dengan Juna di depannya, Adnan dan Zatira juga ada di kursi sebelah mereka.

"Istigfar. Itu banyak iblis"- ujar Zatira. Tangan Almeera menebas bahu Zatira. Sementara Adnan dan Juna hanya tertawa melihat kebiasaan mereka yang memang seperti itu, seperti tom and jerry

Juna bangkit dari kursi dan berjalan ke dalam tempat kopi. Suasana malam ini lumayan sepi, mungkin karena bulan ini adalah bulan suci, jadi pihak tempat kopi ini meniadakan live music untuk sementara

Almeera melihat seorang pelayan datang ke meja sebelahnya, membawa gelas berisikan minuman dengan es krim dan cookies yang menjadi hiasan di atasnya.

Dari luarnya terlihat lezat, Almeera belum pernah mencoba minuman baru yang ada di menu. Jika ia menyukai satu minuman, yang ia pesan ya hanya minuman yang ia sukai. Jarinya menyentil tangan Adnan, pria itu menoleh lalu mendongakan kepalanya sekilas

"Itu minuman apa?"- tanya Almeera. Adnan kemudian melihat gelas milik pengunjung sebelah.

"Gak tau, mending lo tanya sama pelayannya"

Menyebalkan. Ia kira dengan cara mengkode Adnan seperti itu, Adnan peka dan mau beranjak lalu bertanya pada pelayannya.

Tapi Almeera lupa kalau di sini ada Zatira. Dan dimana ada Zatira, hal yang di fokuskan oleh Adnan ya jelas untuk Zatira saja.

Tak lama kemudian Juna datang membawa satu gelas green tea, satu gelas red velvet kesukaan Almeera. Dan satu piring nasi goreng, ia meletakannya di atas meja

"Loh. Kenapa kau ndak ambil punya ku sekalian?"- kata Adnan

"Jadi tuhan menciptakan kaki kau ada dua, untuk apa kalau bukan untuk berjalan?"

Adnan diam. Ia hanya memutar bola mata malasnya, tapi kakinya berjalan mengambil makanan. "Sekalian cookies and creamnya. Sama kentang goreng biasa!"- teriak Almeera. Adnan berbalik lalu mengarahkan jempol ke Almeera.

"Loh. Kan aku dah pesan ini, darah ular"- kata Juna. Kemudian Almeera tertawa, Juna selalu menyebut red velvet itu darah ular. Katanya karena warnanya mirip dengan darah ular. Dasar aneh.

"Namanya red velvet. Kamu kebiasaan deh, suka ganti-ganti nama seenaknya"

"Loh, memang benar seperti darah ular. Kamu lihat saja ini, warnanya merah"

"Tapi itu red velvet mas Juna, bukan darah ular"

"Almeera, penglihatan kamu ini sudah buram? kamu lihat ini, sama seperti darah ular"

Almeera mengerutkan dahinya "Kamu ini kelamaan ada di dalam kapal atau bagaimana sih?"

"Mungkin. Saya tidak tau, tapi di kapal, saya cuma bisa lihat air laut dan ikan saja"

"Lalu ide kalau red velvet adalah darah ular, itu dari mana?"

"Dari pikiran saya"

"Berarti ada yang salah dengan pikiran kamu"

"Kenapa begitu?"

Almeera menghembuskan nafasnya. Gadis itu tidak menjawab pertanyaan Juna, ia hanya berfikir bagaimana caranya agar ia tidak kepanasan.

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang