34•pertarungan di mulai

83 5 0
                                    

Almeera memberhentikan mobilnya di depan tempat kopi. Jalanan yang tidak terlalu besar ini membuatnya sedikit kesulitan memarkirkan mobil Fahri yang lumayan besar.

Ia menggerutu di dalam hati. Zatira dan Adnan sebelumnya bilang kalau mereka sedang ada di salah satu mall di daerah jakarta. Tapi tiba-tiba, mereka mengabari Almeera kalau mereka berdua ada di tempat kopi biasa

Almeera mengarahkan jas putih milik Fahri ke kursi di sebelahnya, tetapi sebelum itu, ia menghirup aroma bekas tubuh Fahri. Wanginya enak, mempunyai ciri khas tersendiri, membuatnya ingin selalu merasakan aroma yang berasal dari jas putih ini

Ia membuka pintu mobil, berjalan mencari kedua temannya. Banyak sekali pengunjung di tempat kopi ini, hampir seluruh mata tertuju pada Almeera

Benar kata Fahri, orang-orang akan melihat aurat Almeera ini secara cuma-cuma. Padahal dulu, Almeera tidak perduli dengan mereka yang memperhatikannya

"Nah, itu dia"- pekik Almeera. Ketika ia melihat kedua temannya sedang asik mengobrol sambil meminum kopi pesanan mereka.

"Woi!"- celetuknya. Zatira dan Adnan memperhatikan penampilan Almeera dari atas kepala sampai ke ujung kaki.

Zatira bersikap seperti tidak ada salah dengan Almeera. Padahal ia baru saja membatalkan janji dengan Almeera untuk menghadiri konser tulus

"Apa lo liat-liat?"

"Buset. Galak amat"- pekik Adnan. Jadi ini alasan kenapa Zatira membatalkan janjinya begitu saja, iya memang, kalau sedang di mabuk cinta, suka lupa dunia

Almeera duduk di bangku kosong yang ada di sebelah Zatira, lalu kursi sebelahnya lagi kosong. Ntah kenapa tiba-tiba, Zatira izin pamit pergi ke toilet. Jadi, sekarang hanya ada mereka berdua di sana

"Gimana?"- ucap Adnan tiba-tiba. Almeera menatap pria itu sinis, sebelum ia menyeruput latte milik Zatira tanpa izin

"Gila. Gue udah senang-senang kita mau datang ke konser tulus, tapi Zatira batalin janjinya gitu aja, terus lo masih nanya gimana? lo ini masih waras gak?"

Adnan bertanya satu kata, sedangkan Almeera menjawabnya dengan berpuluh-puluh kata. Almeera memang seperti itu, dia cerewet. Jawaban yang ia berikan harus lebih banyak dari pertanyaannya

"Bukan itu"

"Terus apa?"

"Azrul?"

Azrul? pria yang memaksa Almeera untuk memberikan sosial medianya? hanya karena permintaan maaf Almeera karena ucapannya yang menyakiti hati Azrul?

"Ya gak gimana-gimana"

Adnan mengerutkan dahinya, sedikit terkejut dengan pernyataan Alemera barusan "Loh. Kalian gak chattingan?"

Almeera mengeluarkan benda pipih dari tasnya. Kemudian ia menunjukan chat yang berasal dari Azrul.

M. Azzrull

Halo
Mbak...
Mbakk, ini saya yang tadi
Mbaknya sibuk ya?
Kok pesan saya gak di balas?

Adnan menepuk dahinya, ketika melihat banyak sekali missed call dari Azrul. Dasar bodoh, apa dia tidak tau bagaimana cara mendekati perempuan yang baik dan benar?

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang