22•kenyataan

99 4 0
                                    

Juna berdiri di depan markas besar angkatan laut. Di hadapannya ada komandan, ia memengan urutan nama yang akan di berangkatkan tugas ke papua hari ini.

Komandan bangkit dari kursi, menjabat tangan Juna. Kemudian Juna memberi hormat dan menjabat tangannya juga

"Terima kasih, saya memang gak pernah salah memilih kamu sebagai ketua tim"

"Siap"

"Pak kepala juga memang gak salah milih menantu yang bisa di andalkan seperti kamu. Jangan kecewakan dia, Juna. Karena kamu tau akibatnya jika membuat pak kepala kecewa"

"Siap"

Juna membalikan badannya, ia berjalan menyusuri markas besar. Di lapangan ada beberapa halikopter yang akan menampung puluhan anggota pasukan khusus berangkat ke papua.

Pikirannya kacau, kalau saja komandan tau Juna memiliki perempuan lain selain anak dari pak kepala. Mungkin komandan marah pada Juna.

Tatapan Juna tertuju pada seorang pria yang berlari menghampirinya. Pria itu memberi hormat pada Juna ketika mereka saling berhadapan

"Erwin. Sedang apa?"- tanya Juna kebingungan. Bukankah Erwin pergi untuk mengebumikan istrinya? kenapa dia ada di sini

"Lapor. Komandan, istri saya sudah di kebumikan"

"Lalu keadaan anakmu bagaimana?"

"Siap. Dia berjenis kelamin perempuan, akan tumbuh menjadi remaja yang cantik seperti ibunya"

"Siapa namanya?"- tanya Juna. Erwin tidak menjawab. Terlihat dari raut wajahnya, dia seperti gelisah untuk mengungkapkan sesuatu pada Juna

"Ada apa? bukannya kau yang menginginkan untuk menyelesaikan misi ini?"

"Siap. Memang benar, komandan. Tapi, bukan itu masalahnya"

"Jadi?"

"Siap. Saya belum memberi anak saya nama. Akan menjadi suatu kebanggaan untuk saya jika komandan yang memberikan nama"- katanya. Juna adalah pemimpin yang baik, dia mempercayakan Erwin melihat istrinya untuk yang terakhir kali

Terlintas di pikiran Juna, nama yang selalu terbayang "Zunaira Parihaar. Zunaira artinya bunga yang ada di surga, dan Parihaar artinya memperhatikan kesejahteraan orang lain. Dia akan tumbuh sebagai perempuan cantik seperti bunga yang ada di surga, dan akan menjadi pemimpin yang mensejahterakaan pasukannya"

"Siap. Nama yang sangat indah, komandan. Terima kasih"- kata Erwin. Ia memberi hormat lalu mengarahkan tangannya ke hadapan Juna

Juna bukannya menjabat tangan Erwin. Dia justru membawa Erwin ke pelukannya. Juna tidak tau apakah ia akan setegar Erwin jika takdir mereka sama

"Saya turut berduka cita"

Erwin menepuk pundak Juna beberapa kali "Terima kasih, komandan"

"Jadilah ayah dan ibu yang baik untuk Zunaira. Jangan biarkan Zunaira tumbuh menjadi perempuan yang tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah"- kata Juna. Terlintas di pikirannya untuk mengatakan hal itu

Ia tidak ingin ada Almeera dan Juna yang lain, yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah. Juna pun tau sakitnya di acuhkan

Zunaira artinya bunga yang ada di surga, atau Juna dan Almeera?

***
Hari yang melelahkan ini menguras tenaga Juna. Ia memarkirkan mobil dinas di depan messnya.

Berjalan memindik dan membuka pintu masuk. Juna berharap kalau Esmeralda sudah pulang ke rumah.

Keadaan hening. Dan senyum Juna juga mulai muncul di sudut bibirnya, akhirnya ia bisa menemui Almeera sekarang.

Tapi, ketika Juna membalikan badannya. Ia di kejutkan dengan seorang perempuan yang berdiri di depan lemari. Perempuan itu menyilangkan tangannya di dada.

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang