6•dialog tengah kota

237 11 0
                                    

Juna dan Adnan berjalan ke menuju ke tempat yang di beri tau oleh Zatira. Juna melirikan matanya ke setiap sudut tempat ini, seperti mencari seseorang

"Itu dia"- ucapan Adnan barusan mengalihkan tatapan Juna.

Juna melihat perempuan yang sedang duduk mengenakan baju berwarna hitam, itu benar Almeera. Juna sudah hapal dengan postur tubuh Almeera walaupun Almeera duduk membelakanginya.

Adnan dan Juna mulai merencanakan sesuatu. Juna menghampiri panggung yang ada di tempat kopi itu, sementara Adnan berjalan menghampiri kursi Almeera.

Juna membisikan sesuatu pada pengisi suara di kopi kenari. Kemudian pengisi suara itu mengangguk, menuruti permintaan Juna.

"Selamat malam para pengunjung kopi dua kinari"

"Terima kasih masih setia bersama kami"

"Mari kita beri tepuk tangan untuk seseorang yang akan mempersembahkan sebuah lagu"

Suara tepuk tangan mulai meramaikan suasana malam ini. Juna mengambil mic yang di berikan oleh pengisi suara itu.

Dengarkanlah...

Wanita pujaanku...

Mata Juna tidak pernah lepas memandang Almeera dari jauh. Ia mengingat pertama kali bertemu dengan Almeera.

Malam ini akan ku sampaikan...

Tatapan mata Almeera malam itu, Juna membayangkan senyuma yang jarang sekali ia lihat.

Hasrat suci, kepadamu dewiku...

Bertemu dengan Almeera adalah bagian dari kebahagiaan yang belum pernah Juna rasakan seumur hidupnya.

Dengarkanlah kesungguhan ini...

Wanita periang, penuh canda, selalu ceria, ia bahkan tidak pernah menunjukan luka. Juna mencintainya.

Aku ingin...

Almeera belum sadar kalau Juna pengisi suara itu. Ia mempersembahkan sebuah lagu khusus untuk Almeera. Tapi yang di nyanyikan justru tidak menyadarinya

mempersuntingmu...

Almeera. Semoga cinta kita abadi, tidak perduli jalannya rumit atau tidak, selagi kamu berjalan bersamaku, menggenggam tanganku, maka aku yakin kalau semuanya akan baik-baik saja

Tuk yang pertama... dan terakhir...

Jangan kau tolak dan buatku hancur..

Ku tak akan mengulang tuk meminta..

Satu keyakinan hatiku ini..

Juna menatap Almeera saat gadis itu melihat juga melihatnya dari jauh. Kemudian Juna tersenyum, dan melambaikan tangannya ke arah Almeera

Aku lah yang terbaik untukmu...

Suara tepuk tangan dari para penikmat suara Juna mulai terdengar. Juna melihat sekelompok wanita yang memperhatikannya.

Jika Almeera tau kalau sepasang mata itu tertuju padanya. Almeera mungkin akan mengamuk. Mengingat Almeera galak, dan tatapan matanya sinis.

Setelah selesai membawakan satu lagu, Juna turun dari panggung itu. Ia menghampiri Almeera, kemudian menarik kursi yang berada tak jauh darinya

"Hai, ibu dewan"

Juna memperhatikan Almeera, gadis itu diam dan memperhatikannya juga. Apakah Almeera marah dengan Juna karena ia tidak mengabari Almeera

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang