Chenle, Renjun dan Jeno memandang khawatir pada Haechan yang masih belum sadar. Meski tidak ada luka luar yang serius Jeno tetap meminta agar Haechan diperiksa secara menyeluruh mulai tes darah sampai CT Scan.
"Kemana Jisung dan Jaemin?" Tanya Renjun namun tatapannya masih terkunci pada pemuda manis yang belum sadarkan diri ini.
Chenle mengantongi handphone miliknya sebelum menjawab "mereka sudah dijalan, tadi ada urusan sebentar" sedangkan Jeno memilih untuk diam saja sejak tadi. Jeno tidak pernah mengira ia akan menyaksikan orang yang dicintainya terluka tepat didepan matanya tanpa bisa berbuat apapun. "Tidak berguna" batin Jeno.
Renjun tahu Jeno pasti kalut sekali melihat Haechan terluka, ia pun sama namun ia masih bisa menjaga kewarasannya tidak seperti Jeno yang sudah seperti mayat hidup hanya diam saja mengamati Haechan dengan dalam.
Renjun menoleh pada Chenle "Kenapa hyung" tanya Chenle. "Kabari Winwin Hyung dan Sungchan" perintah Renjun yang langsung dilaksanakan oleh Chenle.
Jaemin tiba dirumah sakit bersama dengan Jisung, "Hyung tolong jaga Haechanie, aku pergi sebentar untuk menemui pamanku" ujar Jisung saat Jaemin telah turun dari mobilnya.
Jaemin menunduk sedikit melihat melalui jendela mobil " kau tidak melihat Haechanie dulu,?" Tanya Jaemin.
"Aku akan menemui kesayanganku nanti, saat ini aku harus fokus mencari orang itu. Itu tugas utama ku saat ini" balas Jisung seraya menyalakan mesin mobilnya. Melihat postur tangan Jaemin yang setuju ia melambaikan tangannya sebelum melajukan mobil mewahnya.
Jaemin tidak langsung pergi ke kamar rawat Haechan, ruangan direktur disinilah ia berada sekarang. "Kenapa Haechan bisa terluka?" Tanya orang dihadapan Jaemin saat ini.
Jaemin menggeleng tanda tidak tahu "yang jelas ini bukan kecelakaan, seseorang sengaja melakukannya" jawab Jaemin dengan mimik serius.
"Pemuda Zhong itu bergerak cepat, ada seratus orang yang datang melapor mereka semua bodyguard yang telah disewa dan menyamar menjadi orang biasa disini"
Jaemin mengangguk "Chenle memang bisa diandalkan, tapi kakek bagaimana hasil pemeriksaan kesehatan Haechan tidak ada hal buruk yang terjadi padanya kan?" Tanya Jaemin dengan nada khawatir.
"Kondisinya cukup stabil, tapi ditemukan kandungan Eztazolam didalam darahnya meski dengan dosis kecil namun kau juga tahu kegunaan obat itu kan?" Ujar sang kakek seraya menatap tajam cucunya.
Jaemin tersentak kaget, "Haechan tidak pernah mengkonsumsi obat penenang apapun, bagaimana bisa ada kandungan obat penenang didalam darahnya" Ucap Jaemin terkejut.
Sang kakek hanya menghela nafasnya pelan "berarti obat ini juga disengaja, ada yang dengan sengaja memasukan obat itu pada Haechan entah itu berupa makanan atau minuman" analisa sang kakek.
Pikiran Jaemin rasanya semakin rumit siapa yang begitu ingin menyakiti kekasih hatinya bahkan dengan cara kotor seperti ini"
"Temui teman-temanmu yang lain dan beritahukan pada mereka masalah ini, kalian semua harus menjaga cucu menantuku dengan baik. Dan kakek akan menghubungi Tuan Dong, Tuan Huang dan Tuan Zhong kami juga akan membantu sebisa kami" perintah sang kakek.
Jaemin mengangguk patuh "kami pasti akan menjaga Haechan dengan baik" sahut Jaemin penuh kesungguhan. Yang membuat sang kakek mengangguk dengan bangga. Sang kakek tahu hal gila apa yang dilakukan sang cucu dengan teman-temannya. Membagi seorang pemuda dengan 20 orang hal gila yang pertama kali didengarnya meski awalnya hanya belasan pemuda yang menyatakan tekad.
Namun bagaimana lagi tetua di keluarga Na ini langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada calon yang dikenalkan cucunya. Pemuda manis yang sopan, polos juga baik hati, itu sisi yang selalu ingin ia lihat dari cucu kandungnya sendiri yang sayangnya tidak pernah dia dapatkan. Dia memiliki tiga cucu laki-laki dan empat cucu perempuan, hampir semuanya memiliki karakter tegas, berwibawa dan juga licik benar-benar tidak ada manis-manisnya lihat saja model wajah Jaemin dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir