Johnny tengah memandang dingin pada tiga orang didalam kandang besi. Dengan kondisi yang amat sangat mengenaskan. Ia kurung setiap orang yang dibawahnya tadi masing-masing satu kandang dengan setiap kandang terdapat dua ekor anjing german sheperd kelaparan miliknya. Tangan dan mulut mereka juga telah diikat agar tidak membuat kebisingan.
Dibelakang Johnny ada Yuta, Mark, dan Jaehyun yang tengah menikmati makan malam mereka. Begitu santai seolah tidak ada pemandangan apapun yang ada dihadapan mereka. Padahal di dalam kandang besi itu, orang-orang yang tadi ingin mencelakai Haechan tengah memandang takut pada anjing-anjing dihadapan mereka. Dapat mereka rasakan rasa sakit daging mereka yang dikoyak-koyak oleh anjing-anjing itu sebagai santapan. Johnny hanya menyeringai sembari meminum kopi hitam miliknya.
"Hukuman ini cocok untuk kalian, mati secara perlahan sebagai makanan anjing" ujar Johnny dingin.
Ketiga orang ini pasti tidak menyangka bahwa orang yang mereka singgung adalah wujud sebenarnya dari raja iblis. "Kalian sudah selesai makan?" Tanya Johnny.
"Uhm .... Sudah hyung bagaimana anjing-anjing itu belum selesai makan" tanya Mark dengan santai. "Biarkan mereka makan secara perlahan, itu malah lebih bagus" sahut Yuta santai, mengabaikan ekspresi ngeri dari para tahanan mereka.
"Paman Changmin biarkan aku dan Yuta yang mengurusnya secara langsung" ujar Johnny pada Jaehyun dan Mark.
"Kalian berdua segera susul yang lain ke rumah sakit, jaga mereka semua disana" titah Yuta. Jaehyun dan Mark saling berpandangan sebelum akhirnya setuju.
Yuta dan Johnny tengah memandang kediaman milik Changmin dengan tatapan benci. "Tuan muda anda datang?" Ujar seorang pelayan tua ramah pada mereka. Namun Yuta dan Johnny hanya melirik pada pelayan tua itu dengan dingin.
Pelayan tua itu memandang heran pada respon Johnny dan Yuta "sikap tuan muda tidak biasanya" batin pelayan tua itu.
Changmin memandang Johnny dan Yuta dengan tatapan remeh, "kalian datang kesini ada apa? Gubuk jelek ku ini tidak dapat menampung dua tuan muda yang terhormat" ujar Changmin penuh dengan nada sarkastik.
Namun Johnny hanya melenggang duduk di salah satu sofa, dan Yuta hanya mengikuti langkah Johnny berdiri dengan siaga dibelakang. "Paman, setelah semua ini apa kau merasa puas" ujar Johnny tiba-tiba sembari memandang sekeliling.
Changmin mengerutkan keningnya heran "apa maksudmu?" Tanya Changmin tidak mengerti.
Johnny memiringkan kepalanya dan memandang Changmin dengan pandangan main-main "paman tidak mengerti" ujar Johnny dengan nada mengejek.
"Hahahahhahaha" Johnny tertawa dengan nada datar.
"Berapa banyak orang yang kau bunuh, apa kau mengingat semuanya" tanya Johnny lagi.
"Well kau pasti tidak akan repot-repot untuk mengingat setiap korban mu kan?" Tambah Johnny saat Changmin hanya diam.
"Tapi jika malam ini kami membalas untuk setiap korban mu bukan masalahkan" ujar Johnny tiba-tiba.
Changmin terkekeh "kalian berdua ingin membunuh ku, di tempatku" sahut Changmin dengan nada mengejek.
"Dia terlalu banyak bicara" sahut Yuta seraya menarik katana miliknya.
"Sabar brother, pertunjukan masih bisa dimulai nanti kita tetap harus memberikan dia kesempatan setidaknya untuk bercerita di akhir hayatnya" ujar Johnny tenang.
Changmin hanya memandang remeh keduanya, "kalian berdua ini bukan lawan ku, kenapa kalian datang dan mencari masalah kemari harusnya kalian itu tidur nyenyak dirumah dengan pelacur kecil itu." Yuta menggeram marah dengan ucapan Changmin, namun Changmin justru terkekeh puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir