Taeil, Doyoung, Jaehyun dan Yuta memandang ruangan kamar rawat Hyukjae dengan khawatir. Pasalnya saat ini tim dokter tengah berusaha menyelamatkan nyawa Hyukjae, denyut jantung Hyukjae tiba-tiba menjadi tidak beraturan saat Doyoung yang tengah membersihkan badan Hyukjae.
Raut putus asa para dokter di dalam sana telah menjelaskan semuanya, Taeyong Johnny, dan Mark yang baru datang pun tahu. Jika appa mereka, appa terhebat dalam hidup mereka sudah tidak akan menemani mereka lagi di dunia ini.
"Jangan katakan apapun lebih dulu pada Haechan" perintah Taeil, yang lain mengangguk setuju karena mereka juga takut kepergian Hyukjae akan membuat Haechan menyalahkan dirinya sendiri lagi.
"Apa yang tidak boleh kuketahui" ujar Haechan dingin dari arah belakang mereka.
Jungwoo pun yang sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi dari yang telah dilihatnya pun hanya diam dan tidak mengatakan apapun.
"Aku bertanya apa yang tidak boleh kutahu" ujar Haechan setengah menjerit, "dimana appa?" Tanya Haechan sembari bangkit dari kursi roda, dan berjalan tanpa tentu arah. "Dimana hyuk appa, aku ingin bertemu dimana appa?" Tanya Haechan lagi namun semuanya seolah menjadi orang bisu satupun dari mereka tidak ada yang bisa bersuara.
Brugh
"Haechan" jerit mereka semua saat Haechan tiba-tiba terjatuh.
"Hiks ... Hiks ... Dimana appa Jungwoo Hyung... Appa ada dimana hiks..." Ujar Haechan sembari menangis dalam dekapan Jungwoo.
"Keluarga Tuan Lee Hyukjae, pasien bernama Lee Hyukjae telah meninggal dunia waktu kematian pasien pukul 04.04, jenazah tuan Hyukjae sudah dibersihkan anda sekalian dapat melihat beliau di ruang jenazah" ujar seorang perawat yang seolah telah menjawab segala pertanyaan Haechan.
"Hiks ... Appa ...appa....apppa.....ap..." Haechan tiba-tiba pingsan.
"Jungwoo bawa kembali Haechan ke kamar" titah Taeil. Yang langsung dilaksanakan oleh Jungwoo dengan menggendong Haechan ala bridal style.
Haechan memandang sekelilingnya dengan bingung, "ini dimana" pikirnya tampak pemandangan taman bunga yang begitu indah ada dihadapannya. "Eh" ujar Haechan sembari meraba matanya, "aku bisa melihat lagi" bisik Haechan senang.
"Haechan" panggilan lembut dari arah belakang punggung Haechan, membuat Haechan menoleh dan menatap seseorang dengan surai silver.
"Donghyuck hyung" panggil Haechan tidak yakin.
Donghyuck tersenyum lembut ke arah Haechan lalu membuka kedua tangannya meminta Haechan untuk datang memeluknya. Dengan ragu Haechan datang padanya, memeluk tubuh Donghyuck dengan kaku.
"Kau sudah besar" bisik Donghyuck ketika Haechan ada di dalam pelukannya.
Haechan harus akui pelukan Donghyuck nyaman dan hangat. "Hyung" panggil Haechan lirih.
"Ya" sahut Donghyuck penuh rasa sayang.
"Ini benar-benar Donghyuck hyung, bukannya hyung sudah" Haechan tidak melanjutkan ucapannya.
Namun Donghyuck hanya tersenyum menatap Haechan, "Haechan banyak yang ingin bertemu denganmu" ujar Donghyuck seraya menunjuk pada empat orang diseberang sana.
"Mereka siapa?" Tanya Haechan dengan bingung.
"Itu Hyuk appa, Hae Appa, Jeno dan Yoona ahjumma" jelas Donghyuck.
Haechan memandang semuanya dengan bjngung, "bukannya mereka semua, tapi Hyuk appa?" Batin Haechan penuh tanya.
"Kau lihat kan Hae apa ku bilang di cantik seperti Hyukjae kan?" Ujar Yoona bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir