Tok
Tok
TokSuara ketukan pintu membangunkan Haechan yang tadinya masih terlelap nyenyak. Haechan melirik keatas dimana ada Jisung yang masih tidur dengan nyaman. "Benar-benar kerbau, bisa-bisanya kau tidak bangun" ujar Haechan seraya mengusap surai Jisung.
Tok
Tok
Tok"Iya sebentar" jawab Haechan seraya melepaskan pelukan Jisung secara perlahan. Ia lalu mengambil kemeja dan celananya yang berserakan di lantai sebelum memakainya.
Cklek
Haechan menatap bingung pada Chenle yang sedang tersenyum senang kearahnya. "Kelelahan habis olahraga malam ya hyung" ujar Chenle dengan nada usil yang membuat pipi Haechan tanpa sadar memerah.
"Ada urusan apa kau membangunkan orang pagi-pagi" sahut Haechan setelah ia berhasil mengendalikan ekspresinya.
Chenle terkikik kecil, "Tidak ada hanya Taeyong hyung bilang, kau harus pulang malam ini ke dorm Ilichil" jawab Chenle yang membuat Haechan mengangguk paham.
Haechan menatap pada Chenle yang masih berdiri di depannya, "mau apa lagi?" Tanya Haechan dan Chenle menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu pergi sana" usir Haechan.
"Jangan bermain lagi pagi ini, kalau tidak kau tidak akan bisa berlatih dengan baik" ujar Chenle memperingatkan.
Haechan menatap Chenle dengan bingung, "dari mana kau tahu kalau aku ada jadwal latihan sore nanti?" Tanya Haechan.
"Taeyong hyung, bahkan dia bilang jika kau tidak berlatih dengan baik sore nanti maka kau tidak akan di ijinkan menginap di dorm dream lagi dengan alasan apapun" jawab Chenle seraya menirukan cara bicara Taeyong.
Haechan mengerucutkan bibirnya, "Taeyong hyung benar-benar" omel Haechan kesal.
Grep
Haechan berbalik cepat saat merasakan pelukan di perutnya, "bilang pada Taeyong hyung, ia tidak perlu khawatir" ujar Jisung pada Chenle yang mengangguk seraya berjalan pergi. Haechan dan Jisung saling bertatapan sebelum akhirnya masuk kembali ke dalam, keduanya harus membersihkan diri terlebih dahulu.
Haechan sedang menata rambutnya saat ia melihat handphone Jisung yang terus berbunyi, "Hana" bisik Haechan lirih.
Cklek
"Siapa yang menelpon hyung?" Tanya Jisung seraya membuka lemari pakaiannya.
"Hana" jawab Haechan.
"Blokir saja nomornya" sahut Jisung acuh seraya masih sibuk dengan kegiatannya. Haechan sempat terdiam sesaat namun ia tetap menurut pada ucapan Jisung.
Jisung yang melihat Haechan diam seraya menggenggam handphonenya lalu mendekati Haechan seraya membalik badan Haechan agar menatap padanya. "Apa yang kau pikirkan hyung?" Tanya Jisung.
"Apa kita tidak terlalu kejam padanya, maksudku kalian baru putus lalu kita sudah bersama. Aku rasa itu tetap terasa menyakitkan untuknya" ujar Haechan lirih.
Jisung tersenyum, "Salah siapa mengajakku kembali tepat aku baru putus" ujar Jisung yang membuat Haechan mencebikan bibirnya.
"Aku kan tidak tahu kalau kau baru putus" jawab Haechan membela diri. Jisung membawa Haechan masuk dalam pelukannya, "hyung, jangan terlalu banyak berpikir untuk orang lain" ujar Jisung yang membuat Haechan hanya dapat menganggukan kepalanya dalam pelukan Jisung. Jisung memeluk Haechan seraya menatap tajam pada bayangan dirinya di kaca, "Gadis sialan" batin Jisung marah.
***********
Haechan baru akan masuk ke dalam lift menuju lantai atas tempatnya berlatih dengan Ilichil. Namun tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang, "ikut denganku, kita perlu bicara" ujar gadis yang dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir