Haechan terbangun sembari memandang sekitarnya dengan bingung, "ini dimana" ujarnya panik, ia sudah tiba-tiba duduk sebelum rasa nyeri di pantatnya membuatnya berbaring kembali.
"Kenapa aku begini, apa yang terjadi padaku" lirih Haechan bingung ingatannya berputar akan kejadian semalam, meski samar-samar ia bisa mengingat hal gila apa yang telah dilakukannya.
"TIDAK" pekiknya tidak percaya seraya meremat rambutnya dengan keras, "hiks...ini tidak mungkin" bisiknya seraya masih menarik rambutnya dengan kuat, "apa yang sudah kulakukan" bisik Haechan putus asa.
Drrttt....drrttt
Haechan mencari dari mana asal bunyi handphone miliknya sebelum mengangkat handphonenya. "Lucas" bisiknya pelan, ia berpikir sejenak awalnya ia berniat menolak namun memikirkan keadaannya sekarang ia memilih untuk mengangkat panggilan dari Lucas.
"Luke, help me please" rintih Haechan pelan.
"Where are you now honey?" Tanya Lucas diseberang sana.
Mata Haechan mengedar mencari petunjuk dari nama hotel yang kini ditempati, "Sunhe Hotel" jawab Haechan, "Cepat datang Luke, hiks aku takut" ujar Haechan pelan.
"Jangan menangis Haechan, aku akan datang secepatnya beritahu aku nomor kamarmu juga" ujar Lucas berusaha menenangkan Haechan.
"Hm, akan kutunggu cepatlah datang" ucap Haechan berharap.
Haechan memeluk kakinya dengan erat saat telpon dari Lucas telah terputus, perlahan-lahan ia garuk seluruh badannya. Merasa jijik jika mengingat apa yang dilakukannya semalam bersama Mark.
"Hiks... Kenapa kau melakukan ini padaku Mark hyung, hiks...kenapa" rintih Haechan yang masih menggaruk seluruh badannya, warna merah bekas cakaran tidak menjadi perhatian Haechan yang dipikirkan olehnya adalah betapa telah kotor dirinya kini.
************
Lukas tahu ada yang tidak beres, tidak mungkin Haechan akan menangis minta tolong jika kejadian dalam video itu adalah murni keinginannya. "Brengsek, Mark Lee kau mencari masalah dengan orang yang salah" desis Lukas seraya keluar kamarnya.
Melihat Lukas yang berlari terburu-buru Hendery langsung menghadangnya, "mau kemana?" Tanya Hendery.
"Minggir A Heng, Haechan membutuhkan ku" sentak Lucas seraya mendorong Hendery menjauh. Akibat ucapan Lucas Winwin dan Kun yang memang ada disana juga jadi menatapnya dengan penasaran. Mereka memutuskan untuk mengikuti Lucas saja daripada penasaran.
"Kun, ikuti terus dibelakang mobil Lucas jangan sampai kita kehilangan dia" perintah Hendery tepat di telinga Kun yang menyetir, membuat lelaki itu melirik sinis pada Hendery sedangkan Winwin begitu fokus menatap mobil Lucas yang ada di depan.
Lucas memasuki SunHe Hotel dengan berlari kencang, kamar 271 menjadi tujuan utamanya. Tapi setelah mengetuk sampai lelah ia tak kunjung dibukakan pintu.
"Siapa di dalam, kenapa kau bersikap heboh begini" tanya Hendery namun Lucas tidak menyahut apapun.
Seorang pegawai hotel yang dipanggilnya akhirnya datang, berkat kunci cadangan dari pegawai tersebut akhirnya kamar itu dapat dibuka. "Terima kasih" ujar Lucas seraya menunduk sopan yang di balas dengan sama sopannya.
Mata Lucas, Hendery, Kun dan Winwin membulat horor melihat Haechan yang tengah menggaruk tubuhnya hingga berdarah dimana-mana.
"BERHENTI HAECHAN" jerit Lucas yang langsung berlari mendekati Haechan bersama dengan yang lain.
Haechan mengangkat kepalanya dan menatap pada Lucas dengan raut wajah berkaca-kaca, "Hiks! Luke dia memperkosa ku, hiks! Di menjebakku, semalam aku mabuk dan tidak sadar Hiks!" Adu Haechan langsung pada Lucas yang tengah mendekapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir