Haechan hanya bisa berdiri mematung menatap dua orang dihadapannya. Rasanya sakit sekali saat orang yang kau suka bermesraan tepat dihadapanmu. Tapi mau bagaimana dia orang yang dicintai oleh Haechan, sama sekali tidak punya perasaan yang sama seperti milik Haechan. Lee Taeyong nama dari orang yang telah membuat seorang Lee Donghyuck mengenal arti sebuah cinta, namun Taeyong jugalah yang mengenalkannya pada sakitnya mencintai tanpa dicintai.
"Haechan sedang apa berdiri disitu? Ayo kemari" ajak pemuda manis yang tengah duduk bersama Taeyong, mereka berdua baru sadar jika Haechan tengah berdiri didepan pintu dapur dan tengah melamun.
Haechan tersenyum gugup "Aku cuma ingin ambil air minum, tapi takut mengganggu kalian" balas Haechan kikuk.
"Mengganggu apanya, kami juga hanya sedang makan saja kok" balas pemuda itu lagi "iya kan Taeyong hyung" lanjutnya sembari meminta persetujuan Taeyong.
Taeyong hanya mengangguk malas, jika boleh jujur Haechan memang mengganggu dirinya. Apa Haechan tidak tahu ia sedang berusaha mendekati pemuda manis didepannya.
"Cepat ambil airmu, lalu kembali ke kamar! Ini sudah malam segeralah untuk tidur" nada datar yang digunakan oleh Taeyong tentu saja Haechan paham maksudnya jika Taeyong tengah mengusirnya.
Plak, Jungwoo memukul tangan Taeyong pelan "astaga, jangan terlalu galak pada maknae kita" omel Jungwoo.
Haechan bergegas seperti apa yang diperintahkan oleh Taeyong, ia tidak mau jika lelaki yang dicintainya itu semakin membencinya. "Aku kembali ke kamar hyung" pamit Haechan buru - buru.
"Dasar tidak sopan" desis Taeyong, pasalnya saat pamit Haechan tidak memandang kearah mereka sama sekali.
Jungwoo berdecak "Haechan begitu kan karena ulahmu hyung" desis Jungwoo sebal.
Taeyong mendengus samar "jika kita terlalu memanjakan dia, sikapnya semakin keterlaluan nanti" bantah Taeyong, Jungwoo pun hanya bisa diam tanpa membantah karena akan percuma juga, the power of leader. Namun sebenarnya semua perkataan Taeyong didengar jelas oleh Haechan yang masih berdiri di sisi dapur.
Haechan menghapus air matanya yang mengalir "dimatamu aku memang selalu buruk kan hyung?" Batin Haechan pedih. Haechan memilih beranjak dari sana, ia tidak akan kuat jika mendengar kata - kata menyakitkan lagi yang keluar dari mulit Taeyong.
"Haechan ayo kita main game bersama, masuk kedalam room hyung ya" ajak Johnny saat ia melihat Haechan yang memasuki kamar.
Namun gelengan yang didapatnya dari Haechan membuat Johnny bingung karena tidak biasanya anak ini menolak untuk main bersama. "Hyung saja ya, aku lelah mau istirahat" tolak Haechan halus. "Baiklah" sahut Johnny.
Haechan berbaring dikasur single miliknya, ia berbaring miring membelakangi Johnny. Sengaja Haechan berbaring seperti itu karena sekarang ia tengah menangis tanpa suara. Hatinya sedih sekali jika mengingat bagaimana sikap Taeyong kepadanya.
"Aku terlalu memaksakan diri untuk menjadi apa yang Taeyong hyung suka" batin Haechan. Kalau mau diingat banyak hal telah dilakukan Haechan untuk Taeyong, pertama ia belajar memasak agar ia dapat membantu Taeyong didapur, Haechan juga ikut Johnny Work out di gym agar bentuk tubuhnya menjadi lebih baik, ia juga berusaha keras untuk melatih kemampuan dancenya semua dilakukan semata-mata agar Taeyong senang padanya.
Namun jika diingat segala usahanya tidak pernah dihargai sama sekali oleh Taeyong. Memang semua berawal dari kesalahan Haechan sendiri. Ia mencoba memasak disaat ia belum kemampuan memasaknya cukup baik alhasil menu pertama yang dimasaknya tidak layak untuk dimakan sama sekali.
Dan ketika itu Taeyong berkata padanya "Jangan mencoba memasak jika kau hanya membuat makanan sampah seperti ini" dan Haechan hanya bisa meminta maaf berulang kali untuk hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
Fiksi PenggemarKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir