Winwin memilih berkunjung ke dorm Dream, ia memutuskan untuk membicarakan masalah Mark pada Chenle. Bagaimanapun kondisinya sekarang semakin tidak baik, ia mungkin juga tidak menyukai orang tua Mark namun tentu tidak sampai menghancurkan bisnis sebuah keluarga juga kan!
"Oh Winwin hyung, ada apa hyung, silahkan masuk hyung? Ujar Jisung yang kebetulan membuka pintu.
Winwin masuk dan menunggu Jisung menutup pintu, "aku hanya ingin bertemu dengan Chenle. Dia ada kan?"
"Ah iya Chenle ada, dia sedang di kamar Jaemin hyung" jawab Jisung.
"Gomawo"
Winwin segera melangkahkan kakinya kearah kamar Jaemin, dapat ia lihat Chenle yang nampaknya habis mandi.
"Oh Winwin hyung, ada apa... Kau mencari Jaemin hyung" tanya Chenle.
"Bukan aku mencarimu, ada yang mau kubicarakan" balas Winwin lalu duduk di kursi santai di kamar Jaemin.
"Apa yang mau kau bicarakan ge?"
"Masalah orang tua Mark, apa yang terjadi pada perusahaan keluarganya apa kau terlibat"
Chenle menghela nafas, "ini hal yang sama yang mau ku diskusikan denganmu, jujur aku belum melakukan apapun. Dan saat aku mendengar hal ini dari papa katanya aku tidak boleh ikut campur. Entah siapa orang yang sudah disinggung oleh keluarga Mark hyung, bahkan papaku memintaku untuk tidak ikut campur" jelas Chenle.
Winwin mengerutkan keningnya bingung, "kalau begini caranya bagaimana kita bisa membantu Mark" ujar Winwin.
"Jangan lakukan apapun hyung" ujar Mark yang tiba-tiba masuk.
Winwin dan Chenle terlonjak kaget karena kehadiran Mark yang tiba-tiba. "Kau mendengarkan sejak tadi?" Tanya Winwin.
Mark mengangguk "ya, dan terima kasih kalian masih memikirkan tentang diriku. Tapi aku mohon jangan cari cara untuk membantu keluargaku ,maka dengan begini orang tua ku sudah tidak bisa mengatur kehidupanku lagi" jawab Mark memohon.
Chenle dan Winwin saling berpandangan mereka paham apa maksud Mark, dengan begini meski orang tua Mark menolak tentang Haechan, Mark sudah bisa melawan ketika kondisi orang tuanya sudah tidak memiliki apapun.
"Baiklah" sahut Winwin dan Chenle menyetujui.
Siang ini hari terakhir Haechan disini, ia sedang sendiri karena hampir semua member sedang ada rapat di perusahaan. Mungkin beberapa saja yang memiliki urusan pribadi. Namun sebentar lagi Yangyang, Ten serta Lucas dan Kun berjanji akan segera datang.
Namun ia tidak berharap saudara sepupunya akan datang lagi bersama dengan wanita bernama Lin Xian itu lagi.
"Kenapa noona ada disini" tanya Haechan heran.
Yerin berdecak sebal, "aku juga tidak mau kesini namun aku sudah muak melihatmu. Apalagi kau kapan kau kembalikan warisan itu" ujar Yerin emosi.
Haechan menghela nafasnya pasrah, "segala harta yang diberikan appa dan umma sudah kualihkan atas nama keluargamu. Hanya tersisa panti asuhan itu kenapa kalian masih memintanya" jawab Haechan frustasi.
"Karena panti itu juga dibeli dengan uang keluarga ku" balas Yerin sinis.
"Uang keluargamu? Semua itu milik appa dan ummaku apa hak mu dengan seenaknya mengklaim semua itu" ujar Haechan dingin.
"Setidaknya Yerin-ssi masih memiliki hubungan darah dengan pamannya, sedangkan dirimu hanya anak angkat tidak tahu diri" Lin Xian yang sejak tadi diam ikut menimpali.
"Anda pun tidak ada hak untuk ikut campur, anda hanya orang asing" sahut Haechan ketus.
"Bajingan, berani sekali mulut kotormu itu menghinaku" bentak Lin Xian emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir