(MarkHyuck) Lie

3.6K 264 40
                                    

Haechan menghela nafasnya dalam-dalam, perasaanya saat ini benar-benar kompleks. Dia ingin tertawa, menangis, marah, semuanya bercampur aduk menjadi satu.

Cklek

Haechan tidak perlu berbalik untuk melihat siapa yang datang, satu rekan grupnya, sahabatnya, hyungnya bahkan belahan jiwanya. Kehadiran orang itu meski tanpa bersuara namun selalu bisa membuat Haechan menyadarinya.

"Hyung baru pulang?" Tanya Haechan.

"Hm" jawaban dingin yang didapatkan hanya membuat Haechan tersenyum sendu, ia berbalik untuk melihat lelaki itu tengah sibuk kesana kemari.

"Bagaimana keadaan Renjun?" Tanya Haechan, membuat pria itu langsung diam dan berbalik menatapnya dengan tajam.

"Kau bertanya setelah apa yang kau lakukan?" Tanya pemuda itu dengan nada dingin, "Lee Donghyuck sampai kapan kau ingin menyakiti kekasihku?" Pertanyaan dengan nada menuduh itu benar-benar menyakiti Haechan namun dibalik itu ia masih bisa tersenyum lembut.

"Kalau aku bilang bukan aku pelakunya kau pasti juga tidak akan percaya seperti yang lain" jawab Haechan.

"Cih" decihan singkat itu masih di dengar oleh Haechan meski mereka berada di jarak yang cukup jauh.

"Mark Hyung" panggil Haechan seraya berbalik dan menatap pada pemandangan kota, berdiri di balkon seorang diri seperti ini benar-benar membuat Haechan merasa kesepian meskipun ada Mark di dalam kamar.

"Kalau aku mati, apa kau akan percaya padaku?" Tanya Haechan.

"Hahahaha" Mark tertawa kencang mendengar pertanyaan Haechan. "seperti kau berani saja untuk mati" jawab Mark dingin, namun sedetik kemudian matanya membulat saat dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Haechan melompat dari balkon.

"HAECHAN" teriak Mark seraya berlari ke balkon, mata Mark membulat tidak percaya pada pemandangan di bawah sana. Haechan tergeletak dengan kondisi tergenang darahnya sendiri.

Brak

"ADA APA MARK?" tanya Taeyong saat tadi ia mendengar Mark berteriak memanggil nama Haechan, ia dan member lain yang ada di ruang tengah langsung berlari menuju kamar Haechan dan Mark. Namun saat sudah disamping Mark, ia tidak mendapatkan jawaban apapun.

"AAAAKKKHH....ITU" tunjuk Jungwoo ke arah bawah, ia melihat kebawah karena melihat Mark juga menatap ke bawah.

"HAECHAN" teriak Johnny dan Jaehyun bersamaan, keduanya langsung berlari ke arah luar. Sedangkan Mark tengah jatuh berlutut seraya masih memandang tidak percaya pada sosok di bawah sana.

Doyoung bahkan sudah pingsan saat melihat salah satu adiknya telah menjadi seperti itu. Bahkan Yuta harus membopongnya dan meletakkannya di kasur Haechan. Sedangkan Taeil dan Taeyong masih terpaku menatap kearah bawah, "aku harus menghubungi manager hyung" ujar Taeyong seraya berbalik, ia nampak masih kebingungan dengan apa yang dilihatnya.

Bruk

"Taeyong hyung" panggil Jungwoo saat melihat Taeyong terjatuh.

"Aku tidak apa-apa" jawab Taeyong seraya mencoba untuk berdiri.

Plak

"Salahku" bisik Mark setelah menampar dirinya sendiri.

Plak

"Hiks...ini salahku" lanjut Mark.

Bugh

Kini bukan lagi menampar tapi Mark justru membenturkan kepalanya di pagar balkon. "Hikz... Maaf" bisik Mark berulang kali, seraya terus membenturkan kepalanya di pagar balkon.

Grep

"Sudah Mark, sudah" ujar Taeil seraya memeluk Mark.

"Hiks, aku mengatakan padanya untuk mati hyung. Hiks...aku yang menyuruhnya mati" ujar Mark yang membuat Jungwoo, Taeil, dan Yuta tertegun.

All X HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang