(WayVxHyuck) Our Beloved Haechan -03

6.8K 471 35
                                    

Haechan tengah mematut dirinya didepan cermin. Membenahi penampilannya, ia sudah berjanji pada Harabeoji nya untuk pergi dengan Mark mencari cincin pertunangan.

"Kau berdandan begitu keras untuk orang lain sayang" ujar Winwin dengan nada datar. Ia tengah memandang Haechan dengan intens dari belakang tubuh Haechan.

Haechan hanya dapat mengulum bibirnya untuk menahan gemas pada tingkah Winwin yang cemburu. "Apa aku terlihat cantik?" Tanya Haechan genit.

Winwin berdiri, lalu memeluk pinggang Haechan. Dari kaca didepannya Haechan bisa melihat Winwin yang tengah menatapnya dengan pandangan memuja. Haechan tersenyum lembut saling menatap dengan Winwin melalui kaca rias didepannya.

"Kau tahu, seperti apapun kau selalu cantik di mataku" bisik Winwin dengan nada kagum yang sengaja tidak ditutupi.

Senyum diwajah Haechan semakin manis dilihat, dengan perlahan Winwin mengecup pipi Haechan dengan sayang. "Pergi dengan si camar itu, jangan terlalu dekat dengannya. Juga jangan mau dipegang-pegang" perintah Winwin.

Haechan, mengangguk tetap dengan senyum diwajahnya. "Kau mau ikut?" Tawar Haechan.

Winwin mendecak "kalau kau mau lihat aku menghajarnya didepan umum sampai babak belur maka aku akan ikut" ujar Winwin.

"Baiklah hati-hati jika pulang" ucap Haechan mengingatkan.

"Hm" balas Winwin pendek.

Winwin melepas Haechan yang akan pergi dengan Mark, tampak bisa dilihat bagaimana tidak ikhlasnya Winwin melihat Haechan akan pergi dengan Mark. Bahkan ia hanya diam saat Haechan berdada ria padanya.

Winwin melangkahkan kakinya kearah mobil Mark, dengan pelan ia ketuk kaca mobil tempat Haechan duduk. Haechan tersenyum lembut kearahnya, sorot matanya seolah bertanya kenapa?.

Winwin menunduk menyamakan sejajar dengan Haechan sebelum kepalanya masuk kearah jendela mobil. Dan mencium bibir Haechan dengan penuh perasaan. "Hati-hati ya sayang" ujar Winwin dengan nada manis.

Haechan terpaku sebentar sebelumnya memaksakan diri tersenyum dengan paksa akibat ulah Winwin. Tapi nampaknya Mark tetap santai bahkan terkesan tidak terganggu. "Untunglah" batin Haechan.

Haechan cukup terkejut saat keluar dari toko perhiasan yang dilihatnya ialah Kun dan Yangyang. Dengan langkah pasti ia hampiri keduanya, "kalian disini" ujar Haechan.

Yangyang, yang melihat Haechan ada dihadapannya kini langsung memeluk pemuda manis itu dengan erat. "Aku merindukan mu" bisik Yangyang lembut.

Haechan tersenyum manis sembari membalas pelukan Yangyang, "kita hanya tidak bertemu beberapa jam saja" sahut Haechan seraya mengelus punggung Yangyang lembut.

Yangyang berdecih sebal, "cih, sekalipun hanya satu menit juga aku selalu merindukan mu honey" lanjut Yangyang tidak mau mengalah.

"Dan mencintaimu itu lebih mudah dilakukan daripada merindukanmu"

Jantung Haechan berpacu kencang saat Yangyang memberinya kata-kata romantis seperti itu. "Yangyang..... Kau membuatku malu" ujar Haechan merajuk.

Yangyang terkekeh melihat wajah imut Haechan dihadapannya, "aku harap tidak akan menyakitimu seperti kemarin lagi. I'm sorry Love" ujar Yangyang sungguh-sungguh seraya menempelkan kening mereka berdua.

Haechan hanya mengangguk dan tersenyum lembut, "kita sedang diluar, ayo pergi dari sini" ajak Haechan.

Yangyang mengamati sekitarnya sebelum berkata "Itu bagus, aku ingin banyak orang yang tahu jika kau adalah milik kami" ujar Yangyang sebelum menarik pinggang Haechan posesif dan menyambar bibir Haechan dengan cepat.

All X HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang