Haechan terbangun lebih dulu, bahkan mungkin ia terbangun terlalu pagi hari ini. Haechan tersenyum kecil melihat pada dada Jaemin, dengan hati-hati ia mendongakkan kepalanya hanya untuk melihat wajah tampan Jaemin.
"Sijeuni, kalian pasti iri kalau tahu wajah tampan Jaemin dapat ku nikmati setiap saat" batin Haechan seraya senyum-senyum sendiri.
Haechan bangkit perlahan hanya untuk duduk menikmati wajah Jaemin yang terlelap. Melihat baju Jaemin sedikit tersingkap Haechan awalnya ingin membenahinya, namun melihat garis halus di perut Jaemin yang terbentuk sempurna membuat Haechan justru membelai ABS sempurna Jaemin dengan hati-hati.
"Astaga bocah imut yang dulu ku temui jadi terlihat seperti ini" decak Haechan dengan nada kagum.
"Ehmm" racauan Jaemin membuat Haechan langsung menarik tangannya. "Astaga Lee Donghyuck, kau ini benar-benar" decak Haechan seraya memegang tangannya.
Haechan memilih untuk beranjak dari kasur, namun belum juga kakinya menyentuh lantai tubuhnya sudah di tarik kembali ke ranjang.
"JAEMIN" pekik Haechan keras saat perutnya di peluk erat oleh Jaemin, pelaku yang telah menarik dirinya kembali ke ranjang.
"Hm, chagi ini masih terlalu pagi kau mau kemana?" Tanya Jaemin dengan nada mengantuk. Ia memeluk bahu Haechan dari belakang, sembari menduselkan kepalanya di ceruk leher Haechan.
"Ehm...Jaemin geli" ujar Haechan lirih seraya berusaha untuk menghindari Jaemin.
"Tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi sayang" ujar Jaemin yang membuat Haechan menggelengkan kepalanya. "Kau tahu aku sulit untuk tidur lagi, kalau sudah bangun" jawab Haechan yang membuat Jaemin membalik badan Haechan untuk menghadap ke arahnya.
"Lalu lanjutkan acara mu mengusap-usap perutku" bisik Jaemin yang membuat Haechan menatap Jaemin dengan pandangan terkejut.
"Kau sudah bangun" ujar Haechan yang membuat Jaemin tersenyum, "hm, tidak salah bukan toh seluruh diriku ini adalah milikmu" sahut Jaemin yang membuat Haechan berdecih.
"Mulutmu makin pintar menggombal" sahut Haechan yang membuat Jaemin tersenyum. "Toh kau suka-suka saja aku gombali" jawab Jaemin yang membuat Haechan tertawa kecil.
Jaemin tiba-tiba memasukkan tangannya kedalam baju tidur Haechan. "JAEMIN" pekik Haechan terkejut saat perutnya dibelai pelan oleh Jaemin.
"Hm" sahut Jaemin seraya mengecupi rambut Haechan, "Eungh Jaemin" lirih Haechan susah payah saat tangan Jaemin terus naik dan membelai area dadanya.
"Hm, sayang jangan terlalu tegang" bisik Jaemin. "Rileks sayang". Lanjut Jaemin yang berusaha membuat Haechan agar santai.
"Aaahhh-Jaemin" pekik Haechan seraya mendongakkan kepalanya, bahunya tengah di gigit lembut oleh Jaemin, lalu bagian pucuk dadanya pun tengah dipilin Jaemin.
"Jaemin-ah jangan" bisik Haechan seraya berusaha mencegah Jaemin melakukan lebih.
"Bukannya kau bilang tidak bisa tidur, ayo kita lakukan hal lain" ujar Jaemin seraya menatap Haechan dengan pandangan dalam.
Haechan terdiam seraya menghirup nafasnya dalam-dalam, "tapi ....." Bisik Haechan dengan nada ragu.
"Wae?" Tanya Jaemin.
"Katanya itu sakit, aku takut" bisik Haechan lirih yang membuat Jaemin menangkup pipi Haechan dan mencium bibir Haechan dengan lembut.
"Aku akan hati-hati, percaya padaku" bisik Jaemin yang membuat Haechan terdiam, ia tengah berpikir dalam untuk setuju dengan ajakan Jaemin atau tidak. Tapi jujur saja Haechan juga penasaran, ia tergoda untuk melakukannya bersama dengan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir