Ada sedikit masalah mengenai festival sekolah, kelas Haechan yang awalnya berniat membuka Cafe mendadak merubah keadaan konsep mereka, padahal waktu untuk festival hanya tersisa dua hari lagi.
Haechan khawatir pada sahabatnya yang kini harus bekerja lebih keras, Renjun bahkan sering lupa makan siangnya dikarenakan tidak ada waktu. Dan karena Haechan adalah sahabat yang baik maka dia dengan terpaksa ingat terpaksa berjalan kesana kemari hanya untuk memberikan roti melon dan sekotak susu untuk sang sahabat.
"Hey makan dulu" teriak Haechan pada Renjun yang tengah berdiri di tengah panggung, maklum saja Haechan berteriak dari bawah.
Renjun melirik Haechan "taruh disana akan ku makan nanti" jawab Renjun sambil melanjutkan pekerjaannya.
Haechan berdecih lalu melangkah mendekati Renjun dengan mantap, hingga akhirnya ia berdiri dibelakang Renjun sembari memandang punggung sang sahabat tajam.
Renjun yang merasa ada seseorang dibelakangnya lalu menoleh kebelakang, ia sempat tersentak kaget karena tatapan Haechan. "Kenapa" tanya Renjun.
"Cepat makan" perintah Haechan sembari menyodorkan dua roti melon kearah Renjun.
"Nanti tar........ab" ucapan Renjun terpotong saat dengan tiba - tiba Haechan memasukan Satu roti utuh kedalam mulut Renjun.
Renjun memandang Haechan tajam, namun sama sekali tidak digubris oleh Haechan. "Makan, kunyah, telan ayo cepat" perintah Haechan lagi.
Renjun berusaha menghabiskan roti yang ada dimulutnya, namun baru saja ia bisa bernafas lega karena roti dalam mulutnya telah ia telan. Sahabatnya yang begitu baik hati ini tiba - tiba memasukan lagi satu roti, Haechan hanya mengabaikan tatapan Renjun padanya masa bodoh juga batin Haechan.
Para siswa yang menyaksikan hal tersebut hanya dapat menahan tawanya, ketua kelas mereka memang seram, tapi selama ada Lucas dan Haechan semuanya sudah pasti aman.
Uhuk.
Uhuk
UhukHaechan menyodorkan sekotak susu dihadapan Renjun, "minum" titah Haechan. Renjun mengambil susu kotak itu tanpa protes dan langsung saja menghabiskannya.
"YA KAU, BISA TIDAK JIKA MAU MENYUAPIKU ITU LAKUKAN DENGAN LEMBUT. KAU BAHKAN TIDAK MEMOTONG ROTINYA ASTAGA" suara jeritan Renjun langsung menggelegar di seluruh ruangan kelas, beberapa siswa bahkan ada yang bertingkah dramatis dengan menutup kedua telinga mereka.
PLAAK
Haechan memukul belakang kepala Renjun dengan keras yang dihadiahi oleh Renjun tatapan tajamnya. "APA?" Tantang Haechan sembari berdecak pinggang dan memelototi Renjun balik.
"LUPAKAN MAKAN SIANGMU LAGI, DAN KAU AKAN LIHAT BAGAIMANA AKU AKAN MENYIKSA MU NANTI" Ancam Haechan tidak main - main. Renjun langsung membungkam mulutnya saat melihat kemarahan Haechan, yakinlah kemarahan Haechan adalah hal yang tidak pernah mau dilihat oleh Renjun. Haechan bergegas pergi dari sana sambil mengomel, seluruh anak didalam ruangan itu bahkan akan menyingkir dengan sendirinya ketika Haechan lewat. "Orang yang tidak pernah marah, sekalinya marah menyeramkan" bisik salah satu siswa yang disetujui oleh semuanya. Jeno yang juga berdiri tidak jauh dari sana hanya dapat tersenyum kecil "astaga Haechan-ku itu cute sekalikan Jisung" ujar Jeno yang hanya dibalas tatapan seolah - olah "Hyung, kau bercanda otakmu tidak sakitkan?"
Hari pertama festival berjalan dengan lancar. Tepat pukul empat sore setiap kelas mulai menutup stand. Tidak terkecuali kelas Haechan. Kelas Haechan akan merubah konsep pada hari berikutnya, dan Haechan diputuskan akan menjadi salah satu pelayan.
Sementara itu, Jhonny, Hendery dan Tae menempuh perjalanan panjang untuk kembali pulang ke Seoul. Lagi-lagi kesunyian menyergap ketiganya, menghasilkan udara berat yang terasa menyesakkan. Matahari telah lama tenggelam di ufuk barat saat kendaraan yang mereka tumpangi sampai di Seoul. "Papa akan menjemput Haechan pulang?" tanya Hendery memutus kesunyian panjang diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
All X Haechan
FanfictionKumpulan Cerita Haechan dengan Member NCT ...Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi untuk yang tidak suka maka tidak perlu mampir