DL 03 💔

3.6K 307 7
                                        

Setelah hubungan antara Jennie dan putri nya yang bernama Lili Ruby Jane Kim telah membaik  , mereka berdua kini menghabiskan waktu berdua dengan berjalan-jalan di taman kota.

Berhenti saat menemukan penjual es krim dan memutuskan untuk menikmati es krim yang baru saja mereka beli di bangku taman.

"Mommy"

"Iya sayang , Kenapa? " Sahut Jennie menjawab lembut panggilan yang baru saja di lontarkan untuk nya.

"Lili senang deh karena bisa menghabiskan waktu sama Mommy.

"Dulu Lili cuma bisa berharap kejadian seperti ini bisa terjadi suatu saat nanti , bukan hanya menikmati nya dalam mimpi saja. Tapi untunglah kini terwujud kan."

Jennie tersenyum mendengar lontaran kata putri nya  , ia mengangkat tangan nya guna mengusap lembut surai rambut panjang hitam putri nya yang tipis ini.

"Nak ! Maafkan Mommy ya? Karena Mommy banyak salah sama kamu. Mommy tau kesalahan Mommy tidak dapat di ukur dengan materi apapun di dunia ini. Mommy cuma berharap Lili selalu mengerti posisi dan pekerjaan Mommy di sini seperti apa.

"Terkadang.. Menjadi seorang penulis bukan lah hal yang mudah nak. Kelak jika kamu memutuskan untuk menjadi seorang penulis seperti Mommy  , kamu akan mengerti bagaimana susah nya Mommy sebagai seorang penulis harus mengembangkan sebuah cerita yang dapat di terima dengan baik oleh publik tanpa ada cacat sedikitpun. "tatapan Jennie berubah sendu tak kala mengingat betapa susahnya dia selama ini dalam berkarya tapi masih saja ada orang yang tidak menyukai alur cerita yang ia buat dengan susah payah.

Lili tersenyum dan meraih punggung tangan ibunya dan berkata.

" Mommy! Tidak ada hidup yang mudah di dunia ini. Jika kita menginginkan sesuatu atau posisi yang jauh lebih tinggi dari pada sekarang  , maka perlu bayaran mahal untuk mendapatkan hal itu."

" Lili memang marah dan kecewa sama Mommy karena Mommy selalu sibuk dengan laptop dan dunia fantasi Mommy itu. "

"Akan tetapi.. , Lili selalu mencoba mengerti jika apa yang Mommy lakukan selama ini semata-mata untuk menghidupi Lili juga."

" Lili juga tau  , pasti  tidak mudah bagi Mommy untuk membesarkan seorang anak sendirian tanpa adanya seorang pendamping."

" Meski begitu.. Lili tetap berharap Mommy selalu sayang dan perhatian sama Lili. Selalu mengutamakan Lili di atas segalanya. karena itu.. kali ini tolong jangan kecewakan Lili lagi ya Mom? "

Kali ini giliran Lili yang tatapan nya menyendu dan berkaca-kaca  , Jennie yang sudah tidak tahan dengan rasa sedih nya akhirnya menarik tubuh mungil putri nya masuk ke dalam pelukan nya.

"Percaya sama Mommy sayang  , Mommy akan berubah dan menjadi seorang ibu yang baik untuk mu. Mommy akan menjadi seperti apa yang Lili mau. Jadi berhenti menangis dan sekali lagi maafkan Mommy ya sayang? "

Lili langsung mengangguk dengan cepat di balik dekapan itu. Ia sangat bahagia karena sang ibu benar-benar mau berubah  , meski begitu.. Jauh di lubuk hati nya yang paling terdalam jika ia masih takut jika sang Mommy hanya membual saja dan tidak menepati janji nya sendiri.

"Tuhan.. , tolong jauhkan fikiran negatif Lili ini. Dan tolong! Buat Mommy benar-benar menepati janji nya." Batin Lili sambil mendekap tubuh sang ibu lebih erat dari sebelumnya.

"Sa yang! Ja ngan ter lalu e rat nak. Mom my ke sulitan ber nafas " Ucap Jennie terbatah-batah karena kesulitan bernafas akibat sang putri yang terlalu mendekap nya terlalu erat.

Lili yang mendengar hal itu otomatis langsung melepaskan pelukan nya dan cengengesan seolah tak memiliki salah sedikitpun.

"Maafkan Lili Mommy  , Lili janji tidak akan terlalu erat memeluk Mommy lagi. "Jennie kembali tersenyum dan berkata.

"Tidak apa-apa nak. Lupakan hal itu eoh? Mari kita pulang ke rumah"

"Nde Mommy" Jawab Lili riang. Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah karena hari semakin larut dan sebentar lagi matahari akan segera terbenam.

-

-

-

Pada malam hari nya. Selepas makan malam selesai  , seharusnya Jennie mengajar kan Lili soal matematika. Tapi ia tiba-tiba mendapatkan telepon dari Irene sehingga acara belajar-mengajarkan itu harus tertunda untuk beberapa saat.

Lili duduk diam menunggu sang ibu yang masih bercengkrama dengan sekertaris nya di telepon  , entah mereka sedang membahas apa. Tapi jika di lihat dari raut wajah Mommy nya Lili dapat menebak jika ibu nya itu baru saja mendapatkan kabar baik

Beberapa saat kemudian Jennie datang dengan senyum sumringah nya dan berkata.

"Lili-ah  , maafkan Mommy nak. Kita tunda saja belajar-mengajar ini ya? Mommy harus kembali ke kantor"Lili yang mendengar hal itu secara reflek melempar gelas ke arah Mommy nya.

Praang

" LILI "bentak Jennie tanpa sadar akibat terkejut melihat sikap kasar putri nya ini.

" WAE? MOMMY MAU MARAH SAMA LILI KARENA TIDAK SOPAN HUUH? MARAH SEPUAS YANG MOMMY INGIN KAN LILI TIDAK PEDULI. BILA PERLU PUKUL LILI SAMPAI MATI MOM. LILI LELAH , LILI LELAH MEMILIKI SEORANG IBU SEPERTI MU. "

PLAAAK

Seolah tersadar akan apa yang baru saja ia lakukan. Jennie terdiam membisu di tempat nya  , wajah nya terkejut atas apa yang baru saja terjadi.

Saat ia ingin menyentuh pipi putri nya yang memerah akibat tamparan keras nya tadi  , anak itu justru berlari ke kamar nya yang berada di lantai dua. Membanting pintu kamar dengan kasar lalu mengunci nya dari dalam

Berjalan tergesa-gesa mengambil sebuah buku diary milik nya yang ia taruh di dalam tas  , duduk di meja belajar  , mengusap air matanya sejenak sebelum membuka buku diary itu dan mencurahkan isi hati nya di dalam sana.

Dear diary :

Lili baru saja di tampar oleh Mommy  , rasanya sungguh sakit dan perih. Pipi Lili juga terasa panas seperti habis terbakar

Apakah ini ya rasanya di tampar oleh seseorang saat sedang marah?

Tapi mengapa Mommy melakukan hal itu pada Lili?

Bukan kah Lili adalah anak kandung nya ?

Lantas mengapa ia melakukan hal tersebut?

Ah iya! Dia saja melupakan tentang janji nya sendiri yang ingin berubah dan memulai semua nya dari awal. Tak heran jika ia bisa berlaku kasar seperti ini

Jika suatu saat Mommy membaca tulisan Lili ini  , Lili hanya ingin bilang..

Aku membenci mu  Mom

Diary Lili ❤
01 Mei 2022


                  To be continued

Aku hanya ingin membawa kalian pada cerita anak broken home dan insiden yang mungkin di alami sama semua penulis di dunia ini di balik layar 😊

Semoga dengan membaca cerita ini kalian dapat mengerti bagaimana susah nya kami selama ini di balik layar hanya untuk menghibur kalian semua 😌
























Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang