* 2 hari kemudian.. *
Keadaan Lili sudah mulai membaik meski kini ia lebih banyak diam dan menjawab pertanyaan seperlunya saja saat sedang di tanya. Tapi mereka sangat bersyukur akan hal itu karena Lili mau berinteraksi lagi dengan mereka.
Meski tau putri semata wayang nya lebih banyak diam dari sebelumnya , tapi Jennie sangat bersyukur karena di balik kejadian ini ada sisi positif nya. Lili jadi lebih dekat dengan Jennie sekarang.
Lili tidak mau jauh-jauh dari Jennie , Lili yang selalu merengek minta di peluk saat ia ingin tidur. Lili yang manja seperti ini sangat Jennie sukai andai waktu berjalan lambat Jennie akan sangat menghargai nya karena moment seperti ini belum tentu akan terulang kembali.
Akan tetapi Jennie merasa takut mental Lili akan kembali terguncang jika mereka memaksa membawa Lili ke Pengadilan hari ini.
"Jaksa Kim. Bisakah Lili tidak perlu ikut ke Pengadilan? Aku benar-benar takut mental nya akan kembali terguncang karena bertemu dengan bajingan itu." Ucap Jennie sedang menemani Lili tidur di dalam pelukan nya.
Yerim menghela nafas gusar karena jujur kasus ini cukup sulit untuk ia menangkan karena persentase nya 50-50. di satu sisi ia tau Jennie sangat bersalah karena ibu satu anak itu begitu ceroboh mengurus anak nya sehingga masalah besar ini muncul dan merenggut masa depan anak nya itu di masa depan.
Akan tetapi perbuatan Namjoon juga tak bisa di benarkan. Pria itu telah melecehkan seorang anak kecil di tempat umum.
Meski saat itu Taman sedang sepi akibat hujan lebat mengguyur Kota Seoul , bukan berarti Namjoon bebas melakukan tindak kriminal di tempat umum bukan?
"Nyonya Jennie , saya sebenarnya tak ingin membawa Lili ke Pengadilan hari ini akan tetapi Jika kita tidak membawa Lili ke sana anda bisa saja terseret dalam kasus ini dan bisa saja mendapatkan tindak pidana karena kecerobohan anda Nyonya. "Jelas Yerim putus asa.
Jennie tersenyum getir mendengar kalimat itu , ia menatap wajah damai putri nya yang masih terlelap dalam mimpi.
"Yerim-ssi , kau tidak tau bagaimana perasaan ku saat ini. Kau tau? Selama ini aku tak pernah membuat putri ku bahagia."
"Aku selalu mengabaikan nya , aku selalu mengacuhkan nya setiap kali ia mendekati ku. Aku selalu menghindari nya setiap kali kami bertemu di rumah. Bahkan aku pernah menganggap nya tidak ada di Dunia ini."
"Dulu.. aku pernah berjanji pada Lili akan mengajari nya pelajaran Matematika yang sulit ia kuasi. Tapi, lagi-lagi karena aku egois dan lebih mementingkan pekerjaan ku aku kembali mengabaikan nya dan mengingkari janji ku."
"Jadi.. menurut ku jika sedikit berkorban tak apa bukan? Itu lebih baik dari pada tidak memberikan keadilan pada putri ku."
"Maksud Nyonya apa? "Tanya Yerim bingung.
" Kau tau maksud ku Jaksa Kim."jawab Jennie tersenyum.
"JANGAN BODOH NYONYA JENNIE! Apa anda tidak memikirkan bagaimana perasaan Lili nanti jika dia tau Mommy nya di penjara demi dirinya?" bentak Yerim yang sadar kemana arah pembicaraan ini membuat Lili tersentak dalam tidur.
Beruntung Jennie langsung menidurkan Lili kembali sehingga Lili kembali tertidur.
"Kau hampir membuat nya terbangun bodoh." Kesal Jennie membuat Yerim memutar bola mata nya malas.
"Bukankah lebih baik Lili bangun dan mengetahui rencana gila Mommy nya?"
"Dan aku akan langsung membunuh mu jika dia tau itu."ancam Jennie memberi tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Historia Corta"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya
