DL 32 💔

944 83 7
                                        

Jennie pov.

Aku berdiri di bawah pohon tak jauh dari gerbang mansion Kim milik kedua orang tua Hanbin Oppa. Aku tidak berani masuk ke dalam tapi aku sangat ingin bertemu dengan Lili.

Sudah tiga hari ini aku tidak bertemu dengan putri ku karena keadaannya yang belum stabil dan aku yang terkurung di dalam penjara kemarin.

"Apakah mereka sedang keluar? Kenapa Mansion terasa sepi seperti tidak ada orang sama sekali?"gumam ku menatap Mansion gelap seperti tidak berpenghuni.

"Sebaiknya aku pulang saja ke Apartemen dan kembali lagi kesini besok."

Aku merasa putus asa karena tidak bertemu dengan Lili. Tapi aku tidak bisa memaksa jika memang Lili sedang tidak ada di dalam sana.

Lebih baik aku pulang sekarang.

Jennie pov end.

                                    °°°°°°°

"Halo everyone halooo.. Lalisa yang cantik pulang nih."teriak Lisa bagai di hutan.

"BERISIK MONYET! bagaimana tadi? Apa Jennie sudah keluar?"

"Tentu saja sudah Unnie ku sayang."jawab Lisa mengecup bibir kakaknya sejenak lalu duduk dan bersandar pada bahu kakaknya itu.

"Lalu kau antar pulang bukan?"Lisa menggeleng cepat.

"TIDAK! Aku tidak mengantar nya pulang."

Plaaak

"AKKHH!!"Lisa pun mendapat tamparan di pipi.

"Unnie kenapa suka sekali menampar ku sih?"kesal Lisa bangun dan menjauhkan diri dari kakaknya takut kembali mendapat tamparan.

"Karena kamu nakal dan juga bodoh. Mana ada seorang wanita yang baru saja keluar dari penjara memiliki uang untuk membayar taksi dan pulang sendirian? Terlebih kebebasan nya ini di lakukan secara mendadak. dan kau yang berada disana untuk membebaskan nya malah pulang sendiri tidak berniat mengantarkan nya saat itu kau benar-benar bodoh Nalalisa."

"Aku tidak sebodoh itu ya Unnie, aku sudah memberikan nya uang."

"Masa? Tidak percaya tuh."

"Ya sudah jika Jisoonie tidak mempercayai ku tidak apa-apa, tapi lain kali jangan meminta bantuan ku lagi ya? Balas Budi lah sendiri, kan karena menolong Unnie suaminya jadi meninggal."sadar akan kata-katanya menyakiti hati kakaknya Lisa buru-buru mendekap erat tubuh Jisoo lalu mengucapkan seribu kata maaf berulang kali.

"Maafkan aku Jisoonie, maafkan aku."

"Tidak apa-apa Lisa-ya, kau benar ! Suami Jennie meninggal gara-gara menyelamatkan ku yang terjebak di dalam mobil saat kecelakaan itu terjadi. Itulah mengapa aku meminta mu menemukan mereka karena aku ingin membalas hutang Budi ku pada suaminya."


                                  °°°°°°°

"Bagaimana kondisi cucu saya Dokter Song?"tanya Nyonya Kim ketika Dokter keluar dari ruang pemeriksaan.

"Kondisi Lili saat ini mengalami penurunan Nyonya. Saya khawatir jika Lili terus terpuruk seperti ini dia akan kehilangan akal sehatnya."

"Separah itu Dok?"kaget Nyonya Kim tak menyangka kondisi Lili akan separah ini.

"Nyonya ! Dalam masalah ini untuk orang dewasa saja belum tentu bisa melewatinya, apalagi Lili hanyalah anak kecil yang dimana mental dan psikis nya lebih rendah dari pada kita sebagai orang dewasa. Saya akan meminta bantuan teman saya yang ahli dalam ilmu psikolog dan psikiater, dan yang ku tau dia sering menangani kasus serupa  semoga saja dia mau membantu kita menangani kasus Lili."

Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang