DL 04 💔

2.9K 280 3
                                        

Jennie pov.

Nama ku Jennie Ruby Jane Kim. Aku seorang wanita karir  , penulis buku sekaligus pemilik perusahaan penerbitan di kota Seoul ini.

Walau kantor ku terbilang masih baru  , namun semua karya ku terbilang sukses dan  di minati banyak orang. Banyak film dan drama Korea yang di angkat dari cerita fanfiction ku ini

Contohnya seperti legend of the blue sea  , bussiness proposal dan masih banyak lagi. Kali ini aku sedang menggarap cerita Snowdrop untuk drama terbaru JTBC. Kali ini aku harus mempersiapkan nya dengan matang karena katanya akan ada anggota girl grup paling terkenal di dunia ini yang akan memerankan tokoh utama wanita nya

Jika di fikir-fikir lagi mungkin Bae Suzy  , atau Im Yoona. Mereka berdua sama-sama dari girl grup terkenal bukan? Tapi sepertinya bukan mereka juga. Lalu.. Siapa?

Argghhh..  , aku benar-benar pusing memikirkan hal ini. Ku tengok ke arah jam di dinding kamar ku  , sudah menunjukkan pukul 23:00 malam.

Seketika ingatan ku kembali teringat kejadian sebelum nya saat di meja makan  , di mana untuk pertama kalinya putri ku berlaku kasar seperti itu. Sebelumnya ia hanya akan diam dan tidak peduli saat aku tiba-tiba membatalkan janji kami

Eh! Tunggu-tunggu. Janji?

"Astaga!! Apa yang telah aku lakukan? "Rutuk ku dalam hati langsung bergegas menghampiri putri ku di kamar nya

Ckleak

Pintu ku buka secara perlahan lalu masuk secara hati-hati  , ku lihat putri ku sudah tertidur lelap. Entah kenapa hati ku merasa tercubit mengingat bagaimana aku bisa melupakan janji ku sendiri

Janji yang sudah ku buat untuk nya tadi siang. Astaga Jennie.. Kau benar-benar ibu terburuk sepanjang masa

" Maafkan Mommy ya nak? Mommy tidak bermaksud menyakiti hati mu. Mommy benar-benar menyesal telah mengingkari janji yang Mommy buat sendiri  , tapi kamu perlu tau juga.

" Mommy melakukan semua itu karena terlalu senang ketika Aunty Irene memberi tahu Mommy jika salah satu Sutradara terkenal menginginkan Mommy membuat kan nya sebuah alur cerita untuk drama terbaru nya."

" Mommy tentu saja senang akan hal itu karena bisa saja dengan kesempatan emas ini nama Mommy akan semakin terkenal  , dengan begitu masa depan mu akan terjamin jika Mommy semakin sukses nak."

" Sekali lagi maafkan Mommy ya sayang , Mommy sayang sama Lili."setelah berucap seperti itu aku mengecup puncuk kepala putri ku sejenak lalu keluar dari kamar Lili takut jika aku berlama-lama di sana justru akan menggangu tidur anak ku.

Ku harap hari esok akan lebih baik dari hari sebelumnya.

Jennie pov end.



Selepas pintu kembali tertutup  , kedua mata yang semula tertutup kini perlahan terbuka dengan tatapan kosong nya.

"Percuma Mommy meminta maaf  , jika ia akan mengulang nya lagi. "Suara lirih itu keluar dari mulut kecil nya. Buru-buru ia menghapus air mata nya yang sempat jatuh  , turun cari tempat tidur mengambil kembali buku diary nya dan menulis kan sesuatu di dalam sana.

Dear diary :

Belum dua puluh empat jam setelah aku bertengkar dengan Mommy  , ia mendatangi ku dan meminta maaf. Tapi aku ragu..

Ragu jika kata maaf itu hanya akan terbuang sia-sia. Aku tau tabiat Mommy  , dia akan sering melupakan sesuatu. Entah itu hal penting ataupun tidak ia akan melupakan nya secara tak sadar

Membuat janji ketika ia merasakan penyesalan  , dan melupakan dengan mudah saat ia sedang dalam keadaan senang.

Mommy mungkin hari ini bilang jika ia menyesal telah melupakan janjinya padaku  , tapi aku yakin seratus persen bahwa esok hari ia akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apakah aku harus memaafkan nya atau tidak?

Aku benar-benar bingung. Di satu sisi aku ingin memaafkan nya  , di satu sisi lain nya aku tidak ingin memaafkan nya.

Daddy..

Bantu lah aku. Bantu lah anak mu ini untuk menyelesaikan masalah nya. Perlu kah aku memaafkan ibu kandung ku atau tidak?

Tolong datang lah ke mimpi ku dan beri aku petunjuk untuk memilih jalan yang benar untuk ku lalui

Diary Lili ❤
01 Mei 2022 

Setelah selesai menuliskan isi hatinya  , Lili kembali ke tempat tidur dan mulai bermimpi. Ketika ia membuka mata nya lagi  , saat ini ia berada di tempat lain.

Padang rumput hijau yang tumbuh lebat  , burung-burung berkicauan saling menyahut satu sama lain. Bunga-bunga bermekaran indah  , langit cerah di hiasi beberapa awan putih menimbulkan rasa nyaman yang ia rasakan.

"Lili" Seseorang memanggil nama nya  , saat menoleh ke belakang rupanya itu adalah almarhum Ayah-nya yang sudah tiada.

Seketika ia tak bisa menahan air mata nya lagi  , buru-buru bangkit dan berlari memeluk sang ayah.

"Daddy  hiks hiks , kau benar-benar Daddy Lili kan Paman? Tolong jangan bangun kan Lili jika benar ini hanya lah sebuah mimpi"

Pria yang di panggil Daddy itu tersenyum tipis mengusap kepala dan punggung kecil putri nya yang tumbuh semakin besar tanpa kehadiran dia di sisinya. untuk sesaat ia bangga pada Jennie karena berhasil membesarkan putri mereka sendirian tanpa kekurangan apapun.

"Iya nak  , aku benar-benar Daddy mu. Maaf ya? Daddy pergi di saat kau datang ke dunia ini."

"Aniya  ! Harusnya Lili yang meminta maaf sama Daddy. Seharusnya Lili tidak lahir saja dengan begitu Daddy masih hidup sampai detik ini menemani Mommy yang gila kerja itu."sang Daddy terkikik dan membalas.

" Nak! Kau tidak boleh berkata seperti itu. Seburuk apapun perlakuan Mommy padamu  , ia tetap lah ibu kandung mu. Dan jangan pernah berfikir lagi jika penyebab kematian Daddy adalah dirimu nak. Apa yang Daddy alami sudah tertulis dalam takdir kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti kehendak Tuhan."

pria itu melepaskan pelukan nya dari putri nya  , berlutut mensejajarkan tinggi badan mereka agar memudahkan ia berinteraksi.

"Kamu harus selalu ingat ini nak di dalam hati mu. Hanya Mommy yang membesarkan mu selepas Daddy pergi  , hanya Mommy yang menafkahi mu selepas Daddy pergi. Dan hanya Mommy yang kamu miliki sekarang sebagai orang tua satu-satu nya. sayangi dia sebagai mana ia menyayangi mu selama ini. "

"Tapi Daddy  , Mommy tidak pernah sayang sama Lili. Bukti nya saja ia lebih memilih pekerjaan ketimbang menepati janji nya untuk berubah  , bahkan Mommy tidak jadi mengajar kan Lili matematika hiks. Lili sedih tau Dad rasanya ingin segera menyusul Daddy saja ke Surga." Air mata Lili kembali tergenang mengingat pertengkaran nya dengan sang ibu.

Pria itu kembali tersenyum dan berkata.  "Nak! Mommy mu hanya sedang salah jalan. Kamu sebagai anak nya perlu mengingat kan beliau agar berubah dan tidak melakukan kesalahan yang sama lagi."

"Jika suatu saat Mommy mu melanggar janji nya lagi , kamu sebagai putri nya jangan marah tapi bersabar lah. nasehati dia pelan-pelan. Kelak! Jika di rasa tugas mu sudah selesai di dunia ini  , Daddy sendiri yang akan menjemput mu. "

"Baik Daddy  , Lili akan melakukan semua yang Daddy minta. "

"Anak baik. Sehat-sehat ya nak!  Daddy sangat menyayangi mu dan juga Mommy."

"Lili juga sayang Daddy , Terima kasih sudah datang ke mimpi Lili."

"Iya nak  , iya. Apapun akan Daddy lakukan mu. Karena kau adalah permata paling berharga yang  Daddy punya"

                         To be continued

Makin ke sini makin males nulis aku 😌

Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang