Hujan deras mulai turun membasahi Pribumi. Dalam gelap nya malam dan minim cahaya Jennie tak kenal lelah mencari putri semata wayang nya yang kabur di sekitar taman dekat Apartement nya.
Tanpa di bekali payung ataupun jas hujan Jennie rela kehujanan di tengah malam menangis tanpa suara mencari keberadaan putri nya yang hilang.
"Dimana kamu nak? Ini sudah malam, maafkan Mommy sayang."lirih Jennie.
Ia lelah. Sangat lelah dan kedinginan. Namun apa daya? Dia adalah seorang ibu yang bukan hanya bertugas mendidik , tapi juga melindungi nya dari bahaya dan memastikan bahwa keadaan Lili aman.
Mata kucing nya terus mengitari area taman ini berharap putri nya benar-benar lari ke sini. Namun, Jennie tak kunjung menemukan Lili di manapun.
Sesaat rasa menyesal itu hinggap kembali dalam hati nya. "Hiks hiks Kamu di mana sayang? Kamu di mana? Jangan membuat Mommy khawatir nak."
Tak ada sahutan sekecil apapun dari orang lain selain suara hujan yang semakin deras. Tiba-tiba tubuh nya melemas dan kepala nya pusing karena terlalu lama berdiam diri di tengah hujan.
Bruk
Jennie terjatuh terduduk di rerumputan kotor karena tergenang air hujan dan lumpur tanah menjadi satu. Jennie mulai terisak sampai punggung nya bergetar memikirkan Lili yang entah ada dimana.
"Hiks hiks kamu di mana sayang. Kamu di mana? Maafkan Mommy nak. Maafkan Mommy."
"Kembali lah Lili, Mommy akan melakukan apapun untuk Lili asalkan Lili mau memaafkan Mommy. Bahkan jika perlu Mommy batalkan pernikahan Mommy dengan Paman Taehyung jika Lili tidak setuju sayang."
"Mommy tidak apa-apa jika di marahi Halmoni dan Harabhoji mu. Mommy tak apa sayang asalkan Lili bahagia dan mau memaafkan Mommy."
"Lili sayang ayo pulang nak kalau kamu memang ada di sini dan dengar ucapan Mommy tadi. Lili.. Kamu mendengar ucapan Mommy ini kan sayang? Keluar lah nak. Mommy tidak akan memarahi mu karena kabur dari rumah Mommy mohon keluar lah sayang."
"Lili..... "
"Lili..........."Jennie berteriak sekencang mungkin. Ia yakin putri nya ada di taman ini tengah bersembunyi. Namun yang ia dapat malah seorang pria yang kini tengah memayungi nya.
"Jennie? Kenapa kamu hujan-hujanan di sini malam-malam, Nanti kalau sakit bagaimana? "Tanya pria itu. Jennie mengusap air matanya dan menjawab.
"Taehyung? Kenapa kamu ada di sini? " Bukan nya menjawab Jennie malah balik bertanya.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu bukan? Kenapa kamu ada di sini malam-malam Jennie, Hujan-hujanan lagi. Apa kamu sengaja hujan-hujanan seperti ini agar sakit. Iya? "Jennie menggeleng kan kepalanya menjawab pertanyaan pria bernama Taehyung itu.
" Aku sedang mencari putri ku Taehyung. Dia kabur dari Apartement saat aku beritahu tentang pernikahan kita. "
"Benarkah? Kalau begitu kita pulang saja yuk Jen percuma jika mencari Lili di taman ini, di sini sepi jika sudah malam hari putri mu pasti tidak akan berani lari kesini sendirian. Lebih baik kita pulang dulu untuk mengeringkan tubuh mu baru setelah itu kita cari Lili lagi jika dalam dua jam ia masih tak kunjung pulang juga."
"Mana bisa aku pulang di saat aku tau putri ku di luar sana kedinginan karena hujan. Taehyung!!" Bentak Jennie tak setuju dengan usulan calon suami nya itu.
Sang empu yang di sebut namanya menghela nafas gusar lalu memaksa Jennie berdiri.
"Ayo kita pulang Jennie jangan menjadi orang bodoh mencari putri mu di luar sana dalam keadaan basah kuyup seperti ini. Bisa saja putri mu itu masih ada di sekitaran Apartement lalu ia sengaja bersembunyi agar kau mengira nya ia keluar rumah. Tapi sebenarnya itu hanya tipu muslihat nya saja agar kau pergi mencari-cari dirinya seperti orang bodoh."gerutu Taehyung mendapat tamparan keras dari Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Short Story"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya