DL 09 💔

3.1K 260 13
                                        

Tengah malam. Biasanya banyak orang sudah mulai mengiristirahat kan tubuh mereka setelah melewati hari yang lelah dan penuh lika-liku kehidupan

Namun tidak dengan Jennie. Ia harus terus terjaga menjaga Lili yang tak sadar kan diri di Rumah Sakit

Dokter yang memeriksa putri nya tadi bilang jika Lili seperti nya mengalami kemunduran di Sekolah. Jennie yang di beritahu seperti itu menangis. Merasa gagal menjadi seorang ibu

Ia tidak mengetahui apa yang di alami oleh putri nya selama ini. Jennie benar-benar bodoh karena lebih mengejar mimpi nya dari pada mengurus dan memberikan perhatian lebih Lili

"Mommy benar-benar bodoh ya sayang? Mommy tidak tau duka dan kesulitan Lili selama ini. "

"Ayo bangun nak. Mommy janji akan membawa Lili pergi kemana pun yang Lili mau. Tapi Lili bangun dulu ya sayang. Mommy merindukan mu sayang"

Wendy sejak tadi ada di sana menemani Jennie menjaga Lili. Sementara putri nya saat ini sudah pulang di jemput oleh suaminya tadi

Ia percaya Yoon-gi dapat mengurus Rosie di rumah sementara ia di rumah sakit menemani Jennie menjaga Lili di sini

Tadi setelah selesai membenari ban mobil ia sempat bertemu dengan Jennie yang saat baru saja keluar dari gerbang Sekolah menggendong Lili hendak ingin menuju ke Rumah Sakit terdekat

Di saat pertemuan itu juga tanpa banyak bertanya ia langsung mengikuti mobil Jennie. Dan saat Lili selesai di periksa oleh Dokter. Di saat itu lah Jennie mengetahui jika selama ini putri nya selalu mendapat perundungan di Sekolah.

Ia pun membenarkan hal itu dan menjelaskan semua yang ia ketahui. Bahkan ia sempat melaporkan perundangan itu pada kepala Sekolah

Namun apa yang terjadi? Kepala Sekolah bahkan komite kedisiplinan menolak laporan itu dan malah meminta nya untuk tutup mulut dan melupakan kejadian itu karena apa yang di lakukan Miyeon dan kawan-kawan adalah tindakan yang wajar , dan masih di maklumi karena mereka masih anak-anak.

Jennie benar-benar tidak mengerti dengan jalan fikir Kepala Sekolah yang mau saja melindungi anak-anak yang sudah terbukti bersalah. Bahkan komite kedisiplinan mendukung ketidak adilan ini terjadi

"Yang sabar ya Jen. Lili pasti akan segera sadar kembali" Ujar Wendy menepuk pelan pundak Jennie. Hanya itu yang bisa Wendy lakukan untuk membantu Jennie agar tetap kuat menjalani cobaan ini

"Terima kasih , Unnie. Untuk hari ini dan hari-hari sebelum nya karena sudah menjaga putri ku di sekolah"

"Tidak masalah. Lili sudah seperti putri ku sendiri. Bahkan Rosie menganggap Lili sebagai adik kandung nya. Jadi tidak ada alasan bagiku untuk tidak peduli pada Lili"Jennie tersenyum senang mendengar Wendy begitu menyayangi putri nya seperti anaknya sendiri. Ia patut bersyukur akan hal itu

Pandangan mata nya kembali menatap wajah sang putri yang saat ini masih betah dalam tidur nya. "Maafkan Mommy ya sayang. Mommy janji kali ini terakhir kalinya Mommy mengingkari janji Mommy sama Lili"

"Cepat sembuh sayang , Mommy menyayangi mu "

Cuup

Setelah berkata seperti itu dan memberikan ciuman singkat di kening sang putri. Tak berselang lama kemudian Lili sadar dan memaksa mereka untuk membawa nya pulang saja

Jennie yang tidak tega melihat putri nya terus merengek akhirnya menyetujui hal itu. Ia langsung meminta Wendy menemani Lili sebentar sementara ia keluar mencari Dokter untuk mengizinkan Lili pulang malam ini juga

-

-

-

Ke'esokan harinya Jennie bangun lebih dulu setelah semalam ia menemani sang putri tidur di kamar nya. mengecup kening Lili sejenak sebelum akhirnya ia turun dari tempat tidur menuju dapur mempersiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang