DL 25 💔

910 75 7
                                    

Jennie duduk menangis di kursi taman Rumah Sakit seorang diri. Pernyataan yang Dokter Song katakan padanya terkait kondisi Lili menjadi tamparan keras bagi ibu satu anak itu.

Lili mengalami Post traumatic stress disorder atau yang sering kita kenal dengan ( PTSD ).

Dan untuk usia anak sekecil Lili butuh waktu lama untuk menyembuhkan psikisnya yang terganggu akibat insiden kemarin yang ia alami.

Dokter juga menyarankan untuk tidak membawa Lili ke Pengadilan terlebih dahulu. Jika di paksakan hanya akan semakin menyakiti mental anak itu karena di sana Lili akan bertemu langsung dengan Namjoon yang menjadi sumber ketakutan nya.

"Kenapa semua ini harus terjadi pada putri ku? Kenapa Tuhan? Kenapa? Hiks hiks."

"Apa kau sedang menghukum ku karena keegoisan ku saat itu? "

"Aku tidak kuat Tuhan.. Aku tidak kuat menghadapi semua ini. Tolong hentikan."

Jennie terus menangis meratapi nasibnya sampai ia tidak menyadari kehadiran seseorang di belakang nya.

"Kenapa kau menangis di sini Nyonya Kim? Seharusnya anda di dalam menemani Lili bukan? "

Jennie menoleh ke belakang karena tidak asing dengan suara itu. Dan benar saja! Orang itu adalah Kang Seulgi. Supir pribadi Lili yang beberapa minggu ini cuti bekerja.

"Seulgi? Kapan kau kembali ke Seoul? " Tanya Jennie dengan kerutan di dahi nya. Seulgi tersenyum lalu duduk di sebelah majikan nya ini.

"Iya! Ini saya Nyonya Kim. Saya baru saja tiba di Seoul dua jam yang lalu. Hati dan pikiran saya sebenarnya tidak tenang selama di Busan , saya di sana terus menerus memikirkan keadaan Lili di sini jadi saya memutuskan untuk pulang secepatnya. " Jawab Seulgi jujur memang itu yang ia rasakan selama berada di Busan mengunjungi Nenek nya yang sedang sakit.

Jennie menghela nafas lega mendengar nya. "Huft! Saya sangat terharu dan berterima kasih sama kamu karena sudah membantu saya menjaga dan merawat Lili selama ini."

" Entah bagaimana nasib Lili saat itu jika tidak ada kamu di samping nya  Seulgi. Mungkin.. Kejadian ini akan datang menimpa nya lebih cepat dan jika benar itu terjadi saya akan jauh lebih hancur dari pada sekarang karena saya mengabaikan anak itu."

Jennie tidak bisa membayangkan jika dulu tidak ada Seulgi yang menemani Lili di Apartment. Lalu masalah ini datang lebih cepat menimpa putri nya  , Jennie akan jauh lebih hancur  karena pada saat itu ia akan jauh lebih memilih pekerjaan nya ketimbang mengurus masalah Lili sampai tuntas.

Dan jika itu terjadi entah penyesalan seperti apa yang akan ia dapatkan nanti. Yang jelas perasaan itu akan jauh lebih sakit dari apa yang ia rasakan saat ini.

" Anda terlalu berlebihan menilai saya Nyonya Kim. Saya tidak  sebaik itu. Bukti nya saja saya tidak bisa menjaga Lili hingga ia tertimpa masalah besar seperti ini. Maafkan saya Nyonya Kim seharusnya waktu itu saya tidak usah mengambil cuti secara terburu-buru dengan begitu Lili akan selalu aman dan baik-baik saja selama masih dalam pengawasan saya. "Hati Jennie terasa tercubit mendengar ada seseorang yang jauh lebih menyayangi putri nya.

"Tidak Seulgi. Itu tidak lah benar. Bukan kau yang salah tapi saya. Seharusnya saya jauh lebih peka terhadap perasaan Lili dengan begitu ia tidak akan mungkin mengalami nasib buruk seperti ini hiks hiks."

"Saya memang ibu yang tidak berguna. Seharusnya yang menimpa masalah ini saya saja tidak perlu putri ku hiks. Dia terlalu kecil menanggung penderitaan ini sendirian Seulgi." Seulgi yang tidak tega melihat majikan nya menangis langsung menarik tubuh Jennie ke dalam pelukan karena iba.

Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang