Langkah kaki Wendy terhenti di parkiran. Ia menengok ke segala arah namun tak menemukan sosok Lili di manapun
"Apakah Lili sudah pulang sejak tadi? Mungkin iya. Mobil Seulgi pun tidak ada di sini , mungkin Lili memang sudah di jemput. " Batin Wendy lega , menganggap Lili sudah pulang ke rumah nya. Padahal yang terjadi tidak lah seperti itu
-
-
-
Bugh bugh bugh
"Uhuk uhuk uhuk "Lili terbatuk mengeluarkan darah dari mulut nya akibat di pukuli oleh Miyeon cs tanpa ampun sedikit pun.
Meski Lili terus meminta pengampunan dan berhenti memukuli nya , Miyeon cs menghiraukan permintaan itu dan malah semakin brutal menyiksa tubuh Lili yang kecil.
Bugh bugh bugh
"Hahaha. Lihatlah dia , dia sudah pantas seperti sampah. Hahahaha" Tawa Miyeon di ikuti Mina dan Momo setelah nya
"Kau benar Miyeon-ah , dia memang pantas menjadi sampah. Kekekekeke" Kekeh Mina memandang Lili remeh
"Tapi Mina , Miyeon-ah. Aku tau kesenangan ini sayang jika di lewat kan begitu saja. Tapi kita harus segera kembali sebelum Eomma kita atau orang lain curiga jika kita telah membully Lili di toilet" Kata Momo di setujui oleh Mina
"Momo benar , Miyeon-ah. Sebaiknya kita pergi sekarang. Aku tidak mau Eomma ku curiga padaku" Kata Mina. Membuat Miyeon mau tak mau menyetujui kemauan kedua teman nya
"Ya sudah lah. Ayo kita pulang sekarang. Aku juga tidak mau di curigai Eomma jika kita terlalu lama pergi" Kata Miyeon. Di angguki oleh Mina dan Momo. Tapi sebelum pergi Miyeon berjongkok di samping Lili dan membisikkan sesuatu
"Yaa Lili-ya. Permainan kita sudahi sampai di sini dulu ya? Besok lusa kita lanjutkan lagi bersenang-senang nya" Bisik nya. Lalu dengan sengaja menginjak punggung tangan Lili sekuat mungkin hingga sang empu berteriak kesakitan
"AKKHH ! SAKIT MIYEON"
"Ck! Segitu saja sudah sakit. Dasar lemah. Ayo guys kita pergi"mereka pun pergi meninggalkan Lili meratapi kemalangan nya
"Hiks hiks Mommy , tolong Lili"suara lirihan itu langsung membuat Jennie yang sedang menyetir tersentak di tempat nya. Ia secara otomatis menginjak rem mobil sekeras mungkin saking terkejut nya mendengar suara Lili di telinga nya
"Apa ini? Kenapa aku mendengar suara Lili? perasaan ku juga jadi semakin tidak enak soal Lili. Aku harus menelfon Wendy Unnie untuk memastikan keadaan Lili di Sekolah" Jennie buru-buru mengambil ponsel nya di tas , untung saja tadi ia menghentikan mobilnya di jalanan yang sepi. Jika di tempat lain? Mungkin saat ini sudah terjadi kecelakaan beruntun karena ia menghentikan mobil nya secara mendadak
Tuut tuut
"Yeoboseo Jennie-ah , weo? " Tanya Wendy di sebrang sana
"Unnie. Apa kau masih ada di Sekolah anak-anak? " Jawab Jennie balik bertanya
"Aniya! Aku dan Rosie sudah berada di perjalanan pul" Belum sempat Wendy menyelesaikan kalimat nya Jennie lebih dulu memotong nya
"Unnie! Seberapa jauh jarak mu dengan Sekolah? " Jennie mulai panik ketika tahu Wendy sudah menjemput Rosie dari sekolah
"Tidak terlalu jauh Jen. Memang nya kenapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Truyện Ngắn"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya
