Setelah menempuh perjalanan jauh sekitar 1kilo meter per jam. gadis bersepeda itu berhasil mengantar Jennie sampai di tujuan dengan selamat dalam waktu setengah jam sesuai request.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah Lili , Jennie langsung memberikan semua uang milik nya yang ada di dalam dompet untuk gadis itu. Lalu berlari masuk ke dalam Sekolah menuju aula di mana semua orang tengah berkumpul.
Drap drap drap drap
Braaak
"Hah hah hah hah!" Deru nafas Jennie terdengar menggebu-gebu dapat ia lihat semua orang kini menatap ke arah nya.
Jennie tak memusingkan hal itu ia lebih memilih berjalan ke sisi kursi kosong berdampingan dengan kedua mertuanya.
"Kau dari mana saja Jennie? Untung saja acaranya baru saja akan di mulai." Tanya Nyonya Kim tak langsung di jawab oleh Jennie.
Ibu satu anak itu mengontrol nafas nya lebih dulu , setelah ia rasa sudah kembali normal baru Jennie memberikan jawaban.
"Maafkan Jennie , Eomma. Mobil milik Jennie bocor di kantor lalu Irene tadi meminjam kan-" Ketika Jennie belum selesai bercerita suara guru lebih dulu terdengar memberitahu semua orang bahwa acara akan segera di mulai.
"Kau harus jelas kan itu nanti Jen. Sekarang kita nikmati penampilan Lili dan Rosie terlebih dahulu, Baru setelah itu kau jelaskan kronologi nya. Mereka tampil di urutan pertama soalnya. "Timpal Wendy yang duduk di kursi bawah mereka.
" Baiklah. Mari kita saksikan penampilan pertama kedua anak murid kami, Beri tepukan semua nya untuk Min Rosie dan Kim Lili."ujar guru Kim mempersilahkan tirai merah di naikan.
Muncul lah sosok Rosie dan Lili di sana berbarengan dengan suara tepuk tangan meriah dari para penonton.
Lili yang awalnya terlihat lesu mulai bersemangat saat melihat sang Mommy sudah duduk di antara kakek nenek nya , dan kedua orang tua Rosie. Ia jadi semakin pede dan akan memberikan penampilan terbaik nya.
"Mommy benar-benar datang kemari." Batin Lili berujar senang.
Ia melirik ke arah Rosie dan memberikan kode pada sahabat nya itu , Rosie mengangguk dan mereka mulai menari mengikuti alunan lagu sambil bernyanyi.
Sejak Lili naik ke atas panggung Senyum bangga Jennie mengembang lebar. Ia benar-benar bahagia menyaksikan penampilan Lili secara langsung.
Tak sia-sia Jennie membayar mahal pada gadis itu karena apa yang Jennie dapatkan sekarang jauh lebih besar dari nominal angka yang sudah ia keluarkan.
Jennie pov.
Putri ku Lili Ruby Jane Kim. Dia adalah seorang putri yang cantik dan bijaksana. Walau sifatnya lebih mengikuti mendiang suami ku tetap saja tak membuat ku berhenti untuk selalu kagum dan bersyukur kepada Tuhan.
Aku tak dapat melunturkan senyum bangga ku saat melihat dengan mata kepala ku sendiri penampilan Lili di atas panggung. Ia dan Rosie benar-benar begitu memukau semua pasang mata dengan meliuk-liuk kan tubuh mereka di atas panggung dengan senyum bahagia.
Tidak dapat aku bayangkan jika tadi aku terlambat datang ke Sekolah ini, Mungkin Lili benar-benar akan membenci ku se'umur hidup nya karena lagi-lagi aku melanggar janji yang ku buat sendiri.
"Untuk kali ini Mommy tidak akan berjanji lagi Lili, Tapi Mommy akan membuktikan perkataan Mommy lewat sebuah tindakan. Hanya itu yang bisa Mommy lakukan untuk saat ini sayang." Batin ku tak pernah lepas memandang Lili masih menari di atas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Conto"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya