Di ruang rawatnya Jennie gelisah menunggu Lisa yang tak kunjung datang membawa Lili. Rasa takut mulai menghampiri ketika teringat percakapan nya dengan Tuan Kim tempo lalu yang akan membawa Lili pergi jauh darinya untuk itulah ia memaksa Lisa untuk mencari Lili sampai kermu.
"Fuck, Kemana Dokter gila itu? Kenapa tidak datang-datang juga. Jika keadaan ku tidak seperti ini sudah sedari tadi aku pergi mencari Lili sendiri."umpatan demi umpatan Jennie luapkan guna mengurangi rasa kesalnya.
Ckleak
Pintu tiba-tiba terbuka memperlihatkan Seulgi dan Irene yang datang berkunjung membawa buket bunga dan buah-buahan.
"Eoh? Jennie-ah kau sudah sadar? Syukurlah."keget Irene ketika masuk melihat Jennie sedang menatap nya.
"Ah! Kalian? Syukurlah kalian datang tepat waktu, bisa tolong cari kan Lili? Aku ingin sekali bertemu dengan putri ku tapi Dokter bodoh itu tak kunjung kembali setelah ku suruh mencari Lili di luar."
Sepasang kekasih yang sebentar lagi akan menikah itu saling melirik satu sama lain sebelum melayangkan sebuah pertanyaan.
"Jennie, apa.. kamu sudah tau tentang Lili yang-"
"Aku sudah tahu Unnie. Maka dari itu tolong cari Lili sampai ketemu perasaan ku tidak enak sedari tadi."potong Jennie tak membiarkan Irene menyelesaikan kalimatnya.
"Biar aku saja yang akan membawa Lili. Kamu tunggu di sini temani Nyonya Jennie."ucap Seulgi.
"Baik Oppa."sahut Irene membuat Seulgi tersenyum tipis lalu mengecup sebentar puncuk kepala tunangan nya itu sebelum pergi.
Cup
Jennie yang melihat hal itu memutar bola matanya malas karena pasangan ini bermesraan di depan mata nya.
"Bisakah kalian tidak bermesraan di depan ku?"cetus Jennie ketika Seulgi sudah benar-benar pergi.
"Tidak bisa dan tidak akan pernah bisa."jawaban santai Irene membuat Jennie rasanya mual mendengar nya.
"Andai aku tidak lumpuh seperti ini sudah ku tendang bokong nya."gerutu Jennie dalam hati.
"Ouh iya Jen, bagaimana keadaan mu? Dokter bilang apa setelah mengecek kondisi mu pasca sadar dari Koma."pertanyaan beruntun Irene membuat Jennie sakit kepala.
"Bisa tidak bertanya nya satu-satu? Aku pusing mendengar nya."
"Hehehe maaf. Jadi bagaimana? Apa kata Dokter tadi?"
Jennie menarik nafas dalam-dalam sebelum memberi jawaban yang cukup berat untuk ia jelaskan sendiri.
"Aku lumpuh."
"APA? Lalu bagaimana karir mu sebagai seorang Penulis Jen."Irene benar-benar terkejut sekaligus frustasi dengan keadaan Jennie saat ini.
"Mau bagaimana lagi? Aku mungkin akan pensiun dan berhenti menjadi Penulis, toh! Masalah kemarin saja sangat berdampak buruk terhadap karir ku kan? Terlebih gerakan ku terbatas sekarang jadi untuk apa mempertahankan karir yang sudah di ujung tanduk? Lebih baik mengakhiri nya sekarang sebelum terlambat."
Keputusan ini sangat berat bagi Jennie karena untuk sampai di titik ini butuh waktu lama dan banyak pengorbanan yang sudah ia korbankan. Tapi, di sisi lain Jennie sadar bahwa kondisi nya saat ini mungkin salah satu teguran dari Tuhan karena dia pernah mengabaikan Lili dulu.
"Huff.. aku tau ini pasti sangat sulit untuk kamu putuskan Jen. Tapi baiklah aku akan membantu mu memberi konfirmasi pada publik bahwa kamu akan pensiun sekarang."
"Terima kasih, Unnie."
"Sama-sama."
°°°°°°°°°
"Oh? Bukankah itu Dokter Choi?"kejut Seulgi melihat Lisa meringkuk duduk di lorong sepi sendirian.
"Dokter Choi anda baik-baik saja? Kenapa menangis sendirian disini?"tanya pria beruang itu setelah menyadari Lisa sedang menangis.
Menyadari kehadiran orang lain selain dirinya Lisa menghapus air matanya sebelum berdiri memberikan jawaban.
"Saya tidak apa-apa Seulgi-ssi. Terima kasih atas kepedulian nya."bohong Lisa karena dia tidak mungkin berkata jujur bahwa kondisi mental Jisoo kembali menurun karena tahu dia tidak becus menjaga Lili dan Jennie.
Dan kini Jisoo di kurung dalam kondisi kaki dan tangan terikat di suatu ruangan.
"Begitu rupanya. Ah iya ! Nyonya Jennie bilang bahwa beliau sudah meminta Dokter mencari Lili tapi tak kunjung kembali, jadi Nyonya Jennie meminta saya untuk mencari Lili juga."jelas Seulgi membuat Lisa sadar jika dia di amanah kan oleh Jennie untuk mencari Lili.
"Astaga aku sampai lupa dengan Lili. Lili hilang Seulgi-ssi makanya aku lama, aku sudah mencari nya di ruang rawatnya tapi Lili tidak ada di sana."
"Apa sudah meminta pihak keamanan untuk ikut membantu?"
"Belum."jujur Lisa tidak ingin bohong lagi.
"Ya sudah jika begitu kita bagi dua saja anda ke depan meminta pihak keamanan ikut membantu mencari Lili, biar saya yang akan ke ruang CCTV."
"Baiklah, kabari saya jika mendapat sesuatu."
"Pasti."setelah nya kedua orang itu berpisah untuk melaksanakan tugas masing-masing tanpa tau setelah mereka pergi Lili dan Rosie lewat lorong itu membawa begitu banyak bunga di tangan mereka.
"Lili kita akan kemana lagi setelah ini? Mumpung belum ada yang menemukan kita hihihi."Rosie terkikik sendiri menyadari bahwa ia telah membawa Lili pergi jalan-jalan tanpa sepengetahuan orang lain kecuali Suster yang membantu nya tadi.
"Aku tidak tahu. Tapi aku tidak mau tertangkap lagi dan di ikat seperti sebelumnya. Aku masih mau jalan-jalan jadi ayo kita telusuri lorong ini siapa tahu menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan."
"Aku menyukai itu. Ayo!!"Rosie menarik tangan Lili lalu berlari agar suasana lebih menyenangkan.
Kedua anak itu terus berlari sampai di ujung lorong menemukan satu pintu yang bertuliskan nama
Choi Jisoo
"Lili ayo kita masuk ke dalam."belum menjawab ajakan itu Rosie lebih dulu menarik tangan nya hingga mereka berdua memasuki ruangan itu.
Bersambung
Wah 😱 Rosie dan Lili masuk ruangan Jisoo kira-kira akan terjadi apa ya 😂
Rabu 24 Januari
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Historia Corta"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya