Di sebuah taman Kota Seoul. Irene duduk sendirian di bangku taman dengan pandangan kosong masih memikirkan kejadian kemarin saat ia melihat dengan mata kepala nya sendiri sahabat yang begitu ia percayai sangat dekat bahkan terlihat begitu akrab dengan pria yang menjadi cinta pertama nya. Siapa lagi jika bukan Kang Seulgi.
Cemburu? Seperti nya memang begitu. Hanya saja Irene masih menyangkal rasa cemburu nya dan menganggap jika apa yang ia lihat tidak lah seperti apa yang ia bayangkan dua hari yang lalu.
"Aarrrggghhh... kenapa aku jadi seperti orang bodoh?" Irene mengerang frustasi mengacak-acak rambut nya sendiri memikirkan masalah percintaan nya begitu rumit menurut nya.
Dari jauh Seulgi baru saja turun dari Bus. Pria itu menatap heran wanita berparas bak Dewi Yunani terlihat seperti orang gila berteriak di tempat umum sendirian. Ia tersenyum kecil lalu menghampiri wanita tersebut.
Wanita itu yang tak lain adalah Bae Irene masih belum menyadari kedatangan Seulgi. Sang pujaan hati nya.
"Anda mirip seperti orang gila jika berteriak seperti tadi , Nona Bae. "Ucap Seulgi.
"Kamchagia!!" Kaget Irene saat mendengar pria mirip seperti beruang itu bersuara dan sudah berada di sisi nya.
"Anda mengejutkan saya Seulgi-ssi." Kesal Irene masih dengan raut wajah terkejut ustru terlihat lucu di mata Seulgi.
"Haha maafkan saya Nona. Ah iya! Kenapa Anda berada di sini? Saya kira Anda sudah berada di samping Nyonya Kim menemani nya di Pengadilan" Ucap Seulgi membuat kedua bola mata Irene membulat sempurna.
"Astaga! Saya lupa akan hal itu. Saya pergi lebih dulu Seulgi-ssi sampai jumpa di pengadilan." Ujar Irene mulai bangkit dari duduknya dengan tergesa-gesa.
Tapi saat ingin melangkah Irene justru tersandung kakinya sendiri sehingga Seulgi reflek langsung menangkap tubuh Irene sebelum gadis cantik itu jatuh dan tersungkur di rerumputan hijau.
Haph
Keduanya saling menatap satu sama lain. Memandang pahatan wajah yang begitu sempurna milik lawan jenis di depan nya hingga tak sadar Seulgi mencium bibir tebal milik Irene karena terlalu terhanyut dalam pesona gadis di depan nya.
Cuup
Setelah kecupan singkat itu berakhir, Seulgi yang sadar akan apa yang baru saja ia lakukan secara reflek melepaskan tangan nya dari tubuh Irene sehingga gadis mirip seperti kelinci itu terjatuh begitu saja.
Bruk
"Akkhh" Ringis Irene saat bokongnya membentur tanah begitu keras.
Seulgi meringis mendengar rintihan Irene barusan. Ia mengulurkan telapak tangan nya berniat membantu Irene berdiri kembali , namun gadis sejuta pesona itu menepis tangan Seulgi dengan kasar lalu bangkit sendiri sambil menatap tajam pria itu.
"Jahat!" Satu kata namun terasa menusuk relung hati Seulgi paling terdalam.
Membuat pria berwajah mirip seperti beruang itu benar-benar merasa bersalah pada Irene.
"Nona Irene saya--" Belum selesai Seulgi berbicara Irene pergi begitu saja meninggalkan pria itu dengan perasaan dongkol di dalam hati.
Bayangkan saja! baru saja Irene di terbangkan ke atas awan namun dalam sekejap terjun bebas begitu saja kembali ke permukaan tanah hijau.
Sebagai seorang wanita yang punya harga diri tinggi , tentu saja Irene tidak terima di permalukan seperti ini. Ia lebih baik pergi dari pada tetap di sana hanya memperlakukan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Short Story"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya
