DL 24 💔

850 76 1
                                    

Drap drap drap drap drap

Suara langkah kaki Jennie terdengar begitu nyaring saking kencang nya ia berlari. Beberapa saat yang lalu saat sidang masih berlangsung  ia mendapat kabar dari ibu mertua nya yang menjaga Lili di Rumah Sakit, bahwa  Lili sempat mengalami henti jantung.  kondisi Lili bahkan sudah membaik bahkan sudah sadar dan melewati masa kritis nya.

Langkah besar Jennie berhenti tepat di depan pintu ruang rawat Lili. Mengatur nafas nya terlebih dahulu agar kembali normal  , setelah di rasa cukup barulah ia masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ckleak

Tuan dan Nyonya Kim menoleh ke sumber suara melihat siapa yang datang. Saat tau itu Jennie mereka memberi ruang untuk Jennie dapat melihat putri nya.

"Bagaimana keadaan Lili Eomma Appa? " Tanya Jennie menatap khawatir Lili yang kembali menutup mata.

"Lili sudah baik-baik saja Jennie. Dia hanya sedang tidur akibat pengaruh obat yang di berikan oleh Dokter." Jawab Nyonya Kim membuat Jennie menghela nafas lega.

"Syukur lah  , aku langsung kemari saat di beritahu jika Lili sempat henti jantung tadi. Tapi aku bersyukur karena dia dapat kembali bersama kita lagi."

"Ne  , itu karena Tuhan teramat menyayangi putri mu Jennie Ia tidak ingin memisahkan mu dari Lili karena tau Lili masih membutuhkan mu dalam hidup nya. Lalu bagaimana dengan jalan nya persidangan? Semua baik-baik saja kan? " Tanya Tuan Kim beruntun membuat Jennie menghela nafas gusar

"Tidak terlalu berjalan dengan baik  Appa. Ada kemungkinan juga aku akan ikut di penjara."

"Maksud mu? " Tanya Nyonya Kim bingung.

Jennie kembali menghela nafas menceritakan sedikit kejadian saat di pengadilan tadi sebelum ia mendapat telepon dari mertua nya terkait kondisi Lili beberapa saat lalu.

Flashback *

Semua orang kembali ricuh saat tiba-tiba Pengacara Kim menunjukkan hasil rekaman video CCTV di depan post Satpam Sekolah Lili. Di dalam vidio tersebut menunjukan Jennie yang telat menjemput Lili dan memarahi Lili karena duduk di emperan tanah karena lelah berdiri.

( Baca part 01 kalo gak ingat 😂 )

Entah bagaimana cara nya Jong-in mendapatkan salinan CCTV itu, Setau Wendy tidak mudah membujuk Pil Suk sang kepala Sekolah untuk memberikan rekaman CCTV di Sekolah anak-anak jika tidak ada kaitannya dengan masalah Sekolah itu sendiri.

"Ada yang tidak beres disini. Kurasa Pengacara itu menyuap Pil Suk-ssi agar mau memberikan salinan CCTV di Sekolah anak-anak kita Jen."kata Wendy di jawab anggukan setuju dari Jennie.

"Yang Mulia. Dapat kita lihat di dalam video ini jika sifat ibu dari korban begitu buruk pada anaknya. Beliau telat menjemput putri nya tapi bukan nya minta maaf pada korban, Nyonya Kim justru memarahi putri nya di tempat umum. Bukankah dengan bukti ini saja kita dapat simpul kan bahwa selama ini korban adalah salah satu korban broken home dari orang tua nya?"

"Kita semua juga dapat menilai sendiri bukan apa yang terjadi dari rekaman CCTV itu?  sepatutnya bukan hanya Client saya yang di tangkap tapi ibu korban juga harus di tangkap dalam kasus ini. Selain beliau lalai menjaga anak nya, Saya juga mendapat kabar jika selama ini ibu korban selalu tidak mempedulikan putri nya sendiri. Bahkan saat di rumah  mereka seperti orang asing yang hidup dalam satu atap. Yang Mulia"

"ITU BOHONG ! AKU TIDAK SEPERTI ITU."teriak Jennie menolak keras tuduhan Jong-In walau sedikit nya itu adalah kebenarannya.

Tak tak tak tak

Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang