Di tempat lain.
Lili duduk di sebuah bangku taman seorang diri. membuka tas gendong kecil milik nya untuk mengambil sebuah buku Diary pemberian Irene. Sang Asisten Mommy nya di Kantor Penerbit saat ulang tahun nya tahun lalu.
Buku Diary itu belum pernah ia gunakan sejak satu tahun yang lalu karena bingung ingin menulis kalimat apa sebelum nya.
Namun entah kenapa hari ini ia ingin sekali menyurah kan semua keluh kesah nya kepada buku Diary itu , siapa tau buku diary itu dapat meringankan semua beban fikiran nya kan?.
Dear Diary :
Lili sebenarnya bingung mau cerita dari mana dulu. Banyak hal yang terjadi belakangan ini
Lili sedih..
Lili ingin menangis..
Tapi Lili tidak tau harus mengadu pada siapa?
Tuhan tidak pernah menjawab semua pertanyaan Lili. Semua doa Lili pun tak pernah Tuhan kabulkan , Jadi mungkin dengan menyurah kan keluh kesah Lili di dalam buku Diary ini sedikit membantu Lili untuk tidak sakit kepala kedepan nya. Hehehe
Oke ! Lili akan cerita tentang hari ini saja ya?
Kalian tau? Hari ini Paman Kang Seulgi Supir pribadi Lili tidak jemput Lili di Sekolah. Padahal Lili lelah menunggu Paman Kang selama satu jam lebih
Meski begitu.. Lili senang. Kalian tau mengapa? Hari ini Mommy datang untuk menjemput Lili di Sekolah
Mommy memang memarahi Lili tadi karena duduk di emperan. Tapi Lili jauh lebih marah ketika mendengar Jawaban penuh keraguan Mommy saat kita berdua sedang membahas tentang ulang tahun Lili
Padahal Mommy yang melahirkan Lili bukan? Seharusnya Mommy ingat bagaimana perjuangan Mommy dulu saat melahirkan Lili , dan menanggalkan setiap tanggal 27 Maret menjadi hari spesial baginya.
Namun Mommy tidak melakukan hal tersebut. Lili jadi semakin yakin bahwa Lili bukan lah anak nya Mommy Jennie
Iya , Mommy Jennie. Lebih tepatnya adalah Jennie Ruby Jane Kim , sang penulis buku terkemuka di Negara Ginseng ini karena semua hasil karya nya berhasil di jadikan film ataupun Drama Korea. Dan semua buku cerita nya itu laku keras di pasaran
Lili terkadang ragu dengan perkataan banyak orang tentang Mommy selama ini. Jika memang benar Mommy itu jenius karena berhasil menjadi penulis terkenal di usianya yang masih sangat muda berkepala dua , lalu kenapa ke jenius'an Mommy membuat sebuah cerita fiksi tidak ia gunakan untuk mendidik dan mengajar kan Lili apa itu artinya hidup di dunia ini? Dan apa itu kehidupan yang sebenarnya.
Mommy lebih memilih mengabdikan diri nya di dalam kantor Penerbit dan dunia fantasi nya itu , ketimbang berada di dunia nyata menghabiskan waktu nya bersama dengan Lili.
Selama ini hanya Paman Kang yang selalu menemani Lili. Selama ini juga Lili di paksa keadaan untuk menjadi mandiri , dan tidak bergantung pada siapapun.
Terlepas dari semua itu..
Lili tetap ragu apakah Mommy menyayangi Lili atau tidak?
Lili benar-benar tidak tahu akan hal itu. Lili hanya berharap , suatu saat dapat mengetahui sebesar apa Mommy menyayangi Lili selama ini.
Diary Lili ❤️
03 February 2022Setelah selesai menulis. Lili menaruh kembali buku Diary nya ke dalam tas milik nya , ia termenung menatap langit mendung yang seperti nya sebentar lagi akan turun hujan lebat.
"Langit.."
"Boleh kah Lili meminta sesuatu?"
"Lili lapar.. , Ingin makan. Tapi jangan beri Lili makanan yang berat. Lili mau Coco uyyu saja biar kenyang hehehe"baru saja Lili mengucapkan kalimat itu sekotak susu coklat ada yang memberikan nya dari belakang.
Saat Lili berbalik badan untuk mengetahui siapa itu , Rupanya itu adalah Jennie. Sang ibu yang berhasil menemukan dirinya di sini.
"Mommy? Kenapa Mommy ada di sini. Bukan nya Mommy ingin kembali ke kantor?"mendengar sindiran itu membuat Jennie meringis sendiri. Beralih duduk di samping putri nya dan berucap
"Mommy tidak jadi pergi ke sana"
"Kenapa? Lili kan tidak penting buat Mommy. Lili hanya lah butiran debu jika di bandingkan dengan imajinasi Mommy yang tinggi itu."
Jennie kembali meringis mendengar nya , berbalik arah agar menghadap putri nya. Namun belum sempat ia berbicara Lili memotong nya lebih dulu.
"Mommy tau tidak sih? Apa penting nya sosok seorang ibu bagi seorang anak? Kata Miss Yoona. Seorang ibu adalah pilar utama bagi anak-anak mereka , ia bisa memerankan apa saja. Bukan hanya berperan sebagai sosok seorang ibu saja tapi sosok seorang ayah dan teman bisa ia jalani dengan mudah. "
"Ibu adalah segalanya bagi seorang anak. Tanpa didikan beliau seorang anak akan terombang-ambing hidup nya dan bisa memilih jalan yang salah , sama seperti Lili. Lili tidak sekuat yang Mommy kira. "
" Lili itu gampang goyah Mom. Dan Mommy sebagai Ibu Lili tidak pernah membantu Lili meringankan beban tersebut."
Anak itu menghentikan ucapan nya sejenak saat tenggorokan nya terasa tercekat. Mendongak kembali menatap langit baru setelah itu ia melanjutkan kalimat nya.
"Lili bahkan pernah berfikir jika suatu hari Lili telah tiada , apakah Mommy akan menangisi Lili atau tidak? Tapi mengingat kesibukan yang Mommy miliki sampai lupa waktu dan melihat keadaan di sekitar , mungkin saja Mommy akan dapat melupakan kesedihan Mommy dan lupa jika Lili sudah tidak ada lagi di samping Mommy. "
Mata Jennie sudah berkaca-kaca , ia langsung merubah posisi nya menjadi bersimpuh di depan putri nya lalu berkata.
" Nak! Apa yang kau katakan? Jangan berbicara sembarangan sayang. Mommy tidak suka akan hal itu"
"Mommy , kita tidak akan pernah tau kapan takdir tak memihak pada kita. Bisa saja hari ini adalah hari terakhir Mommy berbicara sama Lili."
"Kita tidak akan pernah tau umur kita sampai batas mana Mom. Untuk itu lah , jangan sia-sia kan waktu yang ada selagi masih bisa. Mommy akan menyesal jika Lili sudah tiada nanti tapi Mommy belum bisa membahagiakan Lili."Jennie langsung mengangguk cepat dan menimpali perkataan tersebut.
"Iya sayang , Mommy janji akan berubah. Mommy janji akan sering meluangkan waktu untuk Lili setelah ini"
"Maafkan Mommy ya sayang? Mommy benar-benar khilaf selama ini."
"Sebagai seorang anak Lili hanya bisa memaafkan dan minta maaf. Lili tidak memiliki hak untuk menghukum seseorang. "
"Jika Mommy benar-benar ingin berubah , maka semua perkataan itu Mommy tanamkan sendiri di dalam otak Mommy yang luas itu. Dan jangan sampai semua kata itu tertimbun oleh imajinasi Mommy yang terlalu tinggi. Lili hanya tidak ingin Tuhan marah dan malah menghukum Mommy dengan cara mengambil Lili kembali dari tangan Mommy."
"Ingat itu baik-baik Mom , Semoga ucapan Mommy dapat di percaya."
"Iya sayang , Mommy pasti akan melakukan semua itu. Mommy janji!!"
To be continued
Jangan nangis woy 🤣 puasa 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Kısa Hikaye"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya