Lisa pov.
Aku berlari secepat mungkin agar segera sampai di ruang rawat Lili. Aku tidak sabar melihat reaksi Lili ketika tahu bahwa Mommy nya sudah sadar kembali, Lili pasti akan senang dan tidak sedih lagi.
Tapi, sesampainya aku disana Lili sudah tidak ada disini. Kemana dia pergi? Apa Tuan Kim sudah membawa nya atau ada orang lain yang membawa nya pergi?
Sialan. Kemana aku mencari anak itu? Kalau Lili benar-benar hilang Jennie pasti akan membenciku.
Aku keluar dari ruangan itu dan kembali mencari Lili di area sekitar. Tak kunjung menemukan Lili aku berniat menghubungi pihak keamanan untuk ikut membantu mencari, tapi tepukan seseorang di bahu menghentikan niat ku.
"Lisa-ya."panggil nya membuat seluruh tubuh ku membeku di tempat.
Aku tau siapa itu. Sialan! Kenapa Unnie harus pulang di situasi seperti ini sih?
"Hehehe Jisoonie?"sapa ku sedikit kaku balik menatapnya.
"Sedang apa disini? Ah! Apa kamu mencari Lili?"
Eh? Bagaimana Unnie tau aku sedang mencarinya?
"A-ah tidak. Untuk apa aku mencari Lili di Rumah Sakit? Lili kan sudah pulang Un-"
PLAAAK
"Berhenti membual. Aku sudah tau apa yang terjadi."ujar Jisoo Unnie menatap ku tajam.
Glek
Sialan. Tamatlah riwayatku.
Lisa pov end.
°°°°°°°
"Lili.. Lili lihatlah, bunga ini cantik sekali."seru Rosie membawa bunga yang mirip seperti mawar putih beserta akar-akar nya.
"Itu bunga apa?"tanya Lili.
"Aku pun tak tahu. Tapi aku menemukan nya di bawah pohon sana."tunjuk Rosie ke sebuah pohon kering yang hampir mati.
Lili memerhatikan bentuk bunga itu lalu kembali menatap pohon yang di tunjuk oleh Rosie. Seutas senyum tiba-tiba muncul ketika mendapat sesuatu di kepala nya.
Ia ambil bunga itu lalu berjalan menghampiri pohon yang hampir mati. Lili menatap sebentar sedikit gumpalan tanah di rerumputan akibat Rosie cabut bunga tadi. Lalu tatapan nya menyendu ketika melihat pohon di depan nya.
"Apa yang kamu lakukan disini Lili?"tanya Rosie yang penasaran dengan tingkah sahabat nya itu ikut menghampiri.
"Lihatlah pohon ini Rosie. Meski dia hampir mati tapi pohon itu masih bisa bertahan hidup, kau tau mengapa?"Rosie menggeleng tidak tau jawabannya
"Tidak tau, memang nya kenapa?"
"Pohon ini seharusnya mati sejak lama. Tapi, ia masih bisa bertahan karena memiliki teman di samping nya. Teman itu adalah bunga yang kamu cabut tadi Rosie."jelas Lili semakin membuat Rosie tidak mengerti.
"Apa hubungannya?"
Lili tersenyum tipis menatap sahabatnya yang begitu polos. Sambil menjawab pertanyaan Rosie , Lili berjongkok mengambil sebuah ranting di dekatnya lalu membuat lubang baru di tanah agar bunga itu bisa hidup kembali.
"Orang bodoh seperti mu tidak akan bisa memahami ini. Tapi, aku akan tetap menjelaskan nya."
"Pohon ini atau tumbuhan lainnya sama seperti manusia. Mereka memiliki teman untuk berbagi khasiat dari tanah. "
"Saling membantu untuk mencari makan dan bertahan hidup. Selalu tegar dan tabah ketika hama menyerang. Selalu sakit hati ketika ada manusia yang memetiknya sembarangan karena itu terkadang tumbuhan terlihat layu tapi segar kembali ketika di siram."
"Saat usia pohon atau tumbuhan sudah mencapai batas perlahan ia akan mati. Tapi, ada juga yang masih bisa bertahan hidup dalam fase-fase sulit itu ketika seorang teman tiba-tiba datang untuk menemani nya. Pohon itu seharusnya mati sejak dulu tapi karena adanya bunga ini yang tumbuh di bawahnya membuat pohon itu jadi memiliki semangat tinggi untuk bertahan hidup. Tapi ada juga yang tidak bisa bertahan hidup lalu mati secara mengenaskan dengan di tebang oleh manusia untuk di buat bangunan."
"Lili aku masih tidak mengerti dengan jalan pikiran mu itu. Kenapa bisa pikiran mu sedalam itu?"
"Aku juga tidak tahu. Tapi belakangan ini ketika aku sedang sendiri aku jadi suka memerhatikan mereka dan setiap melihat pohon atau binatang lainnya kini pikiran ku mulai terbuka jika mereka juga sama seperti kita. Aku harap bunga ini tetap bertahan hidup di tempat yang baru."
"Lalu membiarkan pohon itu mati karena di tinggal temannya?"tanya Rosie.
"Iya."
"Wae?"kaget Rosie.
"Karena usia pohon ini sudah tidak bisa tertolong lagi Rosie. Sudah waktunya dia mati, hidup sampai detik ini pun pasti menyiksanya. Kita tidak boleh egois dia berhak bahagia dan mendapat tempat baru di Surga sana."
Rosie mengacak rambutnya semakin tidak mengerti jalan pikiran sahabat nya itu.
"Aku semakin tidak mengerti jalan pikiran mu. Tapi bukankah akan lebih baik jika bunga itu di letakkan kembali di tempat semula aku mencabut nya? Dengan begitu setidaknya pohon itu masih bisa hidup kan?"Lili menggeleng tidak setuju.
"Sudah ku duga kamu itu bodoh makanya tidak mengerti makna tersembunyi di balik ucapan ku."
"Pohon ini tidak akan bisa bertahan lagi Rosie. Kasihan dia. Lebih baik menjauhkan bunga itu dari pohon ini dengan begitu pohon ini bisa mati dengan tenang karena tau temannya akan hidup subur di tempat baru bersama dengan teman bunga lainnya. Bukankah manusia juga seperti itu? "
"Ada manusia yang masih bisa bertahan hidup ketika sebelumnya di vonis penyakit mematikan. Tapi karena selalu mendapat support sistem dari orang-orang terdekatnya dia bisa hidup lebih lama sekarang. Tapi ada pula yang tetap mati atau ingin mati setelah melihat teman atau keluarga nya sudah bahagia."
"Kita tidak boleh memaksa pohon ini untuk tetap hidup karena dia pantas mendapat tempat baru di sisi Tuhan. Dan bunga ini juga pantas bertahan hidup di lingkungan baru bersama sesama spesies nya agar dia tidak ikut mati karena sedih berkepanjangan."
Prok prok prok
"Woaah Lili, kau benar-benar religius aku bangga memiliki sahabat seperti mu. Tapi aku tidak mau nasib kita berdua seperti pohon dan bunga itu."Lili tidak menjawab pertanyaan hanya tersenyum dan kembali memandang pohon dan bunga yang sudah selesai ia tanam.
"Tapi aku menginginkan nya."batin Lili tidak berani mengungkapkan takut sahabat nya sedih nanti.
Cukup ia pendam sendiri.
Bersambung
Happy birthday to me 🎂🎉🎉🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lili ( Revisi ) ✔️
Cerita Pendek"Tuhan. boleh Lili minta sesuatu?" "Lili hanya minta satu hal" "Tolong buat Mommy menyayangi Lili seperti teman-teman Lili yang di sayangi oleh Mommy mereka" Yang mau baca cerita selanjutnya dari cerita ini harap bayar langsung ke author nya