DL 30 💔

843 73 0
                                    

Satu jam sebelum nya..

Flashback*

"Sidang kembali di buka! Silakan untuk terdakwa dan penuntut ada yang ingin mengajukan pertanyaan ?" Ucap Hakim setelah ia baru saja datang dan duduk manis di singga sana nya.

Kali ini dari pihak terdakwa terlebih dahulu mengajukan pertanyaan. "Yang Mulia  , saya ingin memanggil pemilik Bar yang saat itu client saya datangi untuk menjadi saksi kedua  dalam sidang terakhir ini. Mohon di izinkan" Pinta Jongin dengan berlagak sok wibawa padahal ia tak cocok melakukan hal tersebut.

"Menjijikkan." Dengus Yerim tak suka melihat rivalnya itu dalam dunia hukum ini.

"Di persilahkan." Tukas Hakim memberi izin.

Jongin tersenyum simpul lalu memberi kode pada saksi yang ia bawa yaitu pemilik Bar  untuk maju ke depan.

"Saya bersumpah akan mengatakan yang sebenar-benar nya tanpa ada kebohongan sedikit pun." Sumpah pemilik bar itu pada kitab suci Budha kepercayaan mereka.

Sang pembawa kitab pergi dan kembali ke posisi nya sementara pemilik bar itu duduk di kursi saksi. Dari tempat duduk nya Jongin hanya berdiri memberi beberapa pertanyaan ringan pada pemilik bar tersebut.

"Tuan Do Kyungsoo. Apa benar Bar itu milik anda? "

"Ya! Benar  , Tuan Pengacara yang terhormat. " Jawab Kyungsoo si pemilik bar tersenyum manis pada Jongin.

"Ck! Sebenarnya permainan kotor apa lagi yang sedang ia lakukan untuk menjatuhkan ku dan Nyonya Jennie? " Gerutu Yerim dalam hati.

Dari raut wajahnya saja sudah terlihat ia begitu kesal melihat gelagat Jong-in hari ini.

"Apa kabar Tuan Do? Anda sehat? Bagaimana apakah bisnis anda lancar? "

"Lan--" Belum selesai Kyungsoo menjawab, Yerim tiba-tiba berdiri melayangkan protes.

"YANG MULIA! tidak seharusnya Pengacara Kim menanyai pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan kasus yang tengah kita hadapi saat ini." Teriak Yerim dengan lantang membuat Jongin mendengus kesal karena Hakim Agung lebih membela Yerim.

"Apa yang di katakan Jaksa Kim benar. Tidak seharusnya anda melayang kan pertanyaan di luar kasus  , Pengacara Kim. "Tegas Hakim Agung terlihat begitu marah karena Jongin terlihat menyepelekan masalah ini padahal kasus ini menyangkut masa depan seorang anak.

" Maafkan saya Yang Mulia. Saya hanya ingin menyapa sahabat saya saja sampai lupa jika kita sedang menjalani persidangan. Sekali lagi saya minta maaf ."

"Baiklah , saya maafkan. Tapi jika anda mengulangi nya sekali lagi lebih baik anda keluar dari Pengadilan ini."

"Baik! Yang Mulia. Sekali lagi saya minta maaf."

"Ck! Segampang itu? "Umpat Yerim  tak percaya Mahkamah Agung memaafkan Jongin begitu mudah.

Dengan kasar Yerim kembali duduk di kursi nya dan tak sengaja melihat Ibu dari Korban yang tak lain adalah Jennie tengah melamun di kerumunan.

" Apa yang sedang di pikirkan oleh Jennie Unnie? Aku harap bukan hal buruk untuk kita semua. "batin Yerim khawatir takut Jennie melakukan sesuatu yang akan merugikan pihak mereka  , saat ini saja Yerim sudah di buat pusing memikirkan Jennie yang ingin menyerah kan diri pada polisi.

" Tuan Do  , saat Tuan Namjoon datang ke Bar anda apakah anda sedang ada di sana? "Tanya Jongin

" Benar! Malam itu saya memang ada di sana, Bahkan bukan hanya malam itu saja  saya setiap hari ke sana untuk memantau perkembangan Bar milik saya."Jawab Kyungsoo jujur.

Diary Lili ( Revisi ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang