chapter 14

12K 971 197
                                        

*

*

*

"Mas matiin." pinta Kana memohon.

"Kenapa? Kamu gak percaya sama Mas kan." balas Mew mendekati istrinya.

"Mas, mau ngapain Mas?"

"Gimana, sekarang kamu percaya?" tanya Mew dengan wajahnya yang sangat dekat dengan wajah istrinya membuat istrinya ketakutan.

"I-iya Mas saya percaya." jawab Kana sambil menutup kedua matanya dan melangkahkan kakinya mundur menghindari suaminya.

"AAAA.." teriak Kana yang hampir terjatuh keatas ranjang namun dengan sangat cepat suaminya menahannya.

Tet!!

Mew menekan remot televisinya sengaja membesarkan volume televisi tersebut.

"Mas matiin, nanti ada yang denger." ucap Kana dengan matanya yang masih terpejam.

Sungguh Kana sangat malu. Wajah dan telingannya sontak saja berubah menjadi merah merona.

"Buka dulu mata kamu, baru Mas matiin videonya." ucap Mew yang dibalaskan gelengan kepala oleh istrinya.

Tet!!

Lagi-lagi Mew menekan tombol diremotnya membesarkan volume videonya.

"Mas!!"

"Buka mata kamu!!"

Dengan terpaksa Kana membuka kedua matanya perlahannya. Ia sangat terkejut karena wajah suaminya sangat dekat dengannya.

Muachh!!

Mew mengecup bibir istrinya sekilas membuat Kana membulatkan kedua matanya.

"Kenapa, kamu kaget?"

"Saya kasih kamu waktu sebulan untuk mencintai saya." ucap Mew yang membuat Kana semakin terkejut.

"Ma-maksud Mas?"

Bukannya menjawab Mew justru membenarkan posisinya dan juga posisi istrinya.

Tet!!

Mew mematikan televisi itu lalu bergegas kembali duduk disofa depan ranjang meninggalkan istrinya yang masih diam mematung.

"Cepet istirahat, sebentar lagi kita pulang." titah Mew yang menyadarkan lamunan istrinya.

Kana yang tersadar pun langsung bergegas naik keatas ranjang. Jantung berdetak sangat cepat membuatnya merasakan gelisah yang tak menentu.

"Apa maksudnya? Dia bilang jangan ngeharepin cinta, tapi kenapa dia nyuruh gue jatuh cinta kedia, dan.." gumamnya dalam batin terhenti. Ia terkejut dengan suara kursi yang sedang diduduki oleh suaminya.

Benar saja, ternyata suaminya bangkit dari kursi dan kini sedang berjalan menuju kearahnya.

Kana berbalik. Ia menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya. Salah tingkah, malu dan juga canggung. lebih parah ia rasakan dari hari sebelumnya.

"Jangan pernah kamu terlalu dekat sama Bright, saya nggak suka." tegas Mew sambil memasukan tubuhnya kedalam selimut lalu memeluk istrinya. Lebih tepatnya tangannya ia letakan dan ia gerakan memutar diperut Kana yang masih terasa datar.

"Hp kamu mana?"

"Ng-nggak tau Mas, kan tadi Mas yang lempar." jawab Kana yang gugup.

Mew bangkit dari posisinya. Tangannya meraba mencari ponsel milik isrtinya.

"Nah ini." Mew memberikan ponsel tersebut lalu kembali memeluk istrinya.

"Cepet kamu namain nomor Mas." titah Mew yang lagi-lagi membuat Kana terkejut. Entah sudah berapa kali hari ini suaminya membuatnya terkejut. Untung saja Kana tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.

BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang