chapter 35

9.8K 855 170
                                    

*

*

*

"KANA!!" teriak Mew emosi disaat memergoki istrinya yang sedang dipeluk oleh sahabatnya.

"Mati gue." batin Bright panik setengah mati. Dengan sangat cepat ia melepaskan pelukannya lalu berjalan menjauh dari sahabatnya.

"Mas tadi siBright lagi seneng aja makannya dia meluk aku. Iya kan Mild, Bow, Gus, Ham, Ci." panik kana yang langsung menjelaskan dan meyakinkan ucapannya. Sementara sahabat dan semua rekannya langsung menunduk tak berani menatap dan menjawabnya.

"Kalian semua silahkan pulang kerumah masing-masing!! Kana kamu ikut Mas keruangan sekarang! Dan kamu Bright, tunggu saya diruangan hrd, sekarang!!" titah Mew mutlak. Semua karyawan yang tadinya satu tim dengan istrinya kini sangat ketakutan dan gelisah.

Mew meninggalkan ruangan tersebut dengan wajah emosinya yang dibuntuti oleh istri manisnya.

"Woi, ini gue dipecat woi!" panik Agus sambil mondar mandir gelisah.

"Ini kita semua dipecat?" tanya Rio yang masih tak percaya, ia terdiam berfikir apakah kesalahannya hingga ia sampai dipecat oleh bosnya.

"Tidak mungkin gara-gara berbincang dengan Kana bukan!?"

"Masa gue dipecat lagi, nyokap gue baru juga keluar dari rumah sakit." gumam Bright lemas tak berdaya.

🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤

"Mas sumpah tadi tuh si Bright cuma kaya seneng aja makannya dia refleks meluk aku, Mas." Kana terus menjelaskan kepada suaminya namun suaminya hanya diam membisu.

Kana yang kini berdiri disisi suaminya pun mencoba memeluk suaminya namun dengan sangat cepat Mew melepaskan pelukan istrinya dan bergegas meninggalkan ruangannya. Kana yang ditinggalkan pun hanya bisa diam melihat punggung suaminya dan menangis bingung tak tau apa yang harus ia perbuat. Sungguh, Ia sangat merasa bersalah kepada semua teman-temannya.

Sementara Mew berjalan melangkahkan kakinya geram menuju keruangan hrd dikantornya.

"Siang pak." sapa karyawannya yang menjabat sebagai kepala hrd.

"Keluar kamu!" titah Mew yang langsung dituruti oleh kekaryawannya tersebut.

"Pak sumpah pak tadi saya nggak sengaja, saya refleks pak, maaf pak saya janji nggak gitu-gitu lagi pak, saya janji nggak akan megang-megang Kana lagi pak, tolong pak jangan pecat saya, ibu saya baru keluar dari rumah sakit pak. Lagi pula pak saya juga sudah punya pacar pak, dan saya juga mau nikah, kalau bapak pecat saya masa depan saya hancur pak." ucap Bright menjelaskan dengan segala keberaniannya.

"Kamu sudah punya pacar?"

"Udah pak, saya pacaran baru sebulan pak, Kana juga kenal sama orangnya saya udah suka sama pacar saya dari lama. Tolong pak jangan pecat saya." mohon Briht.

"Kok Kana nggak pernah bilang sama saya kalau kamu sudah punya pacar. Dan kamu. Sudah punya pacar kenapa kamu masih mau menikahi Kana. Mau jadi brengsek kamu!!" bentak Mew kesal.

"Yang brengsek tuh bapak bukan saya, sudah tau dari awal nidurin sahabat saya tapi malah nggak langsung tanggung jawab. Saya itu kasian sama Kana pak makannya saya mau ngorbanin diri saya buat dia. Bapak tau kan asal usul kehidupan si Kana gimana, bapak juga tau kan perjuangan Kana tuh gimana. Saya nikahin dia bukan karena cinta pak, tapi karena saya peduli dan saya sayang sama Kana. Sayang saya pun sebagai Kakak, adik, sahabat bukan sebagai pasangan." balas Bright yang membuat Mew terdiam.

"Nih kalo bapak nggak percaya.. Pacar saya tuh lebih manis dari pada siKana, dia punya gigi kelinci terus anaknya imut banget." dengan sangat cepat Bright mengeluarkan ponselnya lalu menunjukan foto-fotonya bersama sang kekasih.

BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang