Kisah seorang bos besar yang menikahi salah satu karyawan diperusahaanya...
🌻🌻🌻🌻🌞🌞🌞🌞🌞
Bahasa campuran ✔
Bahasa kasar ✔
Cerita halu dimana yang gak mungkin bisa menjadi mungkin ✔
Buat happy happy aja ✔
Jangan lupa follow, vote and comment ✔
"Mas, kamu beneran mau berangkat kekantor?" tanya Kana yang kini berada disamping suaminya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm!" balas Mew yang hanya berdeham dengan wajah dinginnya
"Mas, aku minta maaf Mas, aku sadar ucapan aku udah nyakitin perasaan Mas. Tap..."
"32 tahun Mas hidup didunia, baru pertama kalinya Mas cinta sama seseorang dan itu kamu, Mas bingung ya sama jalan fikiran kamu, yang selalu overthingking dalam memikirkan hal apapun. Mas..."
"Mas ketakutan aku itu wajar, aku mau masa depan anak kita dan kamu itu bahagia. Ak.."
"Bahagianya Mas sama anak-anak itu ya sama kamu, Kana! Mas tau kamu takut, tapi nggak seharusnya kamu berkata seperti itu ke Mas. Asal kamu tau ya Na, Mas nggak pernah sedikit pun berniat untuk berpisah dari kamu. Kamu itu cinta pertamanya Mas, dan kamu juga adalah cinta terakhirnya Mas. Kamu sudah masuk kedalam hidup Mas dan Mas akan pastiin kamu nggak akan pernah bisa pergi dari Mas. Meski itu hanya satu langkah." tegas Mew bergetar menatap dalam kedua mata sang istri lalu ia pun bergegas pergi meninggalkan sang istri. Dan untuk pertama kalinya ia pergi kekantor meninggalkan sang istri dirumah.
🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤
"Astaga, darah siapa ini!" kaget Bi Nah disaat baru kembali dari pasar dan langsung melihat darah yang berceceran dilantai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan-jangan." khawatir Bi Nah yang langsung memutuskan untuk menelpon tuan'nya memastikan keadaan tuannya. Ya bi Nah sangat khawatir, mau bagaimana pun tuannya adalah orang yang sudah membantu seluruh keluarganya dan bi Nah pun sudah menganggap tuannya adalah keluarganya sendiri.
Tutt.... Tutt...!!
Dua kali panggilan bi Nah lakukan tapi tak mendapatkan respon dari tuannya. Hingga panggilan ketiga, akhirnya sang tuan pun menerima panggilannya.
•Hallo tuan, bagaimana keadaan tuan atau tuan Kana?
•Saya baik bi, bibi kenapa kok sepertinya sangat khawatir?
