chapter 29

10.3K 856 213
                                    

*

*

*

"Memangnya kamu apain Kana, Mew?" tanya Papah marah.

Kini Mew berada dirumah kedua orang tuanya, ia mencari Kana karena ia fikir Kana akan mendatangi Mamahnya untuk mengadukan kelakuannya. Namun salah, ternyata Kana juga tidak ada dirumah kedua orang tuanya bahkan juga tidak ada dirumah Bunda maupun dirumah sahabat-sahabatnya.

"Maaf Pah, Mew memang melakukan kesalahan sama Kana, tapi semua itu untuk kebaikan Kana Pah,"

"Maksud kamu?" tanya Papah penasaran dan khawatir.

Mew pun menunduk lalu menceritakan semua yang terjadi.

"Bodoh!! Bodoh sekali kamu Mew, bisa-bisanya kamu berfikir itu semua untuk kebaikan istri kamu." bentak Papah sangat emosi setelah mendengar penjelasan dari puteranya.

"Sabar Pah sabar." ucap Mamah menenangkan sang suami.

"Kamu keterlaluan Mew, kamu benar-benar nyiksa menantu kesayangan Papah, cepat kamu cari menantu Papah. Sekarang Mew!!" titah Papah dengan wajah merahnya yang penuh emosi.

Drrtt.... Drrtt... Drrtt...!!

Notif ponsel Mew menyala, ia langsung mengeluarkan ponselnya tersebut berharap sang istrilah yang membalas pesan atau telponnya.

•Hallo Nak Mew, Bunda sudah tau Kana berada dimana sekarang.

•Syukurlah, dimana Bund? Mew akan kesana sekarang juga.

•Nak, biarkan hati Kana mendingin dulu, beri Kana waktu untuk mengerti, tadi adiknya bunda telpon, dia ngabarin katanya Kana sedang dalam perjalanan kerumahnya. Nanti Bunda kirim alamatnya kekamu ya, ingat 1 pesan Bunda. Berikan dia waktu untuk sendiri, jangan paksa Kana karena Kana tidak suka dipaksa.

•Baik Bund Mew mengerti, terima kasih ya Bund. Sekali lagi maafin kebodohan Mew.

Titt!!

Bunda pun menutup panggilan telponnya lalu langsung mengirimkan alamat adik kandungnya. Bibi Suzi.

"Pah Mah, Mew pergi dulu ya." pamit Mew terburu-buru hendak menginggalkan rumah kedua orang tuanya namun ditahan oleh sang Papah.

"Kenapa Pah? Mew mau jemput Kana." tanya Mew bingung disaat sang Papah menahan lengannya.

"Papah temenin kamu, dalam keadaan seperti ini pasti kamu nggak fokus nyetir mobilnya." bangkit Papah dari kursinya lalu berjalan mendahului puteranya.

"Pah.."

"Cepat Mew!!"

Mew pun menoleh kearah sang Mamah lalu dibalaskan anggukan tanda setuju dari sang Mamah, setelah itu Mew dan Mamah pun langsung berjalan menyusul Papah yang sudah lebih dulu berjalan kegarasi mobilnya.

Disaat mereka berada diteras, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti digarasi mobilnya.

Disaat mereka berada diteras, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti digarasi mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang