chapter 15

12.3K 904 147
                                    

*

*

*

Sesampainya di Indonesia, Mew dan kedua orang tuanya langsung mengantarkan keluarga Kana pulang kerumah barunya yang sudah disiapkan oleh Mamah dan juga Papah Mew.

"Ibu, Bapak. Saya dan keluarga benar-benar mengucapkan terima kasih sekali ya Pak, terima kasih sudah menyembuhkan kedua anak saya, terima kasih juga sudah memberikan rumah ini kepada kami." ucap Bunda dan Ayah berterima kasih sambil membungkukan tubuhnya.

"Eh Ibu, Bapak. Jangan seperti itu. Kita ini keluarga, jadi ini sudah kewajiban kami memberikan kasih sayang ke kalian semua. Justru disini saya yang mau berterima kasih karena sudah berbaik hati memberikan anak Ibu yang baik dan manis." ucap Mamah sambil merangkul pinggang menantunya yang dibalaskan senyuman.

Mereka semua pun tersenyum.

"Mew, kita pamit langsung aja kali ya. Papah kamu besok udah harus ke taiwan soalnya. Kana juga pasti udah cape mau istirahat." sambung Mamah yang hendak berpamitan.

"Enggak minum dulu bu?" tanya Bunda.

"Lain kali ya Bu, maaf banget saya harus pulang buru-buru." jawab Mamah sopan.

"Oh iya. Bapak sama Ibu pasti sibuk. Sekali lagi terima kasih ya Pak, Bu." Balas Bunda yang juga sangat lembut dan sopan.

"Na, ingat pesan Bunda ya, kamu harus akur sama suami kamu dan nurut kalo dibilangin sama suami kamu." ucap Bunda mengingatkan.

"Mas." panggil Kana pelan sambil menarik ujung baju suaminya.

"Hmm." jawab suaminya yang hanya berdeham.

"Boleh nggak kalo aku tinggal disini." pinta Kana pelan yang langsung dibalaskan tatapan tajam oleh suaminya.

"Nggak jadi deh." ralat Kana yang langsung menunduk dan melepaskan tanganya dari baju suaminya.

"Ayah, Bunda. Mew pamit dulu ya. Nanti Mew sama Kana pasti akan sering-sering kesini." ucap Mew yang membuat Kana langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Ayo Na pamit sama Ayah Bunda. Mas juga besok harus masuk kerja soalnya." ucap Mew yang dibalaskan anggukan oleh istrinya.

Kana menangis. Ia langsung menghambur kedalam pelukan sang Ayah dan Bunda. Rasanya masih berat baginya untuk meninggalkan Ayah dan Bunda beserta kedua Adiknya. Rasanya ingin sekali ia menghabiskan waktu dengan kedua adiknya yang kini sudah bisa melihat dan mendengar. Namun keinginan itu harus ia kubur dalam-dalam. Ia harus ikut pulang bersama dengan suaminya.

🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤

Mew dan Kana kini sedang dalam perjalan pulang kerumahnya. Ralat, rumah Mew yang kini juga menjadi rumah istrinya. Kana yang sangat kelelahan pun tertidur disandaran bahu suaminya. Ya, jangan kalian fikir Kana berani melakukannya, tapi suaminyalah yang menyuruhnya menyandarkan kepalanya kebahu miliknya.

Sesekali Mew menatap wajah istrinya lalu mengusap lembut rambut istrinya yang hitam.

Berkali-kali tanpa disadari bibirnya tertarik keatas tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya masih tak menyangka jika sekarang ini ia adalah seorang suami dan sekaligus seorang calon Daddy.

"Mas gak nyangka kamu bisa secepet ini ngambil hatinya Mas. Baru kali ini Mas ngerasain gak mau jauh dari seseorang dan merasa cemburu." gumam Mew dalam batinnya sambil mengusap pipi istrinya yang lembut.

Tak lama kemudian mereka pun sampai dirumah. Melihat istrinya yang masih tertidur pulas, Mew pun enggan membangunkan istrinya lalu memutuskan untuk menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam kamar lalu menidurkannya diranjang.

BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang