chapter 33

10.7K 904 155
                                    

*

*

*

"Sumpah gue nggak salah denger, pak Mew manggil si Kana dengan sebutan sayang woi, mana mukanya beda banget lagi pas natap si Kana. Lembut banget ih natapnya, beda kaya ke kita-kita, natapnya tuh udah kaya mau nelen orang!" heboh sang sekertaris yang langsung mengajak seluruh rekan kantornya bergosip di meja resepsionis pintu utama.

"Si Kana'nya gimana?" tanya Selvi penasaran.

"Si Kana'nya senyum, keliatan banget manja sama pak Mew deh. Kayanya dia nggak kesiksa nikah sama pak Mew." balas sang sekertaris bingung.

"Nggak mungkin, itu pasti kepaksa didepan orang. Pencitraan itu mah, lagi pula mana mungkin sih orang kaya pak Mew suka sama si Kana, Kana kan sama kaya kita-kita." kekeh Selvi.

"Bener tuh bener!" timpal karyawan lainnya.

"Mana pak Mew bilang si Kana lagi ngidam."

"Hah!! Demi lu." kaget Selvi dan yang lainnya tak percaya.

"Astaga kalian nggak percaya banget sih ma gue, udah ah jadi males cerita nih gue." kesal sang sekertaris yang hendak meninggalkan semua rekannya.

"Ih ambekan lu ah, kita kan cuma kaget,"

"Tau lu, ambekan ah nggak seru."

"Ya lagian!"

"Eh tunggu sebentar. Kalau misalkan si Kana beneran hamil kaya adik angkatnya pak Mew jangan-jagan....." ucap Selvi menggantung yang membuat semua rekannya penasaran.

"Jangan-jangan apa sih, yang jelas dong ngomongnya." kesal semua rekannya penasaran.

"Jangan-jangan pak Mew cuma terpaksa doang sama si Kana. Iya nggak sih." tebak Selvi sembarangan yang dibalaskan anggukan setuju dari semua rekannya.

"Bisa jadi tuh. Emhh... tapi apa iya si Kana beneran hamil, kan cowo langka kaya adik angkatnya pak Mew, ya emang beneran langka." celetuk salah satu rekannya.

"Ya nggak tau lah, coba aja lu tanyain sama sahabatnya si Kana, gue yakin sih dia pastinya tau." timpal sang sekertaris.

"Ah iya bener, gue telpon dulu deh si Bow, gue suruh kesini sebentar." balas Selvi yang langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Bow.

Setelah ditelpon oleh Selvi, tak lama kemudian Bow pun datang. Bow berjalan dengan santainya sambil meminum cola yang baru saja ia ambil dari lemari es kantor.

"Bow sini deh!" panggil Selvi.

"Wih ada apa nih tumben pada ngumpul semua?" tanya Bow penasaran.

"Eh gue mau nanya nih, emang bener si Kana istrinya pak Mew, terus apa bener juga kalo misalkan sekarang si Kana lagi hamil?" tanya Selvi to the point yang membuat Bow terdesak air colanya.

"Lu tau dari mana? ohook.. Ohokk.." Balas Bow yang justru kembali bertanya.

"Gue tadi denger pak Mew ngomong begitu, dia bilang istri saya lagi ngidam. Bener nggak sih?" tanya sang sekertaris penasaran.

"Ya kalo yang ngomong pak Mew masa bohong, itu kan udah dari sumbernya langsung." balas Bow dengan nafasnya yang lega. Akhirnya sahabatnya yang bodoh itu sudah membuka identitas barunya.

"Ya iya sih, tapi kaya masih aneh aja gitu." celetuk Selvi.

"Jangan-jangan bener Sel, pak Mew cuma terpaksa sama si Kana." tebak salah seorang karyawan yang membuat Bow kesal dan marah.

"Heh kalo ngomong dijaga ya, nanti kalo pak Mew sama si Kana denger ngamuk lo mereka. Disini sih gue nggak bisa ngomong apa-apa ya. Gue cuma minta tolong sama kalian jangan berasumsi yang enggak-enggak tentang mereka. Kalian kan nggak tau yang sebenernya terjadi kaya gimana, gue aja yang sahabatnya nggak tau hahaha... Udah lah balik kerja lagi, nanti kalo pak Mew tau kalian ngegosipin dia, beh abis loh kalian." ucap Bow mengingatkan setelah itu mereka semua pun bubar keruangan masing-masing.

BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang