chapter 53

6.6K 239 7
                                        

"Harum banget sih anak kecil Buna." Kana mengecup pipi Puteri kecilnya yang baru saja di mandikan olehnya.

Sebenarnya yang memandikan itu adalah suaminya, dan Kana hanya menganggu saja sampai sang puteri berteriak dan kamar mandi berubah menjadi seperti kapal pecah yang berantakan.

"Bun, pegangin sebentar dedek Izellenya, Daddy mau ambilkan pakaian Dedek izelle dulu." titah Mew yang dibalaskan anggukan oleh sang istri dan langsung mendudukkan puteri kecilnya membelakangi dirinya di meja riasnya.

Kana tersenyum melihat sang puteri yang sangat menggemaskan disaat sang puteri menggunakan handuk kuda poni yang hampir menutupi kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana tersenyum melihat sang puteri yang sangat menggemaskan disaat sang puteri menggunakan handuk kuda poni yang hampir menutupi kepalanya.

'Na.. Nana." celoteh Izelle untuk pertama kalinya sangat jelas ditelinga Kana membuat Kana terkejut dan histeris berteriak memanggil suaminya.

"DADDY... AAA." teriak Kana girang sambil melompat-lompat membuat sang puteri terkejut hingga menangis dan membuat sang suami langsung berlari kearahnya.

"Bun, ada apa sayang? Izelle kenapa?" tanya Mew yang khawatir dan panik sambil berlari.

"Sayang cup-cup." Kana yang refleks pun langsung menggendong sang puteri dan mulai menenangkannya.

"Maaf ya sayangnya Buna, Dedek kaget ya." sesal Kana sambil memeluk erat sang puteri.

"Bun, kenapa sih memangnya?" tanya Mew penasaran sambil melihat seluruh tubuh puteri kecilnya dan juga istri manisnya.

"Maaf Dad, aku kelepesan. Ini loh tadi si dedek nyebut aku, Na nanana katanya. Kan aku seneng banget." jawab kana dengan wajah bersalahnya yang panik.

"Astaga sayang." lega Mew karena tak terjadi sesuatu apapun terhadap puteri dan juga istrinya. 

Daddy lupa ambil Jepit rambut dedek izelle. Maaf sayang, tolong ambilin." 

Dengan lembutnya ia mengusap kepala istrinya lalu mengecup keningnya. 

"Benar dedek tadi sebut Buna Nanana?" tanya Mew sambil menatap wajah polos sang puteri yang sudah berhenti menangis namun dengan kedua matanya yang masih berkaca-kaca dan memandangnya serius seakan mengerti ucapan dirinya.

"Nana.. hiks.. Na..na."

"Tuh kan Dad, bayi 6 bulan aku udah manggil aku Buna!" refleks Kana berbicara dengan lantang yang lagi-lagi membuat sang puteri terkejut dan menangis.

"Iya sayang, ya ampun gemes banget istrinya Mas. Sini Daddy gendong dedek Izellenya, kaget terus tuh kasian." ucap Mew sambil mengambil sang puteri dari gendongan istrinya.

Kana yang gemas dengan sang puteri pun terus menciumi pipi dan bibir sang puteri yang kini tengah digendong oleh suaminya. Ia tekan bibirnya dalam-dalam hingga membuat sang puteri semakin menangis.

"Bun. Sudah-sudah nggak kasihan kamu ya, nanti dedek suaranya habis!" tegur Mew yang khawatir.

"Buna kan gemes Dad," balas Gulf memanyunkan bibirnya kesal.

BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang