chapter 40

10.5K 881 193
                                        

*

*

*

"Bayi aktif banget ya sayang." ucap Mew sambil mengusap lembut perut istrinya yang terus menendang tanpa henti.

" ucap Mew sambil mengusap lembut perut istrinya yang terus menendang tanpa henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya Mas, apalagi kalo bangun tidur, nendang terus."

"Tapi ndak sakit kan?"

"Ndak Mamas, malah rasanya tuh gimana ya, agak geli. Pokoknya aku bahagia banget deh, nggak bisa diungkapkan pake kata-kata."

Gemas Mew mengecup ceruk leher istrinya dan juga kepala belakang istrinya.

"Emm.. Mas, kalau nanti suatu saat anak kita sudah tumbuh besar. Dan dia nggak mau menerima kenyataan, menurut Mas apa yang harus aku lakuin?" tanya Kana secara tiba-tiba dengan nada suaranya yang serius sambil menggenggam telapak tangan suaminya yang masih berada diatas perutnya.

"Nggak ada yang perlu kamu  lakukan." jawab Mew yang kemudian terdiam sejenak.

"Jadi ini alasannya beberapa hari ini kamu melamun?" sambung Mew yang justru balik bertanya sambil bangkit dari posisinya. Ia merangkak merubah posisinya menghadapkan wajahnya kedepan perut besar sang istri, sambil memegang perut istrinya dengan kedua tangannya.

 Ia merangkak merubah posisinya menghadapkan wajahnya kedepan perut besar sang istri, sambil memegang perut istrinya dengan kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas yakin anak kita akan tumbuh menjadi anak yang baik, penyayang dan pintar. Anak kita itu campuran dari kedua orang tua yang hebat. Dari Mas dan kamu. Jadi mustahil banget kalau nantinya anak kita nggak nerima semuanya. Intinya kita lakukan yang terbaik yang kita bisa. Kelak kita didik bersama anak kita yang pertama kedua ketiga keempat kelima keen..."

"Stop Mas stop! Kepala aku pusing dengernya. Satu dua tiga, emangnya Mas mau punya anak berapa?" tanya Kana dengan wajah polosnya.

Mew tersenyum lalu menjawab.

"Dua puluh." jawab Mew dengan santainya.

"Hah!! Mas fikir aku kucing!!"

Muachh!!

Mew mengecup perut besar istrinya lalu berbisik didepan perut istrinya.

"Bayi, nanti kalau kamu sudah lahir dan besar, sayangin Buna dan Daddy ya sayang, kamu itu anak istimewa, kamu itu anugerah terindah yang tuhan berikan untuk Daddy dan Buna. Semoga kamu juga bisa merasa istimewa ya karena telah terlahir dari rahim Buna kamu yang baik ini. Oke sayang, tos dulu dong nak."

BIG BOSS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang