*
*
*
"DADDY?"
"Kenapa kok kaget, apa anak kamu harus manggil saya Kakek, karena kamu manggil saya bapak!"
"Eh, pak." kikuk Kana yang merasa tak enak.
"Bukan gitu maksud saya, saya cuma itu pak, emh anu shhtt apa ya." sambung Kana yang semakin serba salah dan tak enak.
"Saya kan udah bilang kalo anak kamu itu akan saya anggap seperti anak saya sendiri. Jadi apa salah, kalau nanti anak saya manggil saya Daddy?" tanya Mew yang dibalaskan gelengan kepala.
"Lagi pula saya akan menjadi suami kamu besok, apa kamu masih mau manggil saya dengan sebutan bapak?" sambung Mew yang kembali bertanya sambil menatap Kana.
Kana yang ditatap pun menjadi tak nyaman dan juga salah tingkah. Berkali-kali ia berkedip dan mengulum bibirnya sendiri menandakan jika ia sedang dalam posisi yang benar-benar bingung dan tak nyaman.
"Hmm." Mew menggerakan kepalanya sedikit memiring mengisyaratkan menunggu jawaban Kana.
"Maaf pak, tapi saya harus manggil bapak dengan sebutan apa ya?"
"Terserah. Kamu mau manggil saya Mas atau Daddy, yang jelas gak mungkin kan kalau nanti anak saya manggil saya Kakek." ucap Mew yang memberikan dua pilihan.
"Gak mungkin juga kamu manggil saya Abang atau Aa, karena saya ini orang jawa." sambung Mew menjelaskan.
"Tapi pak, duh gimana ya."
"Nanti juga kamu akan terbiasa. Udah sekarang kita kerumah sakit dulu deh, liat tuh kaki kamu jadi makin memar begitu. Nanti sekalian makannya dirumah sakit aja, saya minta pihak rumah sakit buat masakin beberapa menu buat kamu." ucap Mew sambil menggendong tubuh Kana lalu membawanya keluar dari kamar hotelnya.
🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤🌻❤🌞❤
"Astaga Mew, Kana kenapa?" tanya Mamah khawatir yang langsung menghampiri Kana yang baru saja masuk kedalam kamar Gia dengan menggunakan kursi roda.
"Saya gapapa kok Bu. Ini tadi kaki saya cuma kesandung tempat tidur aja." ucap Kana yang menjawab.
"Kok bisa?" tanya Mamah lagi.
"Iya tadi Kana lari gara-gara Mew." jawab Mew yang membuat Mamah langsung memukul lengannya.
"Kamu tuh ngapain si Mew, udah tau besok hari pernikahan kalian, emangnya kamu gak bisa sabar sedikit apa." marah Mamah yang langsung ditenangkan oleh Kana.
"Bu, pak Mew gak salah kok, tadi emang salah saya yang ceroboh sampai jatuh gara-gara kesandung." ucap Kana menjelaskan.
"Kamu gak usah takut Na, kalo si Mew nakal sama kamu ngomong aja ya sama Mamah. Biar nanti dia mamah yang pukulin." ucap Mamah sambil mengusap kepala calon menantunya.
"Pak Mew baik kok Bu. Beneran ini salah saya."
"Gak usah kamu bela deh sikulkas berjalan itu. Mamah tuh udah seneng banget ya mau punya menantu, jangan sampe nanti menantu Mamah kabur gara-gara sifat keras dan dinginnya itu." ucap Mamah yang kesal.
"Gak bakal Bu, saya gak bakal kabur kemana-mana kok."
"Jangan panggil saya Ibu sayang, panggil saya Mamah. Dan kamu juga jangan panggil Mew dengan sebutan Bapak, besok kan kalian menikah, masa manggilnya masih bapak aja, ganti dong panggilannya jadi Mas atau sayang." goda Mamah yang membuat Kana merasa bersalah dan tak enak.
Kana takut. Ia takut jika Mamah dari bosnya itu mengetahui jika ia menikahi puteranya bukan karena atas dasar cinta. Tapi ia menikahi puteranya hanya untuk kesembuhan kedua adiknya dan juga status dan masa depan yang jelas untuk anak yang berada didalam kandungan .
![](https://img.wattpad.com/cover/306554049-288-k964618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BOSS (END)
RomanceKisah seorang bos besar yang menikahi salah satu karyawan diperusahaanya... 🌻🌻🌻🌻🌞🌞🌞🌞🌞 Bahasa campuran ✔ Bahasa kasar ✔ Cerita halu dimana yang gak mungkin bisa menjadi mungkin ✔ Buat happy happy aja ✔ Jangan lupa follow, vote and comment ✔