Kisah seorang bos besar yang menikahi salah satu karyawan diperusahaanya...
🌻🌻🌻🌻🌞🌞🌞🌞🌞
Bahasa campuran ✔
Bahasa kasar ✔
Cerita halu dimana yang gak mungkin bisa menjadi mungkin ✔
Buat happy happy aja ✔
Jangan lupa follow, vote and comment ✔
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepi komen musuhan😥
*
*
*
Hari terus berlalu, kini persalinan Kana pun sudah mendekati waktunya. Takut, gugup dan gelisah itulah yang semakin hari semakin Kana rasakan.
Dengan perut besarnya Kana turun dari ranjangnya lalu berjalan menghampiri sang suami yang sedang berbicara dengan sekertarisnya.
"Mas, aku bete banget, aku boleh keruangan Bright ya, ya ya ya." pinta Kana sambil berjalan mengusap punggungnya yang terasa panas.
"Nggak boleh, lihat tuh kamu jalan saja sudah susah, kalau kamu mau ngobrol biar Mas panggil saja teman-teman kamu kesini ya."
Kana menggeleng.
"Nggak usah Mas, aku jalan aja pelan-pelan, bete tau dikamar terus." tolak Kana yang tak mau terus berada diruangan suaminya.
"Yasudah ayo Mas anterin." ucap Mew lalu menuntun sang istri keruangan para sahabatnya.
"Mas udah sana balik lagi keruangan, nanti aku baliknya minta dianterin sama anak-anak kok." pinta Kana mengusir suaminya.
"Mas tunggu disini saja ya."
"Mas, kalau kamu disini aku yang ada malah nambah bete, liat tuh mereka malah diem kaya patung kalo ada kamu." kesal Kana memanyunkan sambil menunjuk para teman-temannya.
Mew menoleh kearah semua karyawannya dan benar saja, semua karyawannya menunduk tak berani menatap kearahnya dan juga Kana.
"Mas." Kana menggoyang-goyangkan tangan suaminya terus meminta agar suaminya kembali keruangannya.
"Bright, Mild, Bow. Nanti tolong anterkan Kana ya kalau sudahan ngobrolnya." titah Mew yang dibalaskan anggukan.
Setelah sang bos pergi, semua teman Kana pun langsung berjalan menghampiri.
"Ndut masih aja lu ya jalan-jalan mulu, gue ngilu tau liat perut lu." ucap Agus sambil menatap perut besar Kana yang tertutup oleh sweeter birunya.
"Si Agus mulutnya minta ditimpah asbak nih, ndat ndut ndat ndut aja, nanti gue suruh mas Mew kasih lu sp ya!" kesal Kana mengancam.
"Astaga Na becanda doang gue."
"Mampus lu." timpal Bow meledek Agus.
"Na, gimana, semingguan lagi jadwal lu lahiran kan?" tanya Bow penasaran.
"Yaelah Bow nggak usah diingetin juga kali, gue udah kepikiran terus nih, duh pasti udahannya tuh sakit banget nggak sih, kan pasti nanti perut gue disobeknya gede."
"Haduh gue lupa kalo temen gue nih nggak kuat sakit. Tapi Na, bukannya nantinya dibius ya?" tanya Bright memastikan.
"Yaiya sih katanya, tapi tetep ajalah, lu inget nggak waktu kita kepesta sunatan anaknya si Rangga, waktu itu anaknya nangis kejer kan pas obat biusnya abis."