Sebuah ruangan yang cukup luas yang di dalamnya terdapat sebuah meja yang besar dan kursi-kursi berjejer yang sudah diduduki. Dan sebuah layar proyektor sedang menampilkan gambar-gambar dari model terbaru furniture yang akan diproduksi di pabrik ini. Disinilah Jisoo dan Namjoon sedang berada. Namjoon yang duduk di kursi paling ujung dan Jisoo tengah berdiri di samping layar proyektor memberi penjelasan mengenai detail model yang akan mereka buat.
Jika biasanya yang mempresentasikan adalah Lisa, kini Jisoo harus melakukannya sendiri mengingat asisten sekaligus sahabatnya itu tidak bisa ikut ke Busan.
Jisoo melakukan presentasi dengan baik. Dan setelah memberikan penjelesannya, ia memberi kesempatan untuk orang-orang disana yang menghadiri meeting untuk bertanya barang kali ada yang belum jelas dengan penjelasan Jisoo tadi.
"Silakan jika ada yang perlu ditanyakan. Mungkin ada yang belum kalian pahami?" Tanya Jisoo sambil mengedarkan pandangan ke seluruh pegawai yang ada disana.
"Sepertinya penjelesanmu tadi cukup bisa dipahami Kim Bujangnim." Jawab seseorang yang duduk di dekat Namjoon.
"Baiklah. Jika nanti ada hal yang belum kalian pahami, kalian bisa menghubungiku." Ucap Jisoo sambil kembali duduk di tempatnya. "Aku akan berada di Busan sampai hari Minggu."
"Baik, Kim Bujangnim." Jawab semua orang disana serentak.
"Oh.. Choi daerinim. Setelah rapat ini aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu."
"Baik, Nona. Nanti kita bisa ke ruanganku."
"Oke.. Jika tidak ada yang ditanyakan kalian boleh kembali bekerja." Instruksi Namjoon dengan sangat berwibawa. "Terima kasih atas waktu kalian."
Semua orang beranjak dari tempat duduk mereka dan kembali pada pekerjaan mereka masing-masing meninggalkan Jisoo, Namjoon, dan seorang Daerinim disana.
"Kita bisa ke ruanganku sekarang, Nona." Ajak daerinim aka manajer itu.
"Ya, kau duluan saja. Aku nanti menyusul." Jawab Jisoo.
Ponsel milik Jisoo berdering setelah manajer itu keluar dari ruangan. Namun Jisoo enggan menjawab panggilan itu.
Namjoon menoleh pada Jisoo yamg menatap ponselnya.
"Kenapa tidak dijawab?" Tanya Namjoon.
Jisoo hanya menggeleng pelan sambil tersenyum kecut.
"Apa itu Yoongi?" Tanyanya kembali.
"Oppa, apa kau tidak bisa ikut menemaniku menginap di vilanya Yoongi Oppa?"
"Tidak bisa Jisoo. Aku sudah janji pada Eomma untuk menemaninya besok."
Jisoo mempoutkan bibirnya setelah mendengar jawaban dari Namjoon.
"Kau ini kenapa, Jisoo? Seharusnya kau senang akan berlibur dan menghabiskan waktu bersama tunanganmu."
"Aku hanya malas saja."
"Kau ini. Sudahlah, aku mau langsung kembali ke Seoul." Ucap Namjoon yang beranjakndari kursinya.
"Hati-hati di jalan, Oppa."
"Ya. Kau juga selamat bersenang-senang dengan tunanganmu."
Jisoo menatap punggung Namjoon yang keluar dari ruangan. Beberapa saat kemudian ia meraih ponselnya dan akan mengirimkan pesan pada Yoongi.
Kim Jisoo
Oppa, maaf. Aku agak terlambat nanti.
Aku masih ada meeting dengan manajer disini.Tidak berselang lama Jisoo mendapat balasan dari Yoongi.
![](https://img.wattpad.com/cover/305865357-288-k43597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS (Complete)
FanfictionKim Jisoo dan Kim Seokjin dibesarkan bersama-sama di sebuah panti asuhan. Saat masih remaja, Seokjin selalu melindungi Jisoo jika ada orang lain yang menggoda atau mengejek Jisoo. Tapi saat dewasa, mereka harus terpisahkan oleh jarak dan waktu. Baga...