Satu minggu kemudian
Setelah kejadian Yoongi yang akan mencium Jisoo di dalam mobil, mereka berdua sama sekali tidak bertemu bahkan menelpon atau mengirim pesan untuk menanyakan kabar sekali pun. Padahal biasanya jika tidak bisa bertemu, Yoongi akan menelpon atau setidaknya mengirim pesan untuk Jisoo. Namun tidak untuk saat ini. Yoongi masih kesal pada Jisoo perihal Jisoo yang menolak saat akan dicium Yoongi hanya dengan alasan belum siap.
Jika melihat ke belakang, memang hubungan antara Jisoo dan Yoongi berawal dari sebuah perjodohan dari kedua orang tua mereka. Awalnya pun Yoongi tidak memiliki perasaan apapun pada Jisoo. Namun karena ingin menghormati ayahnya yang sudah tiada ia mencoba untuk menerima perjodohan ini dan mencoba untuk mencintai Jisoo dengan sepenuh hati meski saat ini perasaannya untuk Jisoo belum lah seratus persen, namun Yoongi hingga saat ini masih berusaha.
Setelah kejadian malam itu, Yoongi memiliki pemikiran bahwa dalam perjodohan ini hanya dirinya lah yang mencoba untuk mencintai dan tidak mendapatkan umpan balik dari Jisoo. Sepertinya gadis itu masih belum atau bahkan tidak berusaha belajar mencintai Yoongi.
Di sisi lain, Jisoo sepertinya tidak ambil pusing dengan Yoongi yang sama sekali tidak memghubunginya. Ia bahkan menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya.
Seperti saat ini, Jisoo dan Lisa baru saja sampai di kantor setelah melakukan meeting dengan kliennya di luar.
"Eonni.. mau ku buatkan kopi?" Tawar Lisa setelah menaruh berkas di meja kerja Jisoo.
"Buatkan aku kopi dengan es yang banyak, Lisa." Jawab Jisoo sambil memijat pelipisnya.
"Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan membuatnya." Jawab Lisa yang kemudian keluar dari ruangan Jisoo menuju ke dapur membuat kopi untuk atasan sekaligus sahabatnya itu.
Lima menit kemudian, Lisa masuk ke dalam ruangan Jisoo dengan membawa segelas es kopi.
"Ini kopinya, Eonni." Ucap Lisa yang meletakkan segelas kopi di meja Jisoo.
"Terima kasih, Lisa. Jika kau tidak ada pekerjaan lain kau bisa pulang." Ucap Jisoo sambil membereskan berkasnya.
"Kau juga akan pulang, Eonni?" Tanya Lisa.
"Sebentar lagi setelah aku menelpon Tuan Choi untuk menanyakan pengerjaan sample design yang aku kirim minggu lalu."
Kemudian Jisoo meraih ponselnya dan mencari kontak Tuan Choi.
Tuutt.. tuutt..
"Halo, Tuan Choi." Ucap Jisoo setelah sambungannya terhubung.
"Halo, Nona Jisoo." Jawab seorang wanita di seberang telpon.
Jisoo melihat kembali layar ponselnya, ia berpikir salah menghubungi orang. Namun nomor yang ia hubungi benar nomor Tuan Choi.
"Maaf, saya bicara dengan siapa? Saya menghubungi nomor Tuan Choi. Tapi kenapa anda yang menjawab?" Tanya Jisoo memastikan.
"Maafkan saya Nona Jisoo. Saya adalah istri Tuan Choi." Jawabnya.
"Bisa saya bicara dengan Tuan choi?"
"Maaf, Nona. Suami saya sedang dirawat di rumah sakit. Semalam suami saya mengalami kecelakaan lalu lintas."
"Apa? Kecelakaan?" Tanya Jisoo terkejut. "Lalu bagaimana keadaan Tuan Choi sekarang?"
"Suami saya mengalami patah tulang di kakinya, Nona. Dan dokter bilang suami saya harus dirawat selama beberapa hari di rumah sakit."
"Baiklah. Semoga Tuan Choi segera sembuh. Saya turut prihatin atas apa yang menimpa Tuan Choi. Tolong sampaikan salam saya untuk Tuan Choi, Nyonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS (Complete)
FanfictionKim Jisoo dan Kim Seokjin dibesarkan bersama-sama di sebuah panti asuhan. Saat masih remaja, Seokjin selalu melindungi Jisoo jika ada orang lain yang menggoda atau mengejek Jisoo. Tapi saat dewasa, mereka harus terpisahkan oleh jarak dan waktu. Baga...