45. Extra Chapter 1

739 42 4
                                    

Kebahagiaan adalah hal yang diinginkan oleh semua orang. Seringkali, orang yang banyak tersenyum dan tertawa itu dianggap lebih bahagia.

Kebahagiaan dapat juga diartikan sebagai perasaan puas dengan hidup. Sedangkan secara biologis, hal tersebut terkait dengan pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terlibat dalam perasaan senang. (Copas dari google)

Bisa dibilang kehidupan Jisoo kini sangat bahagia menurutnya. Bagaimana tidak? Ia sudah menikah dengan pria pilihan hatinya. Bahkan pria itu rela mengorbankan apapun demi membahagiakan dirinya. Buktinya kini Kim Seokjin mau meninggalkan pekerjaan di kantor cabang barunya dan menyerahkan semua tanggung jawab perusahaan miliknya bersama dengan Hoseok pada seorang ahli profesional. Semua itu ia lakukan hanya untuk Jisoo.

Dan kini sepasang suami istri itu tengah menikmati liburan mereka di usia pernikahan mereka yang baru menginjak tiga bulan. Seperti yang Jisoo utarakan saat berbulan madu di Jeju tempo hari bahwa ia ingin berkeliling dunia sebelum memiliki anak. Dan Seokjin tak pernah mengingkari janjinya untuk melakukan apapun yang istrinya inginkan.

Dan kini mereka tengah menikmati suasana senja di kota Paris. Setelah sebelumnya mereka mengunjungi Berlin, Swiss, Wina, dan Italia, kini mereka berada di Paris yang terkenal dengan kota yang romantis.

Memilih hotel yang letaknya berhadapan langsung dengan menara Eiffel membuat hubungan mereka lebih erat lagi dari sebelumnya. Tidak seperti di kota-kota sebelumnya yang mereka kunjungi hanya tiga hari saja, di Paris mereka memilih untuk lebih lama menghabiskan liburan yang bisa disebut bulan madu yang kedua itu. Bukan tanpa alasan, kota Paris adalah kota yang sangat ingin Jisoo kunjungi selain karena dikenal sebagai kota yang paling romantis, Paris juga dijuluki sebagai kota mode.

***

Suara kicauan burung di pagar balkon membangunkan Seokjin dari tidurnya. Saat membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah wajah damai istrinya yang terlihat sangat cantik di matanya dengan tubuh polosnya hanya tertutup oleh selimut. Ia tidak langsung bangun. Ia lebih memilih untuk menikmati pahatan wajah istrinya yang sempurna. Dan saat melihat bibir Jisoo yang bengkak, ia tersenyum langsung teringat dengan pergumulan panas yang mereka lakukan hingga tengah malam tadi.

Setelah puas menatap wajah istrinya, Seokjin beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Setelah lima belas menit berada di kamar mandi, Seokjin sudah keluar dengan setelan hoody abu-abuya.

Karena sudah lewat waktu sarapan, Seokjin menelpon resepsionis untuk membawakan sarapan ke kamarnya. Ia memesan dua mangkuk Soupe a l'oignon

Soupe a l'oignon adalah sajian berupa sup hangat yang terbuat dari kuah sapi bertekstur kental dengan tambahan potongan bawang putih. Sup ini biasanya paling nikmat disantap selagi hangat dengan potongan dagingan ayam dan parutan keju gruyère dan tak lupa juga Seokjin memesan roti baguette sebagai pelengkap sarapannya.

Sebelum sarapan mereka datang, Seokjin sudah membangunkan Jisoo dan menyuruhnya untuk segera mandi terlebih dulu sebelum sarapannya siap.

Tak menunggu lama, pesanan Seokjin sudah siap dan pelayan hotel sudah mengantarkannya ke kamar. Seokjin dan Jisoo duduk di balkon kamar hotelnya sambil menikmati sarapan mereka. Namun baru satu suap Jisoo memasukkan supnya, ia merasakan mual yang teramat dan ia tidak bisa menahannya hingga ia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkannya di wastafel. Namun hanya cairan bening yang keluar dari mulutnya.

Seokjin mengikuti Jisoo dan membantunya dengan memijat tengkuknya.

"Kau tidak apa-apa, sayang?" Tanya Seokjin penuh khawatir. "Apa karena kau telat makan? Makanya kau jadi seperti ini."

ABYSS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang