Setelah lima hari dirawat di rumah sakit, Jisoo sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang menanganinya. Dan saat ini Jisoo sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya ditemani oleh Yoongi dan Rosè. Lisa tidak bisa menjemput Jisoo karena harus menggantikan Jisoo meeting dengan klien di kantor.
Beberapa saat kemudian mobil yang ditumpangi ketiganya sampai di halaman rumah Jisoo. Dan disana sudah ada Ny. Song yang menyambut kedatangan putri bungsunya itu.
"Akhirnya putriku sudah pulang." Ucap Ny. Song yang menyambut dan menuntun Jisoo untuk masuk ke dalam rumah. "Kau mau makan apa, sayang?"
"Aku masih kenyang, Eomma. Sebelum pulang aku tadi sudah makan. Aku mau istirahat di kamar saja." Jisoo beranjak dari tempat duduknya. "Oppa.. Rosè.. terima kasih sudah menjemput dan mengantarkanku pulang. Aku permisi mau ke kamar dulu."
Yoongi dan Rosè hanya mengangguk dan menatap punggung Jisoo yang menaiki tangga untuk bisa sampai ke kamarnya.
"Yoongi.. Rosè.. Ayo kita makan dulu. Ahjumma sudah menyiapkan makan siang." Ajak Ny. Song.
"Baik, Nyonya. Terima kasih sebelumnya." Jawab Rosè.
Kemudian Yoongi dan Rosè pun beranjak untuk menuju ke meja makan bersama dengan Tuan rumah.
****
Setelah makan bersama di rumah Jisoo, Yoongi dan Rosè pamit pada Ny. Song. Dan saat ini mereka sudah berada di jalan menuju rumah Yoongi.
Keadaan mobil hening tanpa ada percakapan antara sepasang saudara sepupu itu.
"Oppa kenapa dari tadi diam saja?" Tanya Rosè yang memecah keheningan.
"Tidak apa-apa." Jawab Yoongi datar dan masih fokus pada jalanan.
"Tidak. Aku rasa terjadi sesuatu padamu. Sejak menjemput Jisoo tadi di rumah sakit kau diam saja tidak memulai percakapan sama sekali dan jika ada yang bertanya kau hanya bilang 'iya' dan 'tidak'." Sergah Rosè.
Memang benar. Semenjak menjemput Jisoo di rumah sakit dan mengantarnya pulang ke rumah, Yoongi lebih pendiam. Biasanya Yoongi lebih dulu berinisiatif untuk memulai percakapan dengan Jisoo agar kebersamaan mereka tidak terasa hambar. Namun hari ini tidak begitu. Yoongi lebih memilih diam dan hanya menyimak obrolan ringan antara Rosè dan Jisoo. Dan hanya menjawab seadanya jika diajak berbicara.
Hampir satu menit keheningan menyelimuti sebelum Yoongi bertanya pada sepupunya itu.
"Apa Jisoo mencintaiku?" Tanya Yoongi tiba-tiba.
Rosè pun agak terkejut dengan pertanyaan Yoongi.
"Tentu saja, Oppa!" Jawab Rosè dengan tegas. "Kalau dia tidak mencintaimu, dia tidak akan menerima perjodohannya denganmu."
"Bagaimana kalau dia hanya terpaksa menerima perjodohan ini?"
"Pertanyaan macam apa itu, Oppa?" Tanya Rosè agak jengkel. "Jika memang dia tidak mencintaimu, seharusnya dia sudah menolaknya dari awal."
"Aku tidak yakin jika Jisoo benar-benar mau menerimaku sebagai calon suaminya." Jawab Yoongi yang menginjak remnya ketika lampu lalu lintas di depannya menunjukkan warna merah.
"Jika memang dia belum bisa menerimamu, kau harus bisa membuatnya untuk bisa menerimamu, Oppa. Kau pria yang baik. Aku yakin Jisoo pasti mudah untuk jatuh cinta padamu."
"Bagaimana jika dia mencintai pria lain?"
Lampu berganti warna menjadi hijau dan Yoongi kembali menginjak gas untuk melajukan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS (Complete)
FanfictionKim Jisoo dan Kim Seokjin dibesarkan bersama-sama di sebuah panti asuhan. Saat masih remaja, Seokjin selalu melindungi Jisoo jika ada orang lain yang menggoda atau mengejek Jisoo. Tapi saat dewasa, mereka harus terpisahkan oleh jarak dan waktu. Baga...