Hari sudah sore, setelah mengunjungi abu milik Ny. Kim, Seokjin mengunjungi Jisoo yang masih dirawat di rumah sakit.
Saat ia tiba di ruang inap Jisoo, ia mendapati Lisa dan Namjoon yang menjaga Jisoo. Lisa sedang duduk di sofa sembari memfokuskan perhatiannya pada kertas-kertas pekerjaannya. Sedangkan Namjoon duduk di sofa yang berhadapan dengan Lisa sambil memainkan jarinya pada tablet miliknya.
"Bahkan saat di luar kau juga tetap bekerja dengan keras, Lisa." Ucap Seokjin setelah membuka pintu dan masuk ke dalam ruang inap.
"Oh, Oppa." Lisa mendongakkan kepalanya. "Aku harus menyelesaikan ini meski Eonni dirawat. Deadline nya sebentar lagi."
"Halo.. Isanim." Sapa Seokjin pada Namjoon sambil menundukkann kepalanya.
"Jangan panggil aku begitu. Panggil saja namaku agar terlihat lebih santai." Namjoon meletakkan tabletnya di atas meja. "Apa kau ada waktu sebentar, Tn. Kim?"
Seokjin mengernyitkan kedua alisnya. "Tadi kau memintaku untuk bersikap santai, tapi kenapa kau memanggilku begitu?"
"Kau benar, Kim Seokjin. Begitukah?"
Seokjin terkekeh. "Ya, itu baru benar, Namjoon. Kau ingin mengajakku kemana?"
***
Namjoon dan Seokjin sedang berada di kafe yang terletak di seberang rumah sakit. Ia meninggalkan Lisa seorang diri untuk menjaga Jisoo yang masih tertidur.
Mereka berdua sama-sama memesan espresso dan sudah disajikan oleh pelayan.
"Maaf mengganggu waktumu. Kemarin aku tidak sempat menyapamu. Aku ingin sekali mengucapkan terima kasih padamu." Ucap Namjoon yang membuka pembicaraan.
"Terima kasih? Untuk?" Tanya Seokjin bingung.
"Kemarin kau sudah membawa adikku ke rumah sakit."
"Itu bukan apa-apa."
"Terima kasih juga karena kau sudah menjaga adikku Jisoo saat dia masih di panti."
"Apa Jisoo yang memberitahumu?"
Namjoon mengangguk. "Jisoo menceritakan semuanya tentang dirimu padaku."
Seokjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. "Maaf.. karena aku meninggalkannya dulu."
"Tidak apa-apa. Kau memang berhak untuk mengejar impianmu." Namjoon menyeruput espressonya.
Namjoon dan Seokjin membicarakan tentang banyak hal. Dan sepertinya mereka berdua terlihat cepat akrab meski baru bertemu. Keduanya bisa saling menempatkan diri satu sama lain.
Setelah hampir satu jam mengobrol, Namjoon pamit terlebih dahulu. Namjoon langsung pulang ke rumah sedang Seokjin kembali ke rumah sakit untuk menjaga Jisoo.
Seokjin saat ini sudah berada di ruang rawat Jisoo dan meminta Lisa untuk segera pulang.
"Kau pulang lah. Biar aku yang menjaganya disini." Tawar Seokjin.
"Apa tidak merepotkanmu?"
"Tentu tidak."
"Baik, Oppa. Aku akan pulang dan menyelesaikan pekerjaanku." Ucap Lisa sambil membereskan kertas-kertas dan memasukkannya ke dalam sebuah map. "Eonni baru saja minum obat tadi. Apa Oppa perlu sesuatu? Aku akan membelikannya dulu sebelum pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS (Complete)
FanfictionKim Jisoo dan Kim Seokjin dibesarkan bersama-sama di sebuah panti asuhan. Saat masih remaja, Seokjin selalu melindungi Jisoo jika ada orang lain yang menggoda atau mengejek Jisoo. Tapi saat dewasa, mereka harus terpisahkan oleh jarak dan waktu. Baga...