Pagi ini Jisoo ada meeting dengan Yoongi. Jisoo yang ditemani Lisa memasuki perusahaan milik tunangannya itu.
Kerjasama antara kedua perusahaan ini sudah terjalin lama. Ayah mereka berdua bersahabat hingga memiliki rencana untuk menjodohkan putra mereka. Dan baru beberapa bulan yang lalu rencana mereka baru terwujud setelah ayah Yoongi meninggal dan memberi wasiat untuk menikahi Jisoo.
Meeting mereka berjalan dengan lancar.
"Oppa, aku dengar kau sudah menunjuk direktur untuk kantormu yang baru di Busan." Ucap Jisoo sambil membereskan berkasnya.
"Sudah. Besok akan ku kenalkan dia padamu. Dia sahabatku saat di Amerika."
Jisoo manggut-manggut. "Lalu kapan peresmian kantornya?"
"Bulan ini peresmiannya. Kau datang ya?" Ajak Yoongi.
"Aku tidak bisa janji, Oppa. Maaf. Karena bulan ini Lisa membuat jadwal meetingku padat sekali."
Lisa yang disebut namanya menoleh dan mendengus. "Bukan gara-gara aku, Eonni. Sejak kita mengeluarkan model terbaru banyak permintaan yang masuk."
"Haha.. Lisa aku hanya bercanda. Akan kuusahakan datang jika aku senggang, Oppa."
"Setelah ini kau mau langsung ke kantor?" Tanya Yoongi pada Jisoo. "Apa mau kuantar sekalian makan siang." Tawar Yoongi.
"Tidak perlu, Oppa. Aku dan Lisa setelah ini ada meeting lagi dengan perusahaan lain."
"Baiklah kalau begitu. Kau hati-hati ya saat menyetir." Ucap Yoongi sambil menepuk pundak Jisoo. "Ayo kuantar sampai keluar."
Yoongi mengantar Jisoo dan Lisa hingga di parkiran. Yoongi membukakan pintu untuk Jisoo si kursi kemudi. Lisa pun masuk ke dalam mobil. Saat akan melajukan mobilnya, Jisoo menurunkan kaca mobilnya.
"Oppa, aku pergi dulu."
"Hati-hati."
Jisoo melambaikan tangan pada Yoongi.
Yoongi menatap mobil Jisoo hingga hilang dari pandangannya.
"Sepertinya hatinya belum terbuka sepenuhnya untukku." Gumam Yoongi.
Saat Yoongi membalikkan badan, ia melihat Seokjin memakirkan mobilnya.
"Kau sedang apa disini?" Tanya Seokjin setelah keluar dari mobilnya.
"Aku mengantar tunanganku. Dia baru saja selesai meeting disini."
"Ah, aku terlambat. Padahal aku ingin sekali berkenalan dengan tunanganmu."
Yoongi terkekeh. "Besok akan ku kenalkan dia. Ayo masuk!"
Di sisi lain, Jisoo dan Lisa mengobrol di sebuah resto sebelum mereka menuju perusahaan lain untuk meeting.
"Eonni, aku lihat kau selalu saja menolak ajakan Yoongi sajangnim. Apa kau tidak kasihan padanya."
"Aku? Kapan?" Jisoo mengernyitkan dahinya. "Aahh.. Yang tadi. Kita kan memang akan meeting lagi, Lisa. Jadi aku menolak ajakannya."
"Tapi setidaknya kau bisa makan siang dulu dengannya sebelum meeting lagi."
Jisoo hanya terdiam.
"Apa kau belum bisa menerimanya?"
Pertanyaan Lisa membuat Jisoo agak terkejut.
"Apa terlihat sekali kalau aku belum bisa menerima Yoongi Oppa sebagai tunanganku?"
"Sebagai sahabat aku bisa merasakannya, Eonni. Seharusnya kau menolak perjodohan ini kalau kau tidak mencintainya."

KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS (Complete)
FanficKim Jisoo dan Kim Seokjin dibesarkan bersama-sama di sebuah panti asuhan. Saat masih remaja, Seokjin selalu melindungi Jisoo jika ada orang lain yang menggoda atau mengejek Jisoo. Tapi saat dewasa, mereka harus terpisahkan oleh jarak dan waktu. Baga...