1. Koro-sensei

915 31 2
                                    

Diatas bukit, sebuah bangunan yang disebut kelas yang terbuang. Kelas 3-E SMP Kunugigaoka. Semua murid yang ada didalam kelas 3-E termenung, hanya suasana hening yang melanda.

Lalu tiba-tiba, seperti terjadi sesuatu diluar kelas yang mengagetkan siswi perempuan bersurai hijau yang menengok keluar jendela. Siswa laki-laki bermanik biru sedikit kaget ketika mendengar suara seperti lendir yang berjalan dilantai koridor.

Buku daftar absen diletakkan diatas meja guru, dengan tangan berbentuk tentakel berwarna kuning itu.

"Eng baiklah-- mari kita mulai pelajarannya. Bagi yang bertugas harap disiapkan.

"Ber-berdiri," ucap laki-laki bersurai biru yang sama dengan warna matanya. Seluruh siswa pun bersiap dengan tembakannya masing-masing. Tenang saja, ini tidak berbahaya pada manusia kok.

"Malesin deh," ucap seorang gadis dengan surai berwarna hitam. Hanya menatap malas kearah depan. Duduk dengan santai dikursinya tidak mengikuti perintah untuk berdiri.

"Sikap sempurna! Hormat!" Suara peluru yang ditembakkan melaju dengan cepat. Sang gurita---guru menghindari serangan tembakan dengan cepat. Tak ada peluru yang mengenai tubuhnya.

"Selamat pagi. Silahkan tembak Bapak sesuka hati kalian. Bapak akan mengabsen kalian," ucapnya terus menghindari serangan yang dilancarkan muridnya.

"Isogai?"

"Hadir,"

"Maaf, karena suara tembakannya berisik, tolong jawab dengan keras!" Ucapnya

"Okajima,"

"Hadir,"

"Okuda,"

"Hadir,"

"Kataoka,"

"Hadir,"

"Kayano,"

"Hadir,"

"Kanzaki,"

"Hadir,"

"Kitagawa,"

"Kitagawa tolong jawab hadir,"

"KAU KAN SUDAH LIHAT KALAU AKU HADIR. NGAPAIN TANYA LAGI!" teriak gadis berambut hitam itu ngegas. Sang guru hanya bisa tersenyum. Eh? Kan bentuk wajahnya memang seperti itu.

Saat sudah selesai mengabsen. Para siswa terlihat kelelahan. Karena tak ada satupun dari mereka yang berhasil menembak guru mereka itu.

"Cukup. Tidak ada yang terlambat," ucapnya menutup buku absen.

"Bagus sekali. Bapak sangat bahagia," ucapnya dengan warna wajah berubah menjadi warna orange dengan lingkaran berwarna merah.

"Dia terlalu cepat," ucap Nakamura Rio gadis bersurai kuning terlihat lelah.

"Ditembaki sekelas juga tak berhasil, ya?" Ucap sang ketua kelas 3-E, Isogai Yuuma si ikemen.

"Sayang sekali. Peluru kalian tak ada yang mengenaiku hari ini. Kalian terlalu bergantung pada jumlah sehingga abai dengan kemampuan individu. Baik tatapan mata, bidikan senjata, dan gerakan jari kalian. Semuanya mudah ditebak. Kalian harus lebih kreatif. Kalau tidak, kalian takkan bisa membunuh Bapak yang punya kecepatan maksimum 20 Mach," ucap Sensei berkepala kuning dengan senyuman abadi.

"Lagian, apa Bapak benar-benar menghindari semuanya?" Tanya Maehara Hiroto menunjuk sensei.

"Lagian ini cuma peluru BB, 'kan? Meski kena pasti tidak terasa," ucap Sugino memperhatikan peluru yang dipegang nya.

"Ya! Ya! Ya! Betul,"

Kitagawa yang tiba-tiba berada disamping senseinya tanpa disadari oleh sensei nya langsung menembakan peluru itu pada tentakel sensei. Membuat sensei kuning dan yang lainnya kaget. Karena dia yang pertama bisa menghancurkan satu tentakel guru kuningnya.

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang