17. Nightmare

139 12 1
                                    

"Yuto-nii!'' (Name) memeluk kakak laki-laki nya ia sangat merindukannya.

"Surprise, Mayu-chan," Yuto memeluk erat adik satu-satunya itu

"Wie geht es deinem Bruder?" tanya (Name) saat ia dan Yuto duduk diruang tamu
(Bagaimana kabar kakak?)

"Gut," jawab Yuto tersenyum
(Baik)

"Sayang sekali hari ini aku ada latihan menembak bersama teman sekelas," ucap (Name) sedih

"Kelas mu berhasil meraih puncak peringkat ya? Hebat!" kagum Yuto

"Ini semua berkat guruku yang sangat luar biasa dalam mengajar, ia bahkan tidak pernah membedakan murid nya satu sama lain, tidak seperti saat aku di gedung utama," ucap (Name)

"Keputusan yang tepat. Oh iya jam berapa kamu akan berangkat?" tanya Yuto

"Sekarang, Yuto-nii mau mengantarkan ku?''

"Boleh, kamu sudah sarapan?" tanya Yuto

"Sudah,"

Yuto meminta supirnya untuk mengantarkan ia dan adiknya pergi ke SMP Kunugigaoka.

"Kamu merubah warna rambutmu?" tanya Yuto

"Tidak, ini wig. Aku menutup identitas ku," ucap (Name)

 Aku menutup identitas ku," ucap (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksudnya?"

"Aku dikelas E bukan Eisenhauer Mayu tapi Kitagawa (Name). Aku tidak mau dijauhi oleh mereka, mereka teman-teman yang tulus, mereka tidak pernah membicarakan keburukan teman sekelas mereka. Aku tidak mau jika aku jadi Mayu, mereka malah tidak menerima ku," ucap (Name) menundukkan kepalanya

"Kakak mengerti perasaan mu. Tapi, suatu saat kau harus jujur. Kudengar Rio juga satu kelas denganmu kan?" tanya Yuto

"Iya Kak. Rio hebat dia bisa peringkat satu dikelas dan peringkat satu paralel pelajaran bahasa Inggris," ucap (Name) tersenyum

"Pesan Nii-san jangan sampai lupa ya," ucap Yuto tersenyum

"Pesan apa?" tanya (Name) bingung

"Jika kembali berhubungan dengan Karma jangan sampai Otou-sama tahu," ucap Yuto tersenyum

"Jika tahu pun aku langsung dipindahkan ke luar negeri," kekeh (Name)

"Yaudah sana, hati-hati ya," ucap Yuto

"Iya, Yuto-nii juga hati-hati,"

"Jaa nee,"

🐙

"Aduh, bocah tengil. Tekun sekali bekerja sampai berkucur keringat di musim panas," ucap Irina-sensei yang malah bersantai sembari meminum jus.

"Bitch-sensei ikutan latihan juga dong,"

"Kemampuan menembak dan pisaumu tak beda jauh dari kami,"

Please, Look at Me! (Akabane Karma x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang